Analisis Beban Kerja Karyawan PJW Penanggungjawab

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1 Analisis Beban Kerja Karyawan PJW Penanggungjawab

6.1.1 Analisis Beban Kerja Mental Karyawan PJW dengan NASA-TLX

Hasil dari penyebaran kuesioner diketahui persentase beban kerja mental paling tinggi dialami oleh PJW Asahan. Nilai presentase PJW Asahan yaitu sebesar 98,98, hal ini disebakan oleh beberapa indikator. Indikator yang paling mempengaruhi adalah faktor physical demand. Faktor ini menjelaskan bahwa kebutuhan fisik yang sehat sangat mendukung seorang karyawan bekerja dengan baik, terutama pada saat pergi langsung ke daerah-daerah kelompok belajar yang ditanggungjawabi oleh karyawan PJW tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi seperti tekanan Effort pada faktor ini mempengaruhi beban kerja mental dikarenakan tuntutan dari mahasiswa yang ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik dan kepala UPBJJ Universitas Terbuka Medan yang menuntut tugas-tugas cepat terselesaikan.

6.1.2 Analisis Beban Kerja Fisik Karyawan PJW dengan Pengukuran Denyut Nadi

Pengukuran denyut nadi berdasarkan perhitungan secara langsung didapatkan bahwa karyawan PJW Nias memiliki konsumsi energi lebih besar dibandingkan dengan karyawan PJW lainnya yaitu sebesar 14,1703 kkalmenit atau 850,2188 kkaljam sehingga didapatkan kategori beban kerja tersebut sangat berat 500 kkaljam. Tingginya konsumsi energi yang dibutuhkan oleh karyawan PJW Nias disebabkan oleh tingginya nilai denyut nadi kerja yang dimiliki oleh karyawan PJW Nias yaitu 188 Universitas Sumatera Utara denyut per menit. Semakin tinggi denyut nadi kerja yang didapatkan maka energi yang diperlukan akan semakin tinggi juga. Pengukuran berdasarkan CVL juga didapatkan bahwa PJW Nias memiliki nilai persentase tertinggi sebesar 123,52 dibandingkan dengan CVL karyawan PJW lain. Perbedaan ini juga disebabkan oleh postur tubuh PJW Nias lebih besar dibandingkan dengan PJW daerah lain, jika keadaan ini dibiarkan secara perlahan-lahan maka karyawan tersebut dapat mengalami cedera dan kelelahan otot untuk aktivitas dilakukan berulang-ulang repetitive. Karyawan disarankan untuk melakukan aktivitas olahraga sehingga denyut nadi kerja yang didapatkan dalam melakukan suatu aktivitas berada di ambang normal.

6.2 Analisis Jumlah Karyawan PJW Optimal