Pencegahan Stroke Pengenalan Gejala Stroke Secara Dini dan Manajemen Prehospital

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi : a. Usia Risiko stroke dimulai pada usia 35 tahun, setiap kenaikan sepuluh tahun risiko stroke juga semakin meningkat. Risiko terjadinya stroke mejadi dua kali lipat pada usia setelah 55 tahun. Pada penelitian Jeong-yeon Kim dkk, seseorang yang mengalami peningkatan usia akan lebih mungkin mengalami stroke OR: 1,06; 95 CI: 1,03-1,10. 16 b. Riwayat keluarga Riwayat keluarga stroke pada orang tua meningkatkan risiko stroke sebelum 55 tahun untuk relatif yang laki-laki atau 65 tahun untuk relatif yang perempuan. Pada seseorang yang memiliki riwayat stroke berhubungan dengan kejadian stroke yang parah. Odd rasio dari skor NIHSS lima atau lebih dua kali lipat lebih banyak pada orang yang mempunyai riwayat stroke dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat stroke 95 CI, 1.0 to 3.9. 30 c. Etnik atau ras Risiko stroke meningkat pada orang hitam, beberapa Hispanic Americans, Chinese, dan populasi Japanese. d. Jenis kelamin Stroke lebih banyak dijumpai pada laki-laki. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih berisiko terserang stroke dibandingkan wanita. Namun, kematian akibat stroke lebih banyak dijumpai pada wanita dibanding laki-laki karena umumnya wanita terserang stroke pada usia yang lebih tua. 21

2.7. Pencegahan Stroke

Stroke dapat dicegah dengan merubah gaya hidup, mengendalikan, mengontrol dan mengobati penyakit yang merupakan faktor risiko stroke. Pencegahan stroke dibagi dua yaitu : 1. Pencegahan primer Pencegahan primer adalah upaya pencegahan yang sangat dianjurkan sebelum terkena stroke. Pencegahan primer, dapat dilakukan dengan mengetahui secara dini pengendalian faktor risiko, caranya adalah dengan mempertahankan gaya hidup sehat, yaitu: a. Hentikan kebiasaan merokok b. Berat badan diturunkan atau dipertahankan sesuai berat badan ideal : BMI 25 kgm2 Garis lingkar pinggang 80 cm untuk wanita Garis lingkar pinggang 90 cm untuk laki-laki c. Makan makanan sehat :  Rendah lemak jenuh dan kolesterol  Menambah asupan kalium dan mengurangi natrium  Buah-buahan dan sayur-sayuran d. Olah raga yang cukup dan teratur dengan melakukan aktivitas fisk yang punya nilai aerobik jalan cepat, bersepeda, berenang, dan lain-lain secara teratur minimal 30 menit dan minimal tiga kali perminggu e. Kadar lemak kolesterol dalam darah kurang dari 200 mg hasil laboratorium f. Kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg dl g. Tekanan darah dipertahankan 12080 mmHg 2. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan agar tidak terkena stroke berulang, caranya adalah dengan: a. Megendalikan faktor risiko yang telah ada seperti mengontrol darah tinggi, kadar kolesterol, gula darah, asam urat b. Merubah gaya hidup c. Minum obat sesuai anjuran dokter Anda secara teratur d. Kontrol ke dokter secara teratur. 22

2.8. Pengenalan Gejala Stroke Secara Dini dan Manajemen Prehospital

Gejala umum yang terjadi pada stroke adalah kelemahan secara tiba-tiba pada muka, lengan atau tungkai, dan sering terjadi pada sisi bagian tertentu. Tanda dari stroke bergantung pada bagian otak mana yang terkena dan seberapa parah bagian otak tersebut mengalami kerusakan, tetapi setiap orang juga memiliki tanda yang berbeda-beda. Stroke dapat berhubungan dengan sakit kepala atau tidak ada sakit kepala sama sekali. 25 Kewaspadaan masyarakat tentang stroke akan lebih mudah dengan singkatan dari gejala stroke yaitu FAST, yang terdiri atas :  F = face wajah Wajah tampak mencong sebelah tidak simetris. Sebelah sudut mulut tertarik ke bawah dan lekukan antara hidung ke sudut mulut tampak mendatar.  A = Arms Drive gerakan lengan Angkat lurus sejajar kedepan 90 O dengan telapak tangan terbuka keatas selama 30 detik. Apabila terdapat kelumpuhan lengan yang ringan dan tidak disadari oleh penderita, maka lengan yang lumpuh tersebut akan turun menjadi tidak sejajar lagi. Pada kelumpuhan yang berat, lengan yang lumpuh tersebut sudah tidak bisa diangkat lagi bahkan sampai tidak bisa digerakan sama sekali.  S = Speech bicara Bicara menjadi pelo artikulasi terganggu atau tidak bisa berkata gagu atau bisa bicara tetapi tidak mengerti pertanyaan orang sehingga komunikasi verbal tidak nyambung.  T = Time waktu Segera memanggil ambulans atau ke rumah sakit jika menemukan tiga gejala yaitu perubahan wajah, kelumpuhan dan bicara, atau disertai gejala lainnya yaitu: a. Orang tiba-tiba terlihat mengantuk berat atau kehilangan kesadaran pingsan

b. Pusing berputar c. Rasa baal atau kesemutan separuh badan