11
2.4. Pencangkokan Tendo P almaris Longus
Urutan pilihan utama pada donor tendo untuk operasi cangkok tendo adalah otot P. Longus, plantaris, dan flexoris digitorum longi, dapat juga
digunakan tendo extensoris indicis, extensor digitorum II dan flexor digitorum superficialis walau sangat jarang dilakukan. Tendo otot P. Longus menjadi
pilihan utama karena tendo ini memenuhi syarat dari segi panjang dan availabilitasnya untuk tidak menimbulkan deformitas Canale et al, 2003.
Otot P. Longus hanya sedikit membantu fleksi pergelangan dan menegangkan aponeurosis palmar. Menurut literatur ketiadaan otot P. Longus
tidak mengganggu kekuatan genggaman dan fungsi sebagai fleksor. Jika tendo otot ini diambil, maka tidak akan mempengaruhi fungsi pergelangan pasien
Carroll et al, 2000. Letaknya yang superfisialis, akan mempermudah pencangkokan dan hanya membutuhkan dua sayatan kecil pada bagian proksimal
dan distal lengan bawah untuk mengambil tendo dari otot P. Longus. Otot dapat disambung kembali pada gelendong otot Flexor carpi radialis, sehingga tidak
akan menimbulkan deformitas pada lengan. Jika tidak memerlukan satu tendo utuh, tendo dapat diambil dengan membelah tendo secara longitudinal menjadi
dua bagian yang sama panjang, lalu memotong salah satu dari dua bagian tersebut sebagai cangkok tendo. Panjang tendo P. Longus sekitar 15 cm. Semakin panjang
tendo, akan semakin terpilih pada pencangkokan tendo Canale et al, 2003. Pencangkokkan tendo P. Longus dapat digunakan pada operasi
rekonstruksi pada bagian bedah ortopedi dan bedah plastik. Operasi yang membutuhkan cangkok tendo, antara lain operasi plastik pada defek bibir dan
dagu Roohi et al, 2007, operasi perbaikan Ptosis kongenital Carroll, 2000, operasi rekonstruksi cedera tendo dan ligament, serta operasi meningkatkan
kekuatan oposisi Ibu jari pada komplikasi Carpall Tunnel Syndrome Canale et al, 2003.
12
2.4. Faktor yang mempengaruhi Ketiadaan tendo Palmaris Longus