kesiapannya mempertemukan
pesanan pembelian
dan penjualan, dan kompensasi untuk waktu yang diluangkan oleh
pedagang sekuritas guna menyelesaikan transaksi. b.
Kos penyimpanan persediaan
inventory holding cost
, yaitu kos yang ditanggung oleh pedagang sekuritas untuk membawa
persediaan saham agar dapat diperdagangkan sesuai dengan permintaan.
c.
Adverse selection component
, menggambarkan suatu upah
reward
yang diberikan kepada pedagang sekuritas untuk mengambil suatu risiko ketika berhadapan dengan investor
yang memiliki informasi superior. Komponen ini terkait erat dengan arus informasi di pasar modal.
Berkaitan dengan
bid-ask spread
, fokus perhatian akuntan adalah pada komponen
adverse selection
karena berhubungan dengan penyediaan informasi ke pasar modal. \
2.1.4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor indikator yang digunakan investor dalam menilai
aset maupu kinerja perusahaan. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan
besar
large firm
, perusahaan menengah
medium-size
dan perusahaan kecil
small firm
. Total asset merupakan salah satu ukuran umum untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan tersebut.
Ukuran perusahaan merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan investasi. Perbedaan ukuran perusahaan
menimbulkan risiko usaha yang berbeda secara signifikan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil Pujiningsih, 2011:26
Perusahaan besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil dibanding dengan perusahaan kecil. Selain
itu. Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan
Universitas Sumatera Utara
yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan
perusahaan kecil. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih
besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena
perusahaan dengan ukuran lebih besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain,
perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih bereaksi terhadap perubahan
yang mendadak sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan manajemen laba.
2.1.5.
Leverage
Struktur keuangan perusahaan memiliki kaitan yang erat dengan informasi keuangan yang akan disampaikan kepada penyedia dana. Struktur
ini juga mencakup
leverage. Leverage
adalah perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva perusahaan. Rasio ini menunjukkan besarnya
besar aktiva yang dimiliki perusahaan yang dibiayai dengan hutang. Semakin tinggi nilai
leverage
maka risiko yang akan dihadapi investor akan semakin tinggi dan para investor akan meminta keuntungan yang semakin besar.selain
itu dikhawatirkan perusahaan tidak dapat melunasi kewajiban tepat waktu dan hal ini yang menyebabkan suatu perusahaan dapat di likuidasi. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian, tingkat
leverage
perusahaan menggambarkan resiko keuangan perusahaan.
Kebijakan hutang merupakan salah satu alternatif pendanaan perusahaan selain menjual saham di pasar modal. Hutang yang dipergunakan
secara efektif dan efisien akan meningkatkan nilai perusahaan. Tetapi bila dilakukan dengan dalih menarik perhatian para kreditur, maka justru akan
memicu manajer untuk melakukan manajemen laba. Perusahaan yang memiliki hutang tinggi akan memilih kebijakan akuntansi dengan menggeser
laba masa depan ke masa sekarang. Pernyataan ini juga dibuktikan oleh penelitian Herawati dan Baridwan 2007:32 yang memberikan bukti empiris
tentang adanya tingkat manajemen laba yang lebih besar pada perusahaan yang terikat perjanjian hutang daripada perusahaan yang tidak terikat
perjanjian hutang.
2.1.6.
Return On Asset
ROA
ROA merupakan salah satu rasio yang mengukur tingkat
profitabilitas
suatu perusahaan. Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan hasil
return
atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan Kasmir, 2011:197. ROA dipengaruhi oleh
profit margin
dan perputaran total aktiva. Untuk menaikkan ROA, suatu perusahaan bisa memilih dengan menaikkan
profit margin
dan mempertahankan perputaran total aktiva.
Profit margin
yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi
pada tingkat penjualan tertentu. Semakin tinggi laba yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan akan mengakibatkan harga saham perusahaan juga akan meningkat sehingga semakin tinggi pula
return
saham yang diperoleh. Pada rasio ini, angka laba yang digunakan dalam perhitungan adalah
yang berasal dari kegiatan usaha pokok perusahaan. Rasio ini mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba, Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh laba secara keseluruhan. ROA berfungsi
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba melalui pengoperasian aktiva yang dimiliki. Semakin besar ROA suatu perusahaan,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan akitva.
Jadi memungkinkan manajer melakukan manajemen laba untuk mendapatkan keadaan tersebut.
2.1.7. Kepemilikan Manajerial