Perkembangan Penjualan Produk Investasi Emas Dinar Wakala Al Waqif

Selain kegiatan-kegiatan promosi di atas, Wakala al Waqif sebagai salah satu cabang dari Wakala Induk Nusantara, mendapatkan keuntungan dari promosi mengenai produk Dinar yang dilakukan secara tidak langsung melalui serangkaian kegiatan festival hari pasaran. Festival yang berada di bawah naungan Wakala Induk Nusantara ini, merupakan sebuah simulasi pasar di zaman Rasulullah yang dikembangkan oleh Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar dan Dirham JAWARA. Di dalam festival hari pasaran, para pedagang dan pembeli menggunakan dinar dan dirham sebagai alat untuk bertransaksi. Untuk memfasilitasi masyarakat memperoleh dinar dan dirham, pada tiap festival beroperasi sebuah Wakala yang berperan layaknya money changer. Hingga saat ini, telah dikembangkan kampung JAWARA, yakni tempat- tempat yang banyak pedagangnya menerima dinar dan dirham sebagai alat bertransaksi. Dua kampung JAWARA yang kini aktif ada di Kampung Nelayan, Cilincing dan Tanah Baru, Depok.

B. Perkembangan Penjualan Produk Investasi Emas Dinar Wakala Al Waqif

Untuk mengetahui perkembangan penjualan produk Dinar Wakala al Waqif, berikut ini tabel hasil penjualan produk Dinar Wakala al Waqif dalam satu tahun terakhir terhitung mulai Agustus 2009 – Juli 2010: Tabel 4.2 Hasil Penjualan Koin Dinar Wakala Al Waqif Agustus 2009 – Juli 2010 Penjualan No Bulan 1 Dinar 1 2 Dinar 1 Agustus 100 14 2 September 67 19 3 Oktober 83 12 4 November 98 2 5 Desember 431 6 6 Januari 105 2 7 Februari 149 6 8 Maret 128 10 9 April 17 2 10 Mei 159 9 11 Juni 311 7 12 Juli 157 8 Total Penjualan Agu - Jan 884 55 Total Penjualan Feb - Jul 921 42 Total Penjualan 1805 97 Rata-rata Penjualan 150 8 Berdasarkan tabel di atas, Wakala al Waqif sebagai penyalur Dinar kepada masyarakat, mampu meraup total penjualan hingga 1805 keping koin 1 Dinar dan 97 keping koin 1 2 Dinar dalam kurun waktu satu tahun terakhir dengan rata-rata penjualan 150 keping koin 1 Dinar dan 8 keping koin 1 2 Dinar per bulannya. Pada awal semesternya, jumlah penjualan koin 1 Dinar dan 1 2 Dinar Wakala al Waqif mencapai 939 keping. Kemudian pada semester berikutnya, penjualan koin 1 Dinar dan 1 2 Dinar Wakala al Waqif naik menjadi 963 keping atau meningkat 2,55 dari angka penjualan sebelumnya. Angka penjualan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2009 dimana Wakala al Waqif mampu menjual 431 keping koin 1 Dinar dan 6 keping koin 1 2 Dinar. Salah satu kemungkinan yang menyebabkan meningginya tingkat penjualan pada bulan ini antara lain selain karena strategi pemasaran yang dilakukan oleh Wakala al Waqif dan harga emas yang terus menanjak, prediksi para pakar investasi juga mengatakan bahwa investasi emas merupakan investasi yang akan menguntungkan pada tahun 2010. Menurut Mike Rini, dalam majalah Sharing, emas layak sebagai investasi di 2010. 67 Asumsi yang paling umum dipakai mengenai harga emas adalah bahwa dalam kondisi normal harganya sejalan dengan inflasi. Memang jika 67 Mike Rini, “Emas Layak Diinvestasi di 2010”, Sharing, edisi 36, Desember 2009, h. 13 terjadi deflasi, emas tidak lagi dipandang sebagai instrumen investasi yang menguntungkan karena investor melihatnya sebagai bagian dari komoditas yang dimana harga komoditas saat itu kurang baik. Namun pada tahun 2009 ini, harga emas kembali melonjak dipicu pelemahan ekonomi Amerika, yang menyebabkan pelemahan USD. Selain itu, dari pergerakan harga emas, kecenderungan tren kenaikan harga emas selama sepuluh tahun terakhir November 1999 – November 2009 yaitu sebesar 451 atau naik rata-rata 45,08 per tahunnya. 68 Demikian Mike Rini menjelaskan. Sedangkan menurut konsultan emas M Arianto, dengan investasi emas, masyarakat aman dari inflasi. Jika di Indonesia rata-rata inflasi 10 per tahun, maka harga emas lima tahun mendatang akan naik 75 dari harga saat ini. 69 Dalam menjalankan pemasarannya, Wakala al Waqif menemui kendala- kendala 70 . Beberapa kendala yang dialami oleh Wakala al Waqif antara lain: 1. Banyaknya masyarakat yang belum mengetahui apa itu produk Dinar. 2. Kecenderungan masyarakat untuk lebih memilih perhiasan emas ketimbang Dinar. 3. Rasa kurang percaya konsumen yang ingin membeli Dinar terhadap sertifikat Dinar yang mereka peroleh. Hal ini dikarenakan sertifikat yang 68 Ibid, h. 13. 69 M. Arianto “Investasi Emas”. Artikel diakses pada 22 Agustus 2010 dari http:www.goldsmart.com. 70 Wawancara Pribadi dengan Mariana Ulfah. Jakarta, 20 Agustus 2010. diberikan bukan berasal dari Antam, sehingga merasa takut tertipu atau susah untuk menjualnya di tempat lain. 4. Tenaga SDM pemasaran dari Wakala al Waqif yang belum mencukupi.

C. Analisis SWOT Strategi Pemasaran Wakala Al Waqif