Isolasi Jamur Sclerotium rolfsii Sacc Identifikasi Jamur Identifikasi Morfologi Koloni Bakteri Identifikasi Morfologi Sel Bakteri

penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen. Kedelai yang akan dijadikan sampel diambil dari beberapa lokasi di Kabupaten Deli Serdang. Untuk mengisolasi bakteri endofit, pertama-tama dipotong seluruh daun kedelai sehingga yang tertinggal hanya batang, akar, dan nodul, lalu cuci dengan air hingga bersih. Setelah bersih, di potong masing-masing bagian tersebut dan tempatkan pada beaker glass steril. Rendam bagian-bagian tersebut dengan Na 3 OCl 5,25 selama 5 menit, kemudian bilas dengan aquades steril, lakukan pembilasan ini sebanyak 3 kali. Setelah itu gerus masing-masing bagian akar, batang, nodul dengan menggunakan mortal steril dan tambahkan aquades steril secukupnya. Hasil gerusan tersebutlah yang akan ditanam kedalam media NA dengan perlakuan : langsung tanam tanpa pengenceran, pengenceran 10 -1 dan pengenceran 10 -2 . Selanjutnya inkubasi pada temperatur kamar selama 2-3 hari.

4.5. Isolasi Jamur Sclerotium rolfsii Sacc

Jamur diisolasi dari tanaman kedelai yang terserang penyakit rebah semai Sclerotium rolfsii Sacc.. dimana pada tanaman yang terserang penyakit ini biasanya timbul sclerotia pada pangkal batang. Sclerotia inilah yang dibiakkan pada media PDA setelah sebelumnya direndam dengan larutan klorox 0,1 selama 3 menit. Setelah ditanam diinkubasi selama 2-3 hari.

4.6. Identifikasi Jamur

Jamur yang tumbuh pada media biakan diambil kemudian diamati dibawah mikroskop untuk diidentifikasi. Universitas Sumatera Utara

4.7. Identifikasi Morfologi Koloni Bakteri

Bakteri endofit yang berhasil diisolasi dan telah murni ditumbuh biakan dalam media NA cawan dengan metode streak kuadran. Setelah diinkubasi selama ± 48 jam kemudian diamati morfologi koloni bakteri tersebut. Adapun yang diamati adalah : warna, ukuran, bentuk, elevasi, permukaan, dan margin dari masing-masing koloni bakteri endofit.

4.8. Identifikasi Morfologi Sel Bakteri

Biakan murni bakteri endofit yang telah ditanam pada cawan petri diidentifikasi morfologi sel nya dengan cara pewarnaan sederhana dan pewarnaan gram. • Pewarnaan Sederhana Pewarnaan sederhana dilakukan dari biakan cair dan biakan padat. Bila menggunakan biakan cair, biakan dikocok terlebih dahulu setelah itu pindahkan setetes biakan keatas objek glass dengan pipet tetes atau dapat juga dipindahkan dengan jarum inokulum. Jika menggunakan biakan padat, maka biakan dipindahkan dengan jarum inokulum, satu ulasan saja kemudian diberi akuades dan disebarkan supaya sel merata. Keringkan ulasan tersebut sambil memfiksasinya dengan api bunsen lewatkan di atas api 2-3 kali. Setelah benar- benar kering dan tersebar selanjutnya ditetesi dengan pewarna dapat digunakan Methylen blue, Safranin, Crystal Violet dan tunggu kurang lebih 30 detik. Cuci dengan akuades kemudian keringkan dengan kertas tissue. Universitas Sumatera Utara Gambar 5 : Prosedur pewarnaan sederhana Sumber: http:ekmon-saurus.blogspot.com200811bab-5.html • Pewarnaan Gram Dengan menggunakan metode ini bakteri dapat dipisahkan secara umum menjadi dua kelompok besar yaitu : 1 organisme yang dapat menahan kompleks warna ungu kristal iodium sampai akhir prosedur sel-sel tampak biru gelap dan ungu, disebut Gram positif; 2 organisme yang kehilangan kompleks warna ungu kristal pada waktu pembilasan dengan alcohol namun kemudian terwarnai oleh pewarna tandingan, safranin sel-sel tampak merah muda, disebut Gram negatif. Karena kemampuannya membedakan suatu kelompok bakteri tertentu dari kelompok lainnya, pewarnaan Gram disebut juga pewarnaan differential. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyediakan olesan bakteri yang telah difiksasi panas, kemudian genangi olesan bakteri dengan pewarna primer yaitu kristal ungu selama 1 menit, miringkan kaca obyek diatas bak warna lalu dibilas dengan air dari botol pijit. Setelah itu genangi olesan dengan iodium Gram selama 2 menit. Setalah 2 menit cucilah olesan itu dengan pemucat 15 15 Universitas Sumatera Utara warna yaitu etanol 95 , tetes demi setetes selama 30 detik atau sampai zat warna ungu kristal tidak lagi terlihat mengalir dari kaca obyek, kemudian cuci segera dengan air dari botol pijit lalu tiriskan. Genangi olesan dengan pewarna tandingan yaitu safranin selama 30 detik, miringkan kaca obyek untuk membuang kelebihan safranin, lalu bilaslah dengan air dari botol pijit. Tiriskan kaca obyek dan seraplah kelebihan air pada obyek dengan kertas serap. Kemudian amati di bawah mikroskop. Gambar 6 : Prosedur pewarnaan Gram Sumber : http:ekmon-saurus.blogspot.com200811bab-5-html.

4.9. Uji Motilitas Bakteri Endofit