BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa mayoritas responden berumur 20-30 tahun yaitu sebanyak 56,3, berdasarkan jenis kelamin, mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 65,6, berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 62,5 dan mayoritas
pendidikan responden adalah SMP sebanyak 37,5. Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa responden adalah mayoritas berjenis kelamin perempuan dan
bekerja sebagai ibu rumah tangga, sehingga mengerti dan peduli akan kesehatan lingkungan dan masih bisa menjaga kebersihan sarana dan prasarana dirumah
termasuk sarana sumur gali.
5.2 Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali di Desa Sialang Buah
Mikroorganisme yang terdapat di dalam air berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, kotoran manusia atau
hewan, dan sebagainya. Air dapat merupakan medium pembawa mikroorganisme petogenik yang berbahaya bagi kesehatan. Patogen yang sering ditemukan di dalam
air adalah bakteri penyebab saluran pencernaan seperti Vibrio cholera, Shigella dysenteriae, Salmonella typhosa dan Entamoeba histolytica. Untuk mencegah
penyebaran penyakit melalui air perlu dilakukan kontrol terhadap polusi air.
Escherichia coli adalah salah satu bakteri yang tergolong coliform dan hidup secara normal di dalam kotoran manusia dan hewan, oleh karena itu disebut juga
koliform fekal. Bakteri koliform yang berasal dari hewan dan tanaman mati disebut koliform nonfekal, misalnya enterobacter aerogenes Fardiaz, 2011. Bakteri
coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup di dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform merupakan bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik
lain. Lebih tepatnya, bakteri coliform fecal adalah indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fecal menjadi indikator pencemaran karena
jumlah koloninya berkolerasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Contoh bakteri coliform adalah Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes Pelezar, 2005.
Menurut Fardiaz 2011, tingginya kadarE. coli dapat disebabkan oleh aktifitas masyarakat dan hewan karena pada prinsipnya E.coli adalah salah satu
bakteri patogen yang tergolong Coliform dan hidup secara normal dalam kotoran manusia maupun hewan sehingga digunakan sebagai indikator pencemaran air yang
berasal dari kotoran hewan berdarah panas. Pencegahan penyebaran penyakit melalui air dapat dilakukan dengan
pemeriksaan kualitas air bersih dengan menggunakan parameter fisika, kimiawi, radioaktivasi dan mikrobiologi. Parameter mikrobiologi menggunakan bakteri total
coliform sebagai indikator organisme. Penentuan parameter mikrobiologi dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba patogen di dalam air bersih.
Berdasarkan Permenkes No. 416MENKESPERIX1990 bahwa yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Kriteria mikrobiologi untuk air bersih yaitu dengan menggunakan bakteri coliform
sebagai indikator dengan metode Jumlah Perkiraan Terdekat JPT atau Most Probable Number MPN
Hasil pemeriksaan kualitas bakteriologis diketahui bahwa jumlah Total Coliform yang 50100 ml memenuhi syarat yaitu sebanyak 5 sumur 15,6 dan
yang 50100 ml tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 27 sumur 84,4. Berdasarkan hasil pemeriksaan dilaboratorium dari 32 sampel yang diperiksa jumlah
bakteri Total coliform adalah 35-1600 MPN100 ml ,yang berarti air bersih tersebut telah tercemar oleh bakteri Total coliform. Hal ini terjadi karena adanya faktor yang
mempengaruhi kualitas air seperti jarak dari sumber pencemaran seperti kandang ternak , konstruksi sumur gali yang tidak memenuhi syarat dan perilaku masyarakat
yang kurang baik terhadap penggunaan sumur gali. Sumber air bersih masyarakat ini tercemar oleh tinja dan mengandung bakteri Total coliform yang dapat
mengakibatkan kualitas air bersih tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan sebagai sumber air bersih. Oleh karena itu, air bersih yang tercemar oleh bakteri
Total coliform harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi sebagai air minum. Adanya coliform dalam air berasal dari kontaminasi tinja hewan dan manusia.
Pada penyediaan air yang tidak diolah, pencemaran tinja terjadi tergantung dari aliran air permukaan atau adanya penyerapan limbah cair kedalam lapisan tanah.
Pada air yang diolah, kontaminasi dapat terjadi karena disenfeksi yang tidak memadai atau tingginya kekeruhan air baku. Jika air terkontaminasi tinja yang
mengandung mikroorganisme petogen maka akan ada kemungkinan resiko terjadi penularan penyakit, seperti penyakit diare, kolera, tipus, dan disentri.
5.3 Jarak Sumur Gali dengan Kandang Ternak di Desa Sialang Buah