Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dalam penelitian ini sebagian besar responden sudah mengetahui cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak balita, responden juga menunjukkan sikap
yang baik, akan tetapi aplikasinya dalam hal tindakan pemeliharaan masih banyak yang kurang.
Dari hasil penelitian 150 orang responden ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai anak balita, 62,67 mengetahui bahwa kesehatan gigi susu
mempengaruhi gigi permanen, 67,33 mengetahui sikat gigi yang baik bagi anak balita, 54,67 mengetahui menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur dan 83,33 mengetahui ukuran pasta gigi pada anak balita sebesar biji kacang polong. Pengetahuan responden juga baik dalam hal mengetahui peran dokter gigi
sebagai tempat konsultasi mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak balita 65,33. Responden menunjukkan sikap yang baik untuk menyikat gigi anak
sebelum tidur 98, pemberian pasta gigi mulai usia 2 tahun 90,67 dan tidak memberikan makanan dan minuman manis di luar jam makan 76. Tindakan
responden yang menyikat gigi anak pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur 38, yang menggunakan sikat gigi khusus untuk anak balita 46, yang
memberikan pasta gigi sebesar biji kacang polong 81,33 dan yang memberikan makanan dan minuman manis di luar jam makan 46,67. Tindakan reponden masih
kurang bila dilihat dari pengetahuan dan sikap yang dimiliki.
Meinarly Gultom : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
Hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut anak balita menunjukkan masih banyak yang menderita karies botol dan gigi berlubang, juga masih ditemui penyakit
gusi yaitu gusi berdarah dan gusi bengkak. Sebanyak 49,33 anak balita menderita karies botol dan gigi berlubang 24,67, juga masih ditemui penyakit gusi yaitu gusi
berdarah 10,67 dan gusi bengkak 8,67. Tidak ada gigi anak balita yang terkena karies dirawat atau ditambal. Anak balita yang menderita karies botol, gigi
berlubang, gusi berdarah dan gusi bengkak paling banyak pada kelompok umur 4-5 tahun dan prevalensi tertinggi pada anak balita perempuan. Dalam hal kunjungan ke
dokter gigi responden sangat kurang dimana sebagian besar tidak pernah membawa anak ke dokter gigi. Kebanyakan responden yang membawa anaknya ke dokter gigi
karena ada keluhan pada anak. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada ibu-ibu mengenai pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut anak balita yang
dapat dilakukan dokter gigi dan tenaga kesehatan gigi lainnya.
6.2 Saran