Tabel 3.1 Daftar Nama Sampel Penelitian
No Kode
Nama Perusahaan
1 ADRO
Adaro Energy Tbk. 2
ARII Atlas Resources Tbk.
3 ATPK
ATPK Resources Tbk. 4
BORN Borneo Lumbung Energy Metal Tbk.
5 BUMI
Bumi Resources Tbk. 6
BYAN Bayan Resources Tbk.
7 DEWA
Derma Henwa Tbk. 8
DOID Delta Dunia Makmur Tbk.
9 GEMS
Golden Energy Mines Tbk. 10
GTBO Garda Tujuh Buana Tbk.
11 HRUM
Harum Energy Tbk. 12
ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
13 KKGI
Resources Alam Indonesia Tbk. 14
PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk.
15 PTBA
Tambang Batubara BukitAsam Tbk. 16
PTRO Petrosea Tbk.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti adalah data sekunder dalam bentuk kuantitatif yaitu data yang diukur berdasarkan skala numerik seperti nilai rasio..
Data sekunder merupakan data primer yang telah dikelola lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain. Data
yang diperoleh data
time series
yaitu data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dari beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu mingguan,
bulanan, dan tahunan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara men
download
melalui situs www.idx.co.id
.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi berupa laporan keuangan perusahaan pertambangan batubara yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang penyelidikannya ditujukan pada penguraian dan
penjelasan apa yang telah lalu, melalui sumber-sumber dokumen. Metode ini diharapkan akan diperoleh catatan mengenai data-data yang ada hubungannya
dengan penelitian ini yaitu laporan keuangan.
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2011:2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen, variabel
dependen dan variabel moderating.
3.5.1. Variabel Dependen Y
Variabel dependen disebut juga variabel terikat, variabel konsekuen, atau variabel
output
. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
Sugiyono, 2011:4. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba, dimana variabel d
ependen disimbolkan dengan “Y”. Manajemen laba
earnings management
adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan
Universitas Sumatera Utara
laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat meratakan, menaikkan dan menurunkan laba. Tindakan manipulasi data ini
mengurangi kredibilitas laporan keuangan yang disajikan sehingga menyesatkan bagi penggunanya Beneish, 2001:3. Manajemen laba dalam
penelitian ini diukur menggunakan nilai
discretionary accruals
dengan
Modified Jones Model
Dechow et al, 1995 dalam Sulistyanto, 2008. Model perhitungannya adalah sebagai berikut:
TA
i.t
= N
i.t
– CFO
i.t
……………………………………………………...1 Nilai
total accruals
TA
i.t
diestimasi dengan persamaan regresi berganda sebagai berikut:
TA
i.t
A
i.t-1
= α
1
1A
i.t-1
+ α
2
{ ΔREV
i.t
– ΔREC
i.t
A
i.t-1
} + α
3
PPE
i.t
A
i.t-1
+ e
i.t
………………………………………………………………………..2 Persamaan total akrual diatas diestimasi dengan metode
Ordinary Least Square
OLS. Estimasi α
1
, α
2
, α
3
diperoleh dari regresi OLS tersebut dan digunakan untuk menghitung
non-discretionary accrual
sebagai berikut: NDA
i.t
= α
1
1A
i.t-1
+ α
2
{ ΔREV
i.t
– ΔREC
i.t
A
i.t-1
} + α
3
PPE
i.t
A
i.t-1
...3 Selanjutnya
discretionary accruals
DA dapat dihitung sebagai berikut: DA
i.t
= TA
i.t
A
i.t-1
- NDA
i.t
……………………………………………..4 Keterangan:
DA
i.t
=
Discretionary Accruals
perusahaan i pada periode ke t NDA
i.t
=
Non Discretionary Accruals
perusahaan i pada periode ke t TA
i.t
= Total akruals perusahaan i pada periode ke t N
i.t
= Laba bersih perusahaan i pada periode ke t CFO
i.t
= Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t A
i.t-1
= Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1 ΔREV
i.t
= Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t PPE
i.t
= Aktiva tetap perusahaan i pada periode ke t ΔREC
i.t
= Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t α
= Koefisien regresi e
=
Error
3.5.2. Variabel Independen X
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas atau variabel
prediktor. Variabel
bebas merupakan
variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
Universitas Sumatera Utara
variabel dependen terikat Sugiyono, 2011:4. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel independen yang terdiri dari Asimetri
Informasi X
1
, Ukuran Perusahaan X
2
,
Leverage
X
3
dan
Return On Assets
X
4
.
3.5.2.1. Asimetri Informasi
Asimetri Informasi
muncul ketika
manajer lebih
mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan
stakeholders
lainnya. Asimetri informasi dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
relative bid-ask spread
yang dioperasikan sebagai berikut:
SPREAD = ask
i.t
– bid
i.t
{ask
i.t
+ bid
i.t
2} x 100 ………...1
Model untuk menyesuaikan
spread
adalah: SPREADi.
t= α + α
1
PRICE
i.t
+ α
2
VAR
i.t
+ α
3
TRANS
i.t
+ α
4
DEPTH
i.t
+ ADJSPREAD
i.t
…………………………………....2 Keterangan:
Ask
i.t
= Harga
ask
tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
Bid
i.t
= Harga
bid
terendah saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
PRICE
i.t
= Harga penutupan saham perusahaan i pada
hari t TRANS
i.t
= Jumlah transaksi suatu saham perusahaan i
Universitas Sumatera Utara
pada hari t VAR
i.t
= Variasi
return
harian selama periode penelitian pada saham perusahaan I pada
hari ke t.
Return
harian merupakan persentase perubahan harga saham pada hari
ke t dengan harga saham pada hari sebelumnya t-1
DEPTH
i.t
= Rata-rata jumlah saham perusahaan i dalam semua quotes jumlah yang tersedia
pada
ask
ditambah jumlah yang tersedia pada saat
bid
dibagi dua selama setiap hari t.
ADJSPREAD
i.t
= Residual
error
yang digunakan sebagai ukuran SPREAD yang telah disesuaikan
untuk perusahaan i pada hari ke t.
3.5.2.2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Peneliti memproksikan ukuran
perusahaan dengan total aktiva perusahaan sampel. Jumlah total aktiva perusahaan ini kemudian dilakukan transformasi ke dalam
bentuk logaritma natural LN, atau dapat dituliskan sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan = LNTotal Aset
Universitas Sumatera Utara
3.5.2.3.
Leverage
Rasio
leverage
merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio
leverage
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
debt to asset
ratio.
Leverage
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Leverage
= × 100
3.5.2.4.
Return On Asset
ROA
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang
digunakan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas karena menunjukkan keefektifan manajemen dalam
menggunakan aktivanya untuk memperoleh pendapatan. ROA dapat diukur dengan rumus:
ROA = × 100
3.5.3. Variabel Moderating Z
Variabel moderating adalah variabel yang mempunyai dampak kontijensi yang kuat pada hubungan variabel independen dan dependen
Erlina, 2007:33. Variabel moderating dapat berperan sebagai faktor yang memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen suatu penelitian. Di dalam penelitian ini. Variabel moderating yang digunakan adalah kepemilikan manajerial. Kepemilikan
Total Kewajiban Total Aktiva
Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aktiva
Universitas Sumatera Utara
manajerial adalah jumlah saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola Gideon, 2005:28. Kepemilikan
manajerial dalam penelitian ini tergolong dalam pengukuran skala rasio dengan rumus:
Kepemilikan manajerial = × 100
Ringkasan definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian ditunjukkan dalam tabel 3.
Tabel 3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Manajemen Laba
Y Suatu kondisi
dimana manajemen melakukan
intervensi dalam proses penyusunan
laporan keuangan bagi pihak
eksternal sehingga dapat meratakan
Discretionary accrual
Rasio
Asimetri Informasi
X1 Suatu keadaan
dimana manajer memiliki akses
informasi atas prospek perusahaan
yang tidak dimiliki oleh pihak luar
perusahaan
Relative bid-ask spread
Rasio
Ukuran Perusahaan
X2 Ukuran atau
besarnya aset yang dimiliki perusahaan
LnTotal Aset Rasio
Leverage
X3 Mengukur seberapa
jauh perusahaan dibiayai oleh
hutang Total Kewajiban × 100
Total Aktiva Rasio
Saham yang dimiliki manajemen Total saham beredar
Universitas Sumatera Utara
Variabel Definisi
Indikator Ket
Return On Asset
X4 Perbandingan laba
bersih setelah pajak terhadap total
aktiva Laba Bersih Setelah Pajak × 100
Total Aktiva Rasio
Kepemilikan Manajerial
Z Besarnya
kepemilikan saham yang di miliki oleh
manajer dari keseluruhan saham
diperusahaan. Saham yang dimiliki
manajemen × 100
Total Saham beredar Rasio
3.6. Metode Analisi Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberaoa jauh
perubahan variabel dependen jika variabel independennya dimanipulasi. Sebelum melakukan regresi, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik dan
statistik deskriptif.
3.6.1. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik adalah asumsi yang mendasari analisis regresi dengan tujuan mengukur asosiasi atau keterikatan antarvariabel bebas.
Terdapat 4 empat pengujian terkait uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi.
3.6.1.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui keberadaan variabel pengganggu atau residual di dalam model regresi. Jika
Universitas Sumatera Utara
data normal, maka statistik yang dipergunakan adalah statistik parametrik. Jika sebaliknya, maka statistik non parametriklah yang
digunakan atau peneliti dapat melakukan
treatment
agar data normal.
Dalam menguji normalitas data, peneliti menggunakan uji Kolgomorov-Smirnov untuk menemukan distribusi residual.
Apabila nilai
sig
. atau signifikan atau probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal, tetapi jika
sig
atau
p-value
0,05 maka data berdistribusi normal l Ghozali, 2013:27. Cara lain untuk melihat normalitas distribusi data
penelititan adalah dengan melihat grafik histogram yang menunjukkan pola distribusi normal. Hasil dari grafik histogram
juga perlu diperkuat dengan melihat
normal probability plot
. Dasar pengambilan kepututsan dari analisis
normal probability plot
adalah sebagai berikut a.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau
tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas
Universitas Sumatera Utara
3.6.1.2. Uji Multikolonearitas
Uji ini betujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen karena akan mengurangi keyakinan dalam pengujian
signifikan. Untuk
mendeteksi ada
atau tidaknya
gejala multikolonearitas didalam model regresi ini dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor
VIF, nilai
cut off
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonearitas adalah nilai VIF
10. Apabila nilai VIF 10 berarti tidak terjadi multikolonearitas Ghozali, 2013:105.
3.6.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual
satu pengamatan yang lain. Jika
variance
dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang
baik adalah
tidak terjadi
heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik
Scatterplot
. Dasar analisis heteroskedasitas adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titk menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pola sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.1.4. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian observasi yang
diunitkan menurut waktu data
time series
atau ruang data data
cross section
. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 sebelumnya. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
Durbin-Watson DW
test
, dimana apabila: a.
Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. b.
Angka D-W diantara -2 sampai +2 berati tidak ada autokorelasi. c.
Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif
.
3.7. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier
Universitas Sumatera Utara
berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan varaibel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan
dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Hubungan fungsi antara satu variabel
dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana manajemen laba sebagai variabel
dependen sedangkan asimetri informasi, ukuran perusahaan,
leverage
dan
return on assets
sebagai variabel independen. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
+
b3X3 + b4X4 + e Keterangan :
Y = Manajemen Laba
a = Konstanta
X1 = Asimetri Informasi
X2 = Ukuran Perusahaan
X3 =
Leverage
X4 =
Return On Assets
b
1
,b
2,
b
3,
b
4,
b
5,
b
6
= Koefisien Regresi
e =
Error
Universitas Sumatera Utara
3.8. Pengujian Hipotesis Penelitian