Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, persentase responden paling banyak dijumpai pada kelompok umur 30-39 tahun yaitu 54,67. Persentase responden yang bekerja
sebagai wiraswastapetanipedagang adalah 40,67, persentase ini hampir sama dengan yang hanya sebagai ibu rumah tangga saja yaitu 39,33. Pendidikan terakhir
paling banyak SMADID2 yaitu 64 Tabel 1. Tabel 1. PERSENTASE DISTRIBUSI RESPONDEN IBU-IBU RUMAH
TANGGA YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA DI KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR, 2009 n=150
Karakteristik ibu Jumlah orang
Persentase Usia tahun
20-29 57
38 30-39
82 54,67
40-49 11
7,33
Pekerjaan
PNSPeg.Swasta 30
20 WiraswastaPetaniPedagang
61 40,67
Ibu Rumahtangga 59
39,33
Pendidikan
Tidak sekolahtidak tamat SD 1
0,67 SDSMP
20 13,33
SMADID2 96
64 D3S1S2
33 22
Pada penelitian ini, persentase anak balita yang paling banyak dijumpai pada kelompok umur 2-3 tahun yaitu 58,67, dengan jenis kelamin perempuan sebanyak
Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
55,33 sedangkan laki-laki 44,67. Persentase anak balita terbanyak merupakan anak pertama dan kedua yaitu 64 Tabel 2.
Tabel 2. PERSENTASE DISTRIBUSI ANAK BALITA DI KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR, 2009 n=150
Karakteristik anak balita Jumlah orang
Persentase Umur tahun
2-3 88
58,67 4-5
62 41,33
Jenis Kelamin
Laki-laki 67
44,67 Perempuan
83 55,33
Urutan Anak
1-2 96
64 3-4
40 26,66
5 14
9,34
4.2 Pengetahuan Responden Ibu-ibu Mengenai Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Balita
4.2.1 Pengetahuan Responden Ibu-ibu Mengenai Penyakit Gigi dan Mulut pada Anak Balita dan Akibatnya
Responden yang mengetahui penyakit gigi dan mulut pada anak balita adalah kariesgigi berlubang sebanyak 86,67, gusi berdarahgusi bengkak 60, dan
susunan gigi tidak teratur 52,67. Tujuh puluh empat persen responden menyatakan makanan dan minuman manis sebagai penyebab gigi berlubang dan 67,33 karena
malas sikat gigi. Responden yang mengetahui bahwa kesehatan gigi susu dapat mempengaruhi gigi permanen sebanyak 62,67 dengan akibat yang ditimbulkan
adalah gigi permanen menjadi tidak teratur yaitu sebanyak 56 Tabel 3.
Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
Tabel 3. PENGETAHUAN RESPONDEN IBU-IBU RUMAH TANGGA MENGENAI PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA ANAK BALITA
DAN AKIBATNYA
Pengetahuan mengenai penyakit gigi dan mulut pada anak balita dan akibatnya
Jumlah orang
Persentase Penyakit gigi dan mulut pada anak balita
Kariesgigi berlubang 130
86,67 Gusi berdarahgusi bengkak
90 60
Susunan gigi tidak teratur 79
52,67 Tidak tahu
9 6
Penyebab gigi berlubang
Malas sikat gigi 101
67,33 Rongga mulut yang kotor
76 50,67
Makanan dan minuman manis 111
74
Kesehatan gigi susu mempengaruhi gigi permanen
Tahu 94
62,67 Tidak tahu
56 37,33
Akibat jika gigi susu anak balita rusak
Gigi permanen tidak teratur 84
56 Gigi anak tidak tumbuh lagi jika tanggal
5 3,33
Lainnya anak rewelkesakitan 5
3,33
4.2.2 Pengetahuan Responden Mengenai Cara Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Balita
Semua responden mengetahui bahwa memelihara kesehatan gigi anak balita adalah penting. Tindakan yang dapat dilakukan untuk memelihara kesehatan gigi dan
mulut balita dengan menyikat gigi 97,33 dan menghindari makanan dan minuman manis 64,67. Walaupun demikian, masih ada 1 orang responden 0,67 yang tidak
mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan untuk memelihara kesehatan gigi dan
mulut anak balita. Responden yang mengetahui cara membersihkan gigi anak balita
dengan mengajari dan memberi contoh menyikat gigi pada anak 47,34 dan menyikat gigi anak 45,33. Responden yang mengetahui frekuensi menyikat gigi
Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
anak balita dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur sebanyak 54,67 dan kadang-kadangtidak setiap hari yaitu 7,33. Responden yang
menjawab sikat gigi yang baik bagi anak balita adalah sikat gigi khusus anak balita 67,33. Masih ada 2 orang responden 1,33 yang tidak tahu sikat gigi yang baik
untuk anak balita. Sebagian besar responden 79,33 menyatakan alasan melakukan penyikatan gigi anak adalah agar gigi bersih dan mulut segar, gigi tidak berlubang
73,33, gigi putih 60 dan napas tidak bau 59,33 Tabel 4.
Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
Tabel 4. PENGETAHUAN RESPONDEN IBU-IBU RUMAH TANGGA
MENGENAI CARA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK BALITA
Pengetahuan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak balita
Jumlah orang
Persentase Tindakan memelihara kesehatan gigi dan mulut
anak balita
Menyikat gigi 146
97,33 Kontrol ke dokter gigi
90 60
Menghindari makanan dan minuman manis 97
64,67 Tidak tahu
1 0,67
Cara membersihkan gigi anak balita
Menyikat gigi anak 68
45,33 Mengajari dan memberi contoh menyikat gigi
pada anak 71
47,34 Anak menyikat gigi sendiri
11 7,33
Frekuensi menyikat gigi dalam 1 hari
2x, pagi setelah sarapan dan sebelum tidur 68
54,67 2x, sewaktu mandi
51 34
1x, sewaktu mandi 20
13,33 Kadang-kadang tidak tiap hari
11 7,33
Sikat gigi yang baik untuk anak balita
Ukuran kecil, bulunya halus khusus anak balita 101
67,33 Ukuran anak-anak
24 16
Bentuk dan warna yang menarik 23
15,33 Tidak tahu
2 1,33
Alasan menyikat gigi anak balita
Agar gigi tidak berlubang 110
73,33 Agar napas tidak bau
89 59,33
Agar gigi putih 90
60 Agar gigi bersih dan mulut segar
119 79,33
4.2.3 Pengetahuan Responden Mengenai Cara Pemberian Pasta Gigi pada Anak Balita
Pada penelitian ini, persentase responden yang mengetahui bahwa pada anak balita dapat diberikan pasta gigi mulai anak usia 2 tahun sebanyak 61,33 dan pada
saat gigi susu mulai tumbuh sebanyak 29,33. Banyak pasta gigi yang diberi
Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
sewaktu menyikat gigi anak balita sebesar biji kacang polong 83,33 dan sepanjang bulu sikat 16,67 Tabel 5.
Tabel 5. PENGETAHUAN RESPONDEN IBU-IBU RUMAH TANGGA
TENTANG PEMBERIAN PASTA GIGI PADA ANAK BALITA n=150
Pemberian pasta gigi Jumlah
orang Persentase
Waktu pemberian pasta gigi
Bisa mulai gigi susu muncul 44
29,33 Bisa mulai anak 2 tahun
92 61,33
Tidak bisa 5
3,33 Tidak tahu
9 6
Banyaknya pasta gigi yang diberi sewaktu menyikat gigi anak balita
Sepanjang bulu sikat 25
16,67 Sebesar biji kacang polong
125 83,33
4.2.4 Pengetahuan Responden Mengenai Peran Dokter Gigi
Responden yang mengetahui peranan dokter gigi dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut anak balita adalah untuk mengobati kalau gigi anak sakit sebanyak
78 dan sebagai tempat konsultasidiskusi mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak 65,33. Masih ada responden 8,67 yang tidak mengetahui peran
dokter gigi dalam memelihara kesehatan gigi anak. Responden yang tidak mengetahui waktu kunjungan ke dokter gigi yaitu 40, 30 responden menjawab 3-
6 bulan sekali dan 24,67 menjawab 1-3 bulan sekali Tabel 6.
Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
Tabel 6. PENGETAHUAN RESPONDEN IBU-IBU RUMAH TANGGA
MENGENAI DOKTER GIGI
Pengetahuan tentang dokter gigi Jumlah
orang Persentase
Peran dokter gigi
Mengobati kalau gigi sakit 117
78 Tempat konsultasidiskusi mengenai
pemeliharaan kesehatan gigi anak 98
65,33 Tidak tahu
13 8,67
Kunjungan ke dokter gigi
1-3 bulan sekali 37
24,67 3-6 bulan sekali
45 30
Tiap tahun 8
5,33 Tidak tahu
60 40
4.3 Sikap Responden Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Balita
Responden yang setuju membersihkan gigi anak balita 98,67. Sembilan puluh delapan persen setuju menyikat gigi anak dilakukan sebelum tidur. Responden
yang setuju dengan pemberian pasta saat menyikat gigi anak mulai dari umur 2 tahun 90,67. Masih ada 7,33 responden yang tidak setuju dengan pemberian pasta gigi
mulai dari anak usia 2 tahun. Sedangkan responden yang setuju dengan pendapat tidak memberi makanan dan minuman manis di luar jam makan atau pada waktu
menidurkan anak sebanyak 76. Walaupun demikian, masih ada 14 responden tidak setuju dengan pendapat tidak memberi makanan dan minuman manis di luar
jam makan atau pada saat menidurkan anak balita Tabel 7.
Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
Tabel 7. SIKAP RESPONDEN IBU-IBU RUMAH TANGGA TERHADAP
KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK BALITA
Pendapat ibu Setuju
orang Tidak ada
pendapat orang
Tidak setuju orang
Membersihkan gigi anak balita 148
98,67 2
1,33 -
Menyikat gigi anak balita sebelum tidur
147 98
3 2
- Pemberian pasta mulai dari
anak usia 2 tahun 136
90,67 3
2 11
7,33 Tidak memberi makanan dan
minuman manis di luar jam makan atau ketika menidurkan
anak balita 114
76 15
10 21
14
4.4 Tindakan Responden Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Balita