Pelestarian Koleksi Buku Langka

Unsur cara penyimpanan meliputi kegiatan bagaimana memperlakukan bahan- bahan pustaka dalam pengaturan di tempat penyimpanan. Hal ini penting dan perlu diperhatikan agar bahan pustaka yang dimiliki tidak cepat rusak, sebab sering kita jumpai jilidan buku rusak sebelum buku itu digunakan. Lalu harus diperhatikan di mana bahan pustaka itu harus disimpan dan dipertimbangkan, oleh siapa yang menyimpan, alat-alat bantu apa yang dibutuhkan untuk penyimpanan dan untuk kegiatan pelestarian pada umumnya. Alat-alat tersebut misalnya alat-alat untuk keperluan penjilidan, alat angkut berupa kereta dorong dan lain-lain. Tarap tenaga kerja yang diperlukan dalam rangka kegiatan pelestarian bahan pustaka ini menyangkut kuantitas dan kualitas, maksudnya berapa banyak tenaga yang dibutuhkan dan dengan kualifikasi bidang apa serta tingkat kemampuannya. Oleh karena kegiatan preservasi bahan pustaka ini bersifat preventif disamping juga kuratif, diperlukan kesadaran dan pemahaman dari berbagai pihak, baik oleh pustakawan, tenaga administrasi, dan pengguna perpustakaan. Setiap perpustakaan perlu menyusun kebijakan pemeliharaan bahan pustaka, karena kebijakan ini berkaitan dengan perencanaan keuangan perpustakaan. Dalam hal ini perlu dicermati, apabila Perpustakaan Khusus PPKS telah menetapkan untuk mempertahankan koleksi buku langka, maka perlu ditetapkan pula kebijakan pelestarian jangka panjang karena hal tersebut memerlukan biaya besar, tempat penyimpanan dan pada akhirnya biaya pemeliharaan dan perbaikan. Dengan adanya kebijakan pelestarian ini, semua hal yang disebutkan tadi dapat diatasi dengan baik dan benar.

2.2. Pelestarian Koleksi Buku Langka

Buku adalah salah satu bahan pustaka yang merupakan sumber ilmu pengetahuan dan sumber informasi.Buku yang sudah tua umurnya, langka dan jarang ditemukan di pasaran disebut buku langka seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Buku langka ini salah satunya terdapat di Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS.Seiring dengan berjalannya waktu buku-buku tersebut banyak yang mengalami kerusakan, sehingga buku tersebut tidak layak untuk digunakan.Bahan pustaka tersebut perlu dilestarikan keberadaannya.Pelestarian bahan pustaka pada dasarnya meliputi pelestarian bentuk fisik aslinya dan kandungan informasi di dalamnya. Kegiatan pelestarian bahan pustaka dalam bentuk fisik aslinya yaitu kegiatan pelestarian kondisi fisik koleksi buku langka.Kegiatan ini dilakukan dengan kegiatan pencegahan preventif dan kegiatan perbaikan kuratif.Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki fisik bahan pustaka sehingga dapat digunakan sesuai bentuk aslinya. Hal ini sesuai dengan pribahasa mencegah lebih baik dari pada mengobati, maka kegiatan preventif harus mendapatkan perhatian yang lebih serius karena dilihat dari sumber daya dan dana. Kegiatan ini akan lebih efektif dan efisien daripada mencoba melestarikan bahan pustaka yang terlanjur rusak. Pelestarian bahan pustaka jenis lainnya adalah pelestarian kandungan informasinya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mengalihmediakannya ke dalam format lain yang lebih durable. Bentuk alih media yang dapat dilakukan meliputi fotokopi, pembuatan mikrofilm, digitalisasi data magnetic disk seperti disket, optical disk seperti CD-ROM, dll. Dureau dan Clement, 1990 : 4. Alasan untuk melakukan pelestarian kandungan informasi ini adalah karena kondisi fisik bahan pustaka yang bersangkutan sudah tidak dapat dipertahankan lagi, sedangkan informasinya yang dikandungnya masih dibutuhkan oleh para pengguna, dan bahan pustaka tersebut tidak tersedia lagi di pasaran.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kerusakan Bahan Pustaka Langka