Penyakit Gigi dan Mulut Balita

Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. dapat menyebabkan gigi tersebut goyang dan tanggal prematur atau terpaksa dicabut sebelum waktunya. Gigi susu berfungsi sebagai penuntun bagi pertumbuhan gigi permanen. Bila gigi susu tanggal prematur, pertumbuhan gigi permanen menjadi tidak teratur. 6

2.3 Penyakit Gigi dan Mulut Balita

Pada usia anak penyakit gigi dan mulut yang paling sering adalah karies atau gigi berlubang dan peradangan gusi. 1 1. Karies Karies adalah suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas mikroorganisme yang ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Proses terjadinya karies dipengaruhi oleh 4 faktor etiologi atau penyebab utama terjadinya karies, yang terdiri atas: 1,2 a. Faktor host gigi geligi Gigi geligi sebagai tuan rumah terhadap karies dipengaruhi oleh faktor morfologi gigi ukuran dan bentuk gigi, struktur enamel, faktor kimia dan kristalografis. Gigi susu lebih mudah terkena karies dibanding gigi permanen. Hal ini disebabkan enamel gigi susu lebih banyak mengandung bahan organik dan air sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi permanen. Secara kristalografis kristal-kristal gigi permanen lebih padat daripada gigi susu. b. Faktor agen mikroorganisme Yang paling berperan penting dalam menyebabkan terjadinya karies adalah plak gigi. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. yang berkembang biak di atas matriks yang terbentuk dan melekat erat pada gigi dengan oral higiene jelek gigi yang tidak dibersihkan. c. Faktor substrat atau diet Diet atau makanan terutama golongan karbohidrat seperti gula, roti atau makanan sejenis lemak yang mudah lengket di gigi akan mempengaruhi pembentukan plak dimana akan membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan gigi. Sisa makanan yang melekat pada gigi dapat diubah oleh kuman menjadi asam yang dapat melarutkan email gigi sehingga terjadi karies. Pada anak usia di bawah 6 tahun yang mempunyai kebiasaan minum air susu ibu, susu botol ataupun cairan bergula secara terus menerus sampai anak tertidur dan atau di luar jam makan biasanya akan memiliki karies, yang dikenal dengan Nurshing Mouth Caries. 6,18 d. Faktor waktu Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan. 1 Faktor yang paling menentukan terjadinya Nurshing Bottle Caries adalah lamanya gigi kontak dengan larutan gula atau seringnya anak mengkonsumsi larutan gula. 18 Penelitian yang dilakukan Yuyus, dkk terhadap 1000 bayi di bawah lima tahun di 5 wilayah Jakarta Utara, Barat, Timur, Selatan dan Pusat menunjukkan 14,1 anak bebas karies dan 27,5 mempunyai karies 1-4 gigi dan mempunyai lebih dari 4 gigi yang karies 58,1. Anak yang mempunyai oral higiene buruk 61,7 . 4 Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. 2. Penyakit Gusi Penyakit pada gusi biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit pada gusi memiliki tanda-tanda sebagai berikut : 1 1. Rasa tidak enak pada gigi disertai bau mulut 2. Gusi terlihat memerah dan lunak sehingga mudah terjadi perdarahan 3. Tanggalnya gigi disertai rasa sakit dan sensitif 4. Terjadinya penimbunan karang gigi Untuk menghindari terjadinya penyakit gusi kebersihan rongga mulut harus dijaga dengan baik yaitu dengan kontrol plak atau menyikat gigi dan nutrisi yang seimbang. 1,2 Penelitian yang dilakukan Tri Astuti di Jakarta menunjukkan 80 anak menderita penyakit gusi dengan keadaan oral higiene yang buruk. 3 Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Determinan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada Ibu Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013

6 74 84

Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Anak di SD Negeri 064023 Kemenangan Tani Medan Tahun 2015

3 91 96

Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan

13 188 57

Pengembangan Model Ceramah Pada Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Oleh Kader Kepada Ibu-Ibu Pengunjung Posyandu Agar Menjaga Kesehatan Gigi Anak Balitanya Di Kecamatan Medan Amplas Medan Tahun 2012

4 54 72

Hubungan Karakteristik dan Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Anak di SD Kecamatan Medan Tuntungan”

14 137 83

Hubungan Persepsi Ibu Hamil Tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Dengan Minat Memanfaatkan Pelayanan di Puskesmas Pembantu Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Tahun 2006

2 48 76

Gambaran Perilaku Pemilik Rumah Kos Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Medan Tahun 2005

4 49 90

Hubungan Perilaku Ibu Mengenai Kesehatan Gigi Anak Dengan Lactobacillus sp. Anak Usia 2-5 Tahun di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ar Raudhatul Hasanah, Medan

0 32 56

Determinan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada Ibu Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013

0 1 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan

0 0 13