Struktur Organisasi Manusia dan Pekerjaannya

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan mempunyai bentuk dan corak yang berbeda perusahaan lainnya. Bentuk struktur organisasi tergantung pada jenis dan luas ruang lingkup organisasi tersebut. Struktur organisasi merupakan bentuk susunan yang menggambarkan secara jelas dan tegas tentang tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota organisasi serta dapat diketahui sejauh mana batas dan tanggung jawab kekuasaannya. Struktur organisasi UPBJJ Universitas Terbuka Medan berdasarkan Permendiknas nomor 232007 tentang Statuta Universitas Terbuka. Sebagai unit teknis Universitas Terbuka di daerah, UPBJJ Universitas Terbuka Medan memiliki fungsi dan tugas sebagai pusat pelayanan mahasiswa yang mencakup: 1. Melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi akademik yang meliputi kegiatan registrasi dan pengujian. 2. Melaksanakan kegiatan kemahasiswaan dan bantuan belajar yang meliputi pelaksanaan tutorial, ko dan ekstra kurikuler, hubungan masyarakat, dan lain- lain. 3. Melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, penjualan benda-benda UT dan lain- lain. 4. Mengembangkan dan membina kerja sama dengan berbagai instansi. Struktur organisasi UPBJJ Universitas Terbuka Medan dapat dilihat pada Gambar 2.1 Universitas Sumatera Utara Sumber : UPBJJ UT Medan, 2011 Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPBJJ Universitas Terbuka Medan Rektor Univ Pembina Rektor UT Kepala UPBJJ UT Kasubag TU ICT Bendahara Koord Registrasi Pengujian Koord BBLBA Pj. Registrasi Pj. Pengujian Pj. Bantuan Belajar Pj. Layanan Bahan Ajar Pj. Pascasarjana Pj. Penelitian Pj. PBA Pj. Pendas Pj. Non Pendas PJW Daerah PJW Daerah PJW Daerah Universitas Sumatera Utara BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Manusia dan Pekerjaannya

1 Sistem kerja yang terdiri atas manusia, bahan, mesin dan peralatan, serta lingkungan kerja baik tunggal maupun sebagai suatu kesatuan akan mempengaruhi hasil kerja. Kriteria yng digunakan untuk mengukur keberhasilan dapat berupa kriteria ongkos, kualitas dan waktu penyelesaian yang berhubungan dengan kuantitas keluaran. Manusia adalah pusat dari sistem itu, baik manusia sebagai pecinta sistem, maupun karena manusia harus berinteraksi dengan sistem guna untuk mengendalikan proses yang sedang berlangsung dalam proses tersebut, maka banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan kerjanya. Faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok faktor diri individual terdiri dari faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pekerja sendiri dan seringkali sudah ada sebelum pekerja tersebut memasuki lingkungan kerja tersebut. Kelompok yang termasuk adalah aptitude, sifat, sistem nilai, karakteristik fisik, minat, motivasi, usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, dan lain-lain. Kecuali pendidikan dan pengalaman, semua faktor diatas tidak dapat diubah dan kelompok faktor luar terdiri atas faktor-faktor yang hampir sepenuhnya berada di luar diri pekerja dan umumnya dalam penguasaan pimpinan perusahaan untuk mengubahnya. Semua faktor dalam kelompok ini dapat diubah dan diatur. Secara garis besar faktor situasional ini terbadi menjadi faktor-faktor fisik, seperti: mesin, peralatan kerja, bahan, lingkungan kerja, pengawasan, perupahan, lingkungan sosial dan sebagainya. 1 Sutalaksana, I.Z., dkk. 1979, Teknik Tata Cara Kerja. Bandung. Universitas Sumatera Utara

3.2 Beban Kerja