Hubungan Lidah Dengan Pola Pertumbuhan dan Relasi Rahang

2.5. Hubungan Lidah Dengan Pola Pertumbuhan dan Relasi Rahang

Dimensi lidah memiliki potensi dalam menentukan faktor etiologi dari maloklusi. Kelainan posisi, fungsi dan dimensi lidah pada dentoalveolar selain bergantung pada rahang juga pada pola pertumbuhan. Pada pola pertumbuhan horizontal, posisi lidah yang ke depan sehingga menekan permukaan bagian lingual insisivus atas dan bawah menimbulkan spacing di segmen anterior yang lambat laun dapat mengakibatkan terjadinya protrusi bimaksiler Gambar 2. 2 Gambar 2. Pola pertumbuhan horizontal dengan posisi lidah ke depan yang abnormal menyebabkan protrusi bimaksiler . 2 Pada pertumbuhan vertikal, penempatan lidah ke depan secara abnormal, sehingga ujung lidah terletak di antara lengkung gigi yang mengakibatkan gigi insisivus atas tiping ke labial dan insisivus bawah tiping ke lingual di akibatkan oleh kebiasaan mengisap bibir bawah Gambar 3. 2 Hilda Fitria Lubis : Perbedaan Dimensi Lidah Dengan Relasi Rahang Dalam Arah Anteroposterior Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral, 2009 Gambar 3. Pola pertumbuhan vertikal dengan posisi lidah ke depan yang abnormal menimbulkan insisivus atas ke labial dan insisivus bawah ke lingual. 2 Alhaija 2005 dalam penelitannya memperoleh hasil perbedaan yang signifikan dimensi lidah antara Klas I, Klas II dan Klas III, sementara pada relasi rahang Klas I dan Klas II tidak ada perbedaan yang signifikan. 18 Moss 1978 menyatakan bahwa lidah berkaitan dengan maloklusi dan bicara serta dijumpai adanya perbedaan signifikan pada dimensi lidah antara laki-laki dan perempuan. 1,5. Pae dan kawan-kawan 1996 melaporkan bahwa pasien yang bernapas melalui mulut memiliki dimensi lidah yang lebih besar. Hofstein 1996 menyatakan perempuan yang bernapas melalui mulut dengan relasi rahang Klas II mempunyai dimensi lidah lebih besar daripada perempuan yang bernapas melalui hidung dengan relasi rahang Klas I. Hal ini berbeda dengan penelitian dari Lowe dan kawan-kawan 1996 menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan yang bernapas melalui mulut dengan relasi rahang Klas I memiliki dimensi lidah yang lebih besar daripada yang bernapas melalui hidung. 10 Hilda Fitria Lubis : Perbedaan Dimensi Lidah Dengan Relasi Rahang Dalam Arah Anteroposterior Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral, 2009

2.6. Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Perbedaan Lebar Saluran Udara Pharynx Atas Dan Bawah Pada Maloklusi Klas I Dan Klas II Dengan Pola Pertumbuhan Normal Dan Vertikal Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral

0 33 62

Perubahan Jaringan Lunak Bibir Atas Setelah Retraksi Gigi Anterior Maksila Ditinjau Dari Radiografi Sefalometri Lateral

2 69 38

Perbedaan Ukuran Kamar Pulpa Molar Satu Rahang Bawah pada Pasien Diabetes Melitus dan Non-Diabetes Melitus Ditinjau dari Radiografi Periapikal

0 43 70

PERBEDAAN PERTUMBUHAN RAHANG ATAS KE ARAH LATERAL ANTARA ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN USIA 6-7 TAHUN

0 2 56

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 17

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 2

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 6

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 5 25

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 5

Hubungan Asimetri Lengkung Gigi Transversal Dengan Asimetri Skeletal Pada Crossbite Posterior Unilateral: Ditinjau DarI Radiografi Anteroposterior

0 0 5