Identifikasi Variabel Penelitian 1.Variabel bebas Definisi operasional Metode Analisis Data.

Gambar 5. Titik dan garis refrensi pengukuran dimensi lidah. 18 3.7. Identifikasi Variabel Penelitian 3.7.1.Variabel bebas Dimensi lidah : - Panjang Lidah - Tinggi lidah Hilda Fitria Lubis : Perbedaan Dimensi Lidah Dengan Relasi Rahang Dalam Arah Anteroposterior Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral, 2009 3.7.2. Variabel tergantung Relasi rahang dalam arah anteroposterior 3.7.3 Variabel Terkendali Umur 17-25 tahun Jenis kelamin laki-laki dan perempuan Tidak ada sejarah perawatan ortodonti Posisi lidah dalam keadaan istirahat sewaktu di roentgen foto 3.7.4.Variabel Tidak Terkendali Diet dan ras Variabel tergantung Relasi rahang dalam arah anteroposterior Variabel bebas Dimensi lidah : - Panjang lidah - Tinggi lidah

3.8 Definisi operasional

3.8.1 Dimensi lidah: Variabel terkendali - Umur 17-25 tahun - Jenis kelamin laki-laki dan perempuan - Tidak ada sejarah perawatan Ortodonti - Posisi lidah dalam keadaan istirahat sewaktu di roentgen foto Variabel tidak terkendali -Diet -Ras Hilda Fitria Lubis : Perbedaan Dimensi Lidah Dengan Relasi Rahang Dalam Arah Anteroposterior Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral, 2009 3.8. Defenisi Operasional 3.8.1 a. Panjang lidah TGL adalah jarak yang di ukur dari epiglotis Eb ke ujung lidah TT dengan menggunakan jangka geser merek Prohex Germany. 3.8.1.b.Tinggi lidah TGH adalah jarak yang di ukur dari garis tegak lurus dari pertengahan garis epiglotis Eb dengan ujung lidah TT ke dorsum lidah dengan menggunakan jangka geser merek Prohex Germany. 3.8.2 Relasi rahang dalam arah anteroposterior: hubungan basal maksila dan mandibula dalam arah anteroposterior diukur menggunakan busur merek Ortho Organizer.

3.9 Metode Analisis Data.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA dan komperasi ganda untuk melihat perbedaan dimensi lidah dengan relasi rahang dan uji t berpasangan pada tingkat kemaknaan 0.05 untuk menguji signifikan antara laki- laki dan perempuan. Hilda Fitria Lubis : Perbedaan Dimensi Lidah Dengan Relasi Rahang Dalam Arah Anteroposterior Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral, 2009

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Dan Analisis Data

Pada penelitian ini sampel penelitian berjumlah 30 orang yang terdiri dari 15 perempuan dan 15 laki-laki. Penelitian ini dibagi atas 3 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Untuk melihat perbedaan dimensi lidah diantara 3 kelompok digunakan uji ANOVA dan komparasi ganda. Sementara untuk melihat perbedaan perempuan dan laki-laki digunakan uji t berpasangan.. TABEL 4.1. Rata-rata panjang lidah pada tiga kelompok menggunakan uji ANOVA Panjang lidah mm N X ± SD p Klas I Klas II Klas III 10 10 10 84.81± 5.72 85.66 ± 7.91 76.67 ± 9.76 0.032 Keterangan : signifikan p0.05 Hasil uji ANOVA menunjukan ada rata-rata yang bebeda p0.05 yang artinya ada perbedaan rata-rata panjang lidah.Untuk melihat rata-rata panjang lidah mana saja yang berbeda dilakukan dengan uji komperasi ganda, rata-rata yang berbeda tersebut adalah rata-rata panjang lidah Klas I p0.05 dengan rata-rata panjang lidah Klas III p0.05 rata-rata panjang lidah Klas II p0.05 dengan rata- rata panjang lidah Klas III p0.05.Sedangkan rata-rata panjang lidah Klas I p0.05 dengan rata-rata panjang Klas II p0.05 tidak berbeda. Hilda Fitria Lubis : Perbedaan Dimensi Lidah Dengan Relasi Rahang Dalam Arah Anteroposterior Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral, 2009

Dokumen yang terkait

Perbedaan Lebar Saluran Udara Pharynx Atas Dan Bawah Pada Maloklusi Klas I Dan Klas II Dengan Pola Pertumbuhan Normal Dan Vertikal Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral

0 33 62

Perubahan Jaringan Lunak Bibir Atas Setelah Retraksi Gigi Anterior Maksila Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral

2 69 38

Perbedaan Ukuran Kamar Pulpa Molar Satu Rahang Bawah pada Pasien Diabetes Melitus dan Non-Diabetes Melitus Ditinjau dari Radiografi Periapikal

0 43 70

PERBEDAAN PERTUMBUHAN RAHANG ATAS KE ARAH LATERAL ANTARA ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN USIA 6-7 TAHUN

0 2 56

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 17

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 2

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 6

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 5 25

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 5

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 5