Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

pada tahun 2013. Martin dalam penelitiannya mempertanyakan: “Apakah negara- negara di Asia Tenggara melakukan balancing atau bandwagoning terhadap Cina? Ini dijawab dengan argumen bahwa negara-negara Asia Tenggara cenderung melakukan balancing terhadap Cina. Ini terjadi sejak krisis ekonomi global pada akhir tahun 2007 dan 2008 melalui penguatan hubungan Filipina dan Vietnam dengan AS. Meskipun sama-sama membahas kerjasama militer Vietnam dengan AS, fokus skripsi Martin tersebut berbeda dengan penelitian skripsi ini. Dalam skripsi ini, penulis lebih memfokuskan kepada kerjasama militer Vietnam dengan AS dalam menanggapi beberapa sengketa wilayah Vietnam di LCS.

1.5 Kerangka Teori

Logika argumen dalam penelitian ini mengacu pada pemahaman teori Neo- realisme yang mengungkapkan bahwa: struktur dalam sistem internasional yang membentuk perilaku negara Waltz, 1979: 108. Dalam anarki, setiap negara memiliki kedaulatan yang setara, sehingga tidak ada otoritas yang lebih tinggi tingkatannya di atas negara. Dalam sistem yang anarki, tidak ada kepastian bahwa negara yang satu tidak akan menyerang negara yang lain. Oleh karena itu, timbul ketakutan dan ketidak percayaan antar satu negara dengan lainnya. Negara akan memastikan dirinya mendapatkan kekuatan untuk dapat melindungi diri dari ancaman yang mungkin timbul dari negara lain untuk keberlangsungan negara itu sendiri Dunne dan Smith, 2010:77-94. Menurut pandangan ini, rasa tidak aman sebagian besar merupakan hasil dari struktur sistem internasional. Hal ini menjadikan Neo-Realisme sering disebut sebagai struktural Realis. Karenanya, Neo-Realisme memprediksi bahwa politik internasional akan selalu penuh konflik Baylis dan Smith, 2005:303. Untuk pemikir Neo-realis, seperti Mearsheimer, politik internasional tidak selalu ditandai oleh perang yang nyata, namun pasti terdapat unsur kompetisi keamanan. Dalam situasi kompetitif, kerjasama antar negara dapat dilakukan. Namun, kerjasama tersebut akan sangat terbatas dari segi ruang maupun waktu Mearsheimer dikutip Baylis dan Smith, 2005:303. Kerjasama akan sulit bertahan karena faktor relative gain, yaitu satu pihak mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan pihak yang lain mendapatkan keuntungan yang lebih kecil Jackson dan Sorensen, 2005: 130-131. Hal ini menjadikan tindakan kerjasama antara negara hanya akan terjadi dalam hal perimbangan kekuasaan “balance of power” dan tanpa memperhatikan faktor-faktor lain, seperti ekonomi, dan lain-lain Waltz, 1979: 195 . Atas dasar kerangka teori ini, penulis akan memakai tiga konsep dalam menjawab pertanyaan penelitian, yaitu: keamanan nasional, aliansi, dan balance of power . Ketiganya akan dijelaskan di bawah ini.

1.5.1 Keamanan Nasional

Secara etimologis, keamanan “security” berasal dari bahasa latin “securus” ataupun “se + cura” yang bermakna terbebas dari bahaya dan terbebas dari ketakutan “free from danger, free from fear”. Kata ini juga bisa bermakna dari gabungan kata “se” yang berarti tanpa dan “curus” yang berarti uniasiness atau kegelisahan. Sehingga, bila digabungkan, kata ini bermakna terbebas dari kegelisahan, atau situasi damai tanpa resiko atau ancaman Liota dikutip Hermawan, 2007:26.