Motilitas Bakteri Endofit Bakteri Endofit Pendar Flour Luas Pertumbuhan Miselium Jamur Sclerotium rolffsi Sacc Luas Pertumbuhan Koloni Bakteri Endofit Persentase Zona Penghambat Pertumbuhan

Gambar 12 : Morfologi sel bakteri Sumber : http:ekmon-saurus.blogspot.com200811bab-5html

5.3. Motilitas Bakteri Endofit

Motilitas bakteri endofit dilihat dari pertumbuhan koloni bakteri yang dibiakkan pada media NA tegak dengan metode stap inoculation. Hasil positif motil jika bakteri tumbuh pada seluruh permukaan media, hasil negatif menunjukan bakteri hanya tumbuh pada daerah tusukan saja. Gambar 13 : Motility Test Sumber : http:ekmon-saurus.blogspot.com200811bab-5html.

5.4. Bakteri Endofit Pendar Flour

Pengujian pendar flour dilakukan dengan cara menumbuhkan bakteri pada media King’s B, biakan bakteri kemudian diamati dibawah sinar UV, bakteri yang 21 Universitas Sumatera Utara mengeluarkan warna hijau kebiruan berarti bakteri tersebut merupakan bakteri pendar flour.

5.5. Luas Pertumbuhan Miselium Jamur Sclerotium rolffsi Sacc

Pengamatan luas pertumbuhan miselium jamur Sclerotium rolffsi Sacc dilakukan setiap hari setelah penginokulasian jamur sampai hari ke-6 setelah inkubasi.

5.6. Luas Pertumbuhan Koloni Bakteri Endofit

Pengamatan dilakukan setiap hari sampai terjadi zona penghambat pertumbuhan inhibiting zone.

5.7. Persentase Zona Penghambat Pertumbuhan

Pengamatan persentase zona penghambat pertumbuhan ini dilakukan sekali saja yaitu pada saat miselium jamur Sclerotium rolffsi Sacc bertemu dengan koloni bakteri endofit. Persentase zona penghambat pertumbuhan ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : P = Persentase zona Penghambatan Pertumbuhan R1 = Jari-jari koloni bakteri Endofit R2 = Jari-jari koloni jamur Sclerotium rolffsi Sacc yang tumbuh Rahayu, 2008. P = R1 – R2 x 100 R1 22 Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil isolasi bakteri dari tanaman kedelai yang berasal dari Kab. Deli Serdang didapat 5 isolat bakteri endofit, masing-masing bakteri diberi kode isolat yaitu : B1, B2, B3, B4, B5. Isolat dengan kode B1 dan B2 berasal dari nodul tanaman kedelai, isolat dengan kode B3 dan B4 berasal dari akar tanaman kedelai, sedangkan isolate dengan kode B5 berasal dari batang tanaman kedelai. Gambar 14 : Biakan murni bakteri endofit Sumber : Foto langsung Universitas Sumatera Utara 1.Morfologi Koloni Bakteri Morfologi koloni bakteri diamati dari biakan murni bakteri endofit. Pengamatan dilakukan secara langsung dengan melihat warna, bentuk, permukaan, elevasi dan margin dari masing-masing bakteri endofit. Tabel 1 : Morfologi koloni bakteri endofit Morfologi Koloni Kode Isolat B1 B2 B3 B4 B5 B6 Warna Putih Kuning kehijauan Crem Putih Putih Crem Bentuk Circular Circular Circular Circular Circular Irregular Permukaan Halus Kasar Kasar Halus Kasar Halus Elevasi Raised Raised Convex Raised Raised Convex Margin Undulate Entire Undulate Filiform Curled Undulate Corynebacterium 2.Morfologi Sel Bakteri Morfologi sel bakteri diamati dengan mikroskop setelah diberi pewarnaan sederhana dan pewarnaan Gram. Tabel 2 : Morfologi sel bakteri endofit Kode Isolat Morfologi Sel Bentuk Sel Jenis Gram B1 Bacilli Negatif B2 Bacilli Negatif B3 Bacilli Positif B4 Streptobacilli Negatif B5 Streptobacilli Negatif B6 Corynebacterium Sprilium Positif 24 Universitas Sumatera Utara

3. Motilitas Bakteri Endofit