sebenarnya. Pada keadaan stress rendah, orang cendrung satai. Sejalan dengan meningkatnya stress, maka terjadi pengacauan konsentrasi terhadap aspek yang
relevan dari suatu pekerjaan yang lebih, hal ini disebabkan adanya faktor individual subjek. Faktor-faktor ini antara lain motivasi, kelelahan, ketakutan, tingkat
keahlian, suhu, kebisingan, getaran, dan kenyamanan.
3.4 Work Sampling
6
1. Activity and delay sampling untuk mengukur manusia atau mesin keadaan bekerja
atau menganggur. Sebagai contoh, untuk menentukan persentase seseorang yang bekerja dan seseorang yang tidak bekerja.
Work sampling pertama sekali digunakan oleh L.H.C Tippet di industri tekstil British dan work sampling ini diperkenalkan ke negara lain dengan nama “ratio delay”
pada tahun 1940. Work sampling mempunya 3 bagian utama :
2. Perfomance sampling untuk mengukur waktu kerja dan waktu tidak bekerja
seseorang dalam melakukan kegiatan manual dan menetapkan indeks perfomance seseorang selama bekerja.
3. Work measurement untuk menetapakan waktu standart untuk sebuah operasi.
Work sampling mempunyai beberapa kegunaan lain di bidang produksi, selain untuk menghitung waktu penyelesaian. Kegunaan-kegunaan dari work sampling adalah
sebagai berikut
7
1. Mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau
kelompok kerja. :
2. Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik.
6
Ralph, Barnes. 1980, Motion and Time Study Design and Measurement of Work
7
Sutalaksana, I.Z., dkk. 1979, Teknik Tata Cara Kerja. Bandung
Universitas Sumatera Utara
3. Menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.
4. Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.
Pada dasarnya, langkah-langkah dalam melakukan sampling pekerjaan tidak berbeda dengan cara jam henti. Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan
work sampling, yaitu : 1.
Menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling dilakukan, menentukan besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan.
2. Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja
yang baik. 3.
Memilih operator. 4.
Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan. 5.
Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan. 6.
Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan, lembaran- lembaran pengamatan, alat tulis.
Pengamatan yang dilakukan dalam work sampling haruslah ditentukan secara acak random. Oleh karena itu, maka penggunaan tabel angka acak merupakan metode
yang terbaik guna menjamin bahwa sampel pengamatan yang diambil benar-benar dipilih secara acak. Tabel angka acak terutama sekali dapat dipakai sebagai alat untuk
menetapkan waktu setiap harinya, dimana pengamatan harus dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian