warna yaitu etanol 95 , tetes demi setetes selama 30 detik atau sampai zat warna ungu kristal tidak lagi terlihat mengalir dari kaca obyek, kemudian cuci
segera dengan air dari botol pijit lalu tiriskan. Genangi olesan dengan pewarna tandingan yaitu safranin selama 30 detik, miringkan kaca obyek untuk
membuang kelebihan safranin, lalu bilaslah dengan air dari botol pijit. Tiriskan kaca obyek dan seraplah kelebihan air pada obyek dengan kertas
serap. Kemudian amati di bawah mikroskop.
Gambar 6 : Prosedur pewarnaan Gram Sumber :
http:ekmon-saurus.blogspot.com200811bab-5-html.
4.9. Uji Motilitas Bakteri Endofit
Tanam biakan pada media NA tegak atau Media Motilitas dengan cara tusuk Stab inoculation sedalam ± 5 mm. Kemudian inkubasi pada suhu 37
C
16
Universitas Sumatera Utara
selama 1x 24 jam, setelah itu diamati pertumbuhan bakteri. Bakteri motil akan bermigrasi ke seluruh permukaan agar dan bekas tusukan.
4.10. Uji Pendar Flour
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bakteri mana dari beberapa isolat bakteri endofit yang didapat yang merupakan bakteri pendar flour.
Pengujian dilakukan dengan cara membiakkan bakteri endofit dalam media king’s B, setalah bakteri tumbuh pada kemudian bakteri dipaparkan dengan
sinar ultra violet. Bakteri yang pendar flour akan kelihatan berwarna hijau kebiruan.
4.11. Uji antagonisme bakteri endofit terhadap jamur Sclerotium rolfsii Sacc.
•
Metode Dua Biakan Koloni jamur + Koloni bakteri endofit
Uji antagonisme dilakukan dengan cara menanam koloni dari biakan murni bakteri endofit dan jamur Sclerotium rolfsii Sacc. pada satu
cawan petri. Kedua koloni tersebut diletakkan secara berhadapan. Selanjutnya diamati pertumbuhan dan zona hambat inhibiting zone dari
bakteri dan jamur tersebut.
Gambar 7 : Metode dua biakan Koloni jamur + Koloni bakteri endofit
Purwantisari, 2009
X Y
X = Koloni jamur S. rolfsii Y = Koloni bakteri endofit
17
Universitas Sumatera Utara
•
Metode Dua Biakan Koloni jamur + Kertas saring yang ditetesi suspensi bakteri endofit
Uji antagonisme dilakukan dengan cara menanam koloni dari biakan murni jamur Sclerotium rolfsii Sacc. pada satu sisi cawan petri dan disisi lain
diletakkan potongan kertas saring yang sama ukurannya dengan koloni jamur, setelah itu diteteskan 10 µ l suspensi bakteri endofit ke atas kertas saring tersebut.
Cawan petri diinkubasi pada suhu 30 selama 1-7 hari atau hingga terbentuk
inhibiting zone.
X = koloni dari biakan murni jamur S. rolfsii Y = kertas saring yang ditetesi susppensi
bakteri endofi Gambar 8 : Metode dua biakan Koloni jamur + Kertas saring yang ditetesi
suspensi bakteri endofit •
Metode Pencampuran Jamur Pada Media Tanam PDA
Uji antagonisme dengan cara ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : jamur S. rolfsii ditumbuhkan dalam media kemudian dilarutkan menggunakan
aquades steril, suspensi yang didapat ditransfer ke dalam cawan petri sebanyak kurang lebih 1 ml kemudian dituangkan potato dextrose agar PDA yang bersuhu
35-40 C kedalam cawan petri tersebut, media digoyang agar homogen dan
didiamkan beberapa saat hingga dingin dan beku, setelah itu diletakkan kertas saring steril berdiameter 0,5 cm tepat ditengah-tengah cawan petri. Kemudian
teteskan suspensi bakteri endofit sebanyak 10 µ l yang sebelumnya telah dibiakkan
X Y
Universitas Sumatera Utara
dalam larutan garam fisiologis tepat diatas kertas saring. Cawan petri diinkubasi pada suhu 30
selama 1-3 hari.
Gambar 9 : Metode pencampuran jamur ke media tanam PDA Melliawati, dkk. 2006
4.12. Menghitung Luas Miselium Jamur dan Luas Koloni Bakteri Endofit