Batasan Istilah Pengertian Pelestarian Bahan Pustaka

1. Studi Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa bahan-bahan berupa buku-buku, majalah, peraturan-peraturan tertulis yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 2. Observasi langsung yaitu melakukan pengamatan dan penelitian langsung ke objek yang diteliti. 3. Data skunder, sumber datanya diambil dari instansi dan lembaga terkait yang menyangkut struktur organisasi Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS.

1.5. Batasan Istilah

Untuk mempermudah memahami istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan beberapa pengertian istilah yang sering digunakan dalam setiap bab penelitian, diantaranya: 1. Pelestarian Preservasi adalah : Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperpanjang umur daya pakai bahan pustaka dan informasi yang ada di dalamnya.Kegiatan tersebut terdiri dari dua aspek, yaitu aspek pelestarian fisik dokumen, serta aspek pelestarian terhadap informasi yang dikandungnya Sulistyo-Basuki. 1991: 271. 2. Bahan Pustaka Langka adalah : Bahan pustaka yang tidak terbit lagi dalam hal ini bahan pustaka yang memiliki nilai sejarah, memiliki nilai riset yang tinggi, kondisi fisik yang sudah jelek atau buruk, penggunaannya yang tinggi, unik dan bahan langka. 3. Alih media digital adalah : Salah satu kegiatan melestarikan khasanah budaya bangsa dengan mengalih bentuk dari bentuk asli ke bentukmedia digital. Alih media merupakan proses digitasi yaitu proses alih media dari media cetak seperti buku, majalah, koran, foto dan gambar ke dalam bentuk data digital yang dapat direkam, disimpan dan diakses melalui komputer atau media digital lainnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pelestarian Bahan Pustaka

Perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi, bertugas mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan pustaka untuk dapat dimanfaatkan oleh pengguna secara efektif dan efisien.Agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, perlu suatu penanganan agar bahan pustaka terhindar dari kerusakan, atau setidaknya diperlambat kerusakannya, dan mempertahankan kandungan informasi disebut sebagai pelestarian bahan pustaka. Tujuan Pelestarian bahan pustaka adalah melestarikan kandungan informasi yang direkam dalam bentuk fisiknya, atau dialihkan pada media lain, agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Pendapat Dureau dan Clement, 1990 : 1, yang telah disebutkan sebelumnya mengandung pengertian bahwa preservasi bahan pustaka ini menyangkut usaha yang bersifat preventif, kuratif dan juga mempermasalahkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelestarian bahan pustaka tersebut. Unsur pengelolaan dan keuangan meliputi kegiatan bagaimana mengelola bahan pustaka agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan baik tanpa mengabaikan pelestarian bahan pustaka tersebut.Sedangkan dalam hal keuangan dibahas mengenai seberapa besar anggaran tang dibutuhkan untuk kegiatan pelestarian bahan pustaka, sehingga jelas dalam mengalokasikan biaya untuk kegiatan tersebut. Kebutuhan untuk keperluan pelestarian harus direncanakan dengan matang, sehingga dana yang terserap dapat dipertanggungjawabkan. Unsur cara penyimpanan meliputi kegiatan bagaimana memperlakukan bahan- bahan pustaka dalam pengaturan di tempat penyimpanan. Hal ini penting dan perlu diperhatikan agar bahan pustaka yang dimiliki tidak cepat rusak, sebab sering kita jumpai jilidan buku rusak sebelum buku itu digunakan. Lalu harus diperhatikan di mana bahan pustaka itu harus disimpan dan dipertimbangkan, oleh siapa yang menyimpan, alat-alat bantu apa yang dibutuhkan untuk penyimpanan dan untuk kegiatan pelestarian pada umumnya. Alat-alat tersebut misalnya alat-alat untuk keperluan penjilidan, alat angkut berupa kereta dorong dan lain-lain. Tarap tenaga kerja yang diperlukan dalam rangka kegiatan pelestarian bahan pustaka ini menyangkut kuantitas dan kualitas, maksudnya berapa banyak tenaga yang dibutuhkan dan dengan kualifikasi bidang apa serta tingkat kemampuannya. Oleh karena kegiatan preservasi bahan pustaka ini bersifat preventif disamping juga kuratif, diperlukan kesadaran dan pemahaman dari berbagai pihak, baik oleh pustakawan, tenaga administrasi, dan pengguna perpustakaan. Setiap perpustakaan perlu menyusun kebijakan pemeliharaan bahan pustaka, karena kebijakan ini berkaitan dengan perencanaan keuangan perpustakaan. Dalam hal ini perlu dicermati, apabila Perpustakaan Khusus PPKS telah menetapkan untuk mempertahankan koleksi buku langka, maka perlu ditetapkan pula kebijakan pelestarian jangka panjang karena hal tersebut memerlukan biaya besar, tempat penyimpanan dan pada akhirnya biaya pemeliharaan dan perbaikan. Dengan adanya kebijakan pelestarian ini, semua hal yang disebutkan tadi dapat diatasi dengan baik dan benar.

2.2. Pelestarian Koleksi Buku Langka