Aktifitas Antifungi Pembagian Obat Antifungi Mekanisme Kerja Antifungi

xxxi 2. Trichophyton mentagrophytes Klasifikasi taksonomi Kingdom : Fungi Filum : Ascomycota Kelas : Euascomycetes Ordo : Onygenales Familia : Arthrodermataceae Genus : Trichophyton Spesies : Trichophyton mentagrophytes Merupakan fungi filamentous yang menyerang kulit dengan menggunakan keratin sebagai nutrisinya. Keratin adalah protein utama dalam kulit, rambut dan kuku. Bentuk makroskopik Trichophyton mentagrophytes seperti tenunan lilin, berwarna putih sampai putih kekuningan sampai terang atau berwarna violet merah. Kadang berwarna pucat kekuningan atau coklat Anonim, 2007.

2.4 Tinjauan Tentang Antifungi

2.4.1 Aktifitas Antifungi

Aktifitas antifungi yang ideal memiliki sifat toksisitas selektif yang berarti bahwa obat tersebut bahaya bagi mikroba namun tidak membahayakan inangnya. Berdasarkan sifat toksisitasnya, antifungi dapat bersifat fungistatik menghambat dan fungisid membunuh. xxxii

2.4.2 Pembagian Obat Antifungi

Terdapat 2 kelas antifungi : 1. Obat-obat untuk mikosis superfisial Jamur yang menyebabkan infeksi superfisial disebut dermatofit. Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan mikosis superfisial adalah Klotrimazol, Ekonazol, Gliseofulvin, Mikonazol, dan Nistatin. 2. Obat-obat untuk mikosis profunda sistemik Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan mikosis sistemik adalah Amfoterisin B, Flukonazol, Flusitosin, Itrakonazol, Ketokonazol.

2.4.3 Mekanisme Kerja Antifungi

Mekanisme penghambatan dan kerusakan mikroba oleh senyawa antimikroba berbeda-beda. Penghambatan ini secara umum dapat disebabkan oleh ; 1. Gangguan pada komponen penyusun sel, terutama pada komponen penyusun dinding sel Dinding sel fungi mengandung zat seperti kitin, glukosa mannan yang merupakan polimer komplek dari polisakarida dan xxxiii polipeptida. Struktur dinding sel dapat dirusak dengan cara menghambat pembentukannya atau mengubahnya setelah selesai terbentuk. 2. Bereaksi dengan membran sel Membran sel fungi mempunyai sterol ergosterol yang dapat dirusak oleh zat tertentu tanpa merusak sel inangnya. Senyawa ini berikatan kuat membentuk kompleks dengan ergosterol yang dapat mengakibatkan perubahan permeabilitas dan kehilangan komponen penyusun sel. 3. Penghambatan terhadap sintesa protein dan asam nukleat Asam nukleat DNA dan RNA dan protein memegang peranan penting dalam proses kehidupan normal sel. Jika terjadi penghambatan pada zat-zat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada sel. Contohnya adalah flusitosin.

2.5 Antifungi Pembanding yang Digunakan