Morfologi Fungi Tinjauan Tentang Fungi

xxiii Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap minyak atsiri dari bahan segar atau simplisia dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi menjadi destilat air bersama senyawa kandungan yang memisah sempurna atau memisah sebagian. 3. Cara ekstraksi lainnya. Ekstraksi Berkesinambungan, Superkritikal Karbondioksida, Ekstraksi Ultrasonik, dan Ekstraksi Energi Listrik.

2.3 Tinjauan Tentang Fungi

2.3.1 Morfologi Fungi

Penyakit infeksi yang disebabkan fungi disebut mikosis dan biasanya bersifat kronik. Untuk hidupnya, fungi memerlukan zat organik untuk sumber energinya sehingga fungi disebut sebagai jasad yang memiliki sifat heterotrop. Hal ini berbeda dengan tumbuhan yang memiliki sifat autotrop karena tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat menghasilkan energi sendiri dengan bantuan air, karbon dioksida serta bantuan dari sinar matahari Gandahusada SS dkk, 2004. Fungi menggunakan enzim untuk mengubah zat organik untuk pertumbuhannya sehingga fungi merupakan saprofit atau parasit. Seperti pada kuman, sistem enzim fungi dapat mengubah selulosa, xxiv karbohidrat dan zat organik lainnya yang berasal dari makhluk hidup. Sifat inilah yang membuat fungi menimbulkan kerusakan pada sesuatu benda, karena ketika fungi sudah masuk dan mengubah sistem yang ada pada benda tersebut maka akan sulit untuk dikembalikan fungsinya seperti semula. Dengan cara inilah fungi masuk ke dalam tubuh manusia sehingga menimbulkan penyakit yang sulit untuk diobati. Di alam bebas terdapat lebih dari 200.000-500.000 spesies jamur Gandahusada, SS, dkk, 2004. Dari sekian banyak, diperkirakan 100 spesies yang bersifat patogen terhadap manusia. Tidak seperti bakteri, fungi biasanya merupakan sel eukariotik. Fungi memiliki dinding sel kaku yang mengandung kitin dan juga polisakarida, dan membran selnya terdiri dari ergosterol. Karena itu, infeksi fungi biasanya resisten terhadap antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Begitu sebaliknya Meyjek MJ., 2005. Reproduksi dari fungi yaitu dengan seksual dan aseksual. Fungi terbagi ke dalam 2 kelompok utama, yaitu khamir dan kapang. a. Khamir ragi Merupakan mikroorganisme bersel tunggal. khamir dapat diidentifikasi dengan bentuk, ukuran dan warnanya. Bentuk dari sel ini biasanya adalah lonjong, bulat atau memanjang yang berkembangbiak dengan membentuk tunas dan membentuk koloni yang basah atau berlendir Gandahusada, SS, dkk 2004. Ukuran lebar dari khamir berkisar antara 1-5 µm dan panjangnya berkisar 5- xxv 30 µm. warna yang terdapat pada khamir apabila dilihat secara makroskopik yaitu seperti krem, pucat atau seperti buram. b. Kapang Merupakan mikroorganisme bersel banyak. Kapang dapat diidentifikasi dari bentuk, ukuran, dan warnanya. Bentuk dari kapang seperti serbuk dengan kapas atau seperti benang-benang halus. Struktur kapang tersusun dari benang-benang sel panjang yang dihubungkan bersama dari ujung ke ujung yang disebut hyfa. Hyfa ada yang mempunyai dinding penyekat yang disebut hyfa bersepta dan ada yang tidak mempunyai septa yang disebut hyfa senosit. Hyfa dapat bersifat sebagai hyfa vegetative berfungsi mengambil makanan untuk pertumbuhan, hyfa reproduktif, yaitu yang membentuk spora, dan hyfa udara, yaitu yang berfungsi mengambil oksigen Gandahusada, SS dkk., 2004. Untuk menentukan dengan mudah suatu fungi yaitu dengan melihat miseliumnya hyfa yang saling membelit untuk membentuk suatu massa benang.

2.3.2 Pertumbuhan Fungi