BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK INVESTASI EMAS DINAR
PADA WAKALA AL WAQIF
A. Potret Strategi Pemasaran Wakala Al Waqif
Wakala al Waqif sebagai perusahaan yang mengeluarkan produk investasi emas Dinar di bawah naungan Tabung Wakaf Indonesia, tidak terlepas dari
persaingan-persaingan antar lembaga usaha yang mengeluarkan produk sejenis.
Untuk itu, Wakala al Waqif perlu melakukan kebijakan dalam pemasarannya dengan berbagai macam cara dan upaya untuk menarik minat
masyarakat terhadap produk dinarnya. Dengan berbagai macam peluang yang ada saat ini serta berbagai kelebihan yang dimiliki oleh Wakala al Waqif,
diperlukan strategi pemasaran yang tepat untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan Wakala al Waqif.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Wakala al Waqif yaitu dengan memilih, merumuskan pasar yang dituju yaitu dengan segmenting, targeting
dan positioning.
61
Selain itu, dengan mengembangkan marketing mix atau bauran pemasaran, yang terdiri dari empat unsur yaitu produk, harga,
distribusi tempat dan promosi, yang mana dengan menggunakan perumusan
61
Wawancara Pribadi dengan Mariana Ulfah. Jakarta, 20 Agustus 2010.
strategi pemasaran tersebut bertujuan untuk menarik konsumen dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Untuk lebih jelasnya mengenai strategi pemasaran pada Wakala al Waqif
tersebut, berikut uraiannya: 1.
Segmenting atau Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar ke dalam kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik ataupun
perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda-beda. Pembagian ini memudahkan Wakala al Waqif dalam
menjaring para konsumennya. Ada dua variabel utama yang digunakan dalam melakukan segmentasi
pasar tersebut, yaitu:
a. Segmentasi Geografis atau Wilayah
Segmentasi geografis atau wilayah yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografi seperti negara, kota, kabupaten,
kecamatan dan lain-lain. Wakala al Waqif menentukan segmentasi geografisnya kepada daerah atau wilayah Radio Dalam, yang dimana
daerah tersebut cukup dekat dengan pusat perbelanjaan dan banyak gedung perkantoran.
Hal ini merupakan pasar bagi Wakala al Waqif. Meskipun demikian, Wakala al Waqif tidak ingin terlalu terfokus hanya pada
segmen tersebut. Hal ini dikarenakan Wakala al Waqif sendiri mempunyai layanan pesan antar yang dengannya dapat menjangkau
daerah di luar segmen tersebut.
62
b. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis adalah proses membagi pasar menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial
dan gaya hidup. Wakala al Waqif pada segmentasi psikografisnya memilih pada kelas sosial menengah ke atas.
Hal ini dikarenakan produk Dinar yang dijual oleh Wakala al Waqif mempunyai harga yang cukup berbobot sehingga kurang
memungkinkan untuk dipasarkan pada golongan masyarakat golongan bawah.
Meskipun demikian, Wakala al Waqif tidak menutup diri sepenuhnya untuk masyarakat golongan bawah karena walaupun
produk Dinar mempunyai harga yang cukup tinggi, asalkan masyarakat golongan bawah ini memang sanggup untuk membeli
produk Dinar ini, tentu saja mereka tetap dilayani atau diterima oleh Wakala al Waqif.
62
Ibid.
Sebenarnya, untuk masalah seperti ini, Wakala al Waqif telah mengantisipasinya dengan mendistribusikan produk
1 2
Dinar, sehingga masyarakat golongan bawah dapat membelinya dengan harga
yang lebih terjangkau.
2. Targeting atau Menentukan Pasar Sasaran
Targeting yaitu pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan
kemampuan sebuah perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Wakala al Waqif sendiri dalam menetapkan target pasarnya membidik hampir
semua golongan dan kalangan, mulai dari PNS, pedagang, karyawan swasta, mahasiswa dan lain-lain.
63
3. Positioning atau Menentukan Posisi Pasar
Positioning yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau
jasa pada suatu pasar. Wakala al Waqif memposisikan produk Dinar ini agar berbeda dengan produk investasi lainnya yaitu, selain sebagai
instrumen investasi yang aman, produk Dinar ini juga dapat dipakai sebagai alat tukar untuk bertransaksi pada tempat-tempat yang banyak
pedagangnya menerima dinar sebagai alat untuk bertransaksi
menggantikan uang kertas. Untuk saat ini, tempat-tempat yang baru bisa menerima dinar sebagai alat untuk bertransaksi baru di dua tempat, yakni
di Kampung Nelayan, Cilincing dan di Tanah Baru, Depok.
63
Ibid.
Sedangkan empat unsur yang terdapat pada bauran pemasaran atau marketing mix
yang diterapkan oleh Wakala al Waqif adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
64
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha, memerlukan strategi pemasaran yang pada
dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dari produk yang dihasilkan tersebut dapat tercapai.
Produk merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi bauran pemasaran karena tanpa adanya produk, strategi bauran pemasaran
lainnya tidak dapat dilakukan. Produk tidak hanya meliputi unit fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, merek, nama baik perusahaan dan masih
banyak lagi faktor lainnya. Adapun, strategi produk yang dilakukan oleh Wakala al Waqif yaitu:
a. Kemasan Packing
Kemasan atau pembungkus mempunyai arti penting karena kemasan digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik pembeli.
Hal ini dilakukan dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk seperti pembungkus, warna dan lain-lain agar menarik para konsumen
serta dapat memberi image bahwa produk tersebut bermutu.
64
Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2001 ed. ke 8 h. 346.
Adapun kemasan produk yang dilakukan oleh Wakala al Waqif terhadap produk Dinarnya untuk menarik para pembeli yaitu dengan
menyertakan sebuah sertifikat khusus produk Dinar yang diberikan oleh Wakala al Waqif di setiap produk Dinarnya. Selain itu, untuk
menyenangkan hati para konsumennya, setiap pembelian produk Dinar akan diberikan sebuah kantong khusus untuk pemyimpanan produk
Dinar, sehingga Dinar yang telah dibeli dapat disimpan dengan lebih rapi dan aman dengan warna dan motif yang menarik.
b. Variasi Produk
Strategi produk selanjutnya yang dilakukan oleh Wakala al Waqif, bisa diketahui dari produk Dinar itu sendiri. Produk Dinar yang
ditawarkan kepada pembeli, tidak hanya berbentuk satu koin Dinar saja, akan tetapi ada juga yang berbentuk dua Dinar dan
1 2
Dinar. Hal ini tidak lain dimaksudkan, agar produk Dinar tersebut
dapat lebih menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Untuk kalangan menengah ke atas misalnya, jika dirinya ingin membeli 10 koin Dinar,
dapat memilih yang berbentuk dua Dinar. Selain untuk lebih mempermudah dalam penyimpanan, pembelian koin Dinar dalam
bentuk dua Dinar dimaksudkan agar konsumen tidak perlu membayar ongkos cetak Dinar yang lebih mahal. Sedangkan untuk masyarakat
golongan bawah, Wakala al Waqif telah menyediakan produk Dinar
berupa
1 2
Dinar, sehingga harganya menjadi lebih murah dan terjangkau.
c. Pelayanan Sevice
Keberhasilan pemasaran suatu produk sangat ditentukan pula oleh baik buruknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan
dalam menawarkan produknya. Pelayanan yang sangat baik tentunya sangat dijaga oleh Wakala al Waqif yaitu dengan memberikan
informasi kepada para pembeli dan calon pembeli mengenai produk Dinar.
Misalnya saja, bagaimana cara memperoleh produk Dinar, penjelasan mengenai harga Dinar saat itu baik naik atau turunnya, apa
saja kelebihan-kelebihannya dibandingkan dengan produk lain, bagaimana macamnya produk Dinar yang dijual dan lain sebagainya
secara jelas dan ramah baik secara langsung di Wakala al Waqif ataupun secara tidak langsung melalui percakapan di telepon.
Selain itu, Wakala al Waqif juga memberikan fasilitas berupa layanan pesan antar, yang ditujukan untuk memudahkan para
konsumen. Jika konsumen yang ingin membeli Dinar tidak sempat datang langsung ke Wakala al Waqif karena kesibukannya, maka
cukup dengan menelpon Wakala al Waqif kemudian memesan Dinar sebanyak yang diinginkan dengan jumlah minimal Dinar yang dipesan
sebanyak dua Dinar dan memberikan alamat jelasnya, kemudian akan
diantar ke rumah pembeli tersebut dengan pembayarannya dapat dilakukan langsung di rumah pemesan atau melalui transfer ke
rekening bank rekanan yang ditunjuk oleh Wakala al Waqif dengan dipungut biaya pengiriman sesuai dengan jarak yang ditempuh.
2. Strategi Harga
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk.
65
Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam memberikan nilai kepada konsumen dan mempengaruhi image
produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Strategi harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan
market share dari perusahaan tersebut. Selain itu, penetapan harga juga
berhubungan atau berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan. Harga sering merupakan elemen yang sangat fleksibel karena elemen ini cepat
berubah. Harga merupakan senjata persaingan yang penting karena dapat berpengaruh terhadap penerimaan perusahaan.
Dalam menerapkan strategi harga, Wakala al Waqif menerapkannya dengan cara mengikuti perkembangan harga Dinar yang dikeluarkan oleh
Wakala Induk Nusantara setiap harinya. Meskipun terkesan kurang inovatif dalam menetapkan harga, namun hal ini dilakukan agar Wakala al
Waqif bisa mendapatkan harga yang bersaing di pasaran. Berikut contoh harga Dinar per tanggal 20 Oktober 2010:
65
Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 48.
Tabel 4.1 Nilai Tukar Dinar
20 Oktober 2010, Rabu Pagi Dinar Emas
1 2
Dinar Rp 827.650,-
1 Dinar Rp 1.645.300,-
2 Dinar Rp 3.280.600,-
3. Strategi Distribusi Tempat
Distribusi merupakan sarana yang dapat meningkatkan keberadaan atau kenikmatan suatu produk sehingga sebuah perusahaan dapat
mempertahankan pelanggan yang sudah ada, meningkatkan nilai kegunaan diantara pelanggan ataupun menarik pelanggan baru.
Pemilihan saluran distribusi yang tepat, dapat mendukung kebijakan lainnya. Hal ini dapat berpengaruh langsung kepada pelayanan perusahaan
terhadap para langganannya. Tempat yang mudah dijangkau, akan memudahkan bagi konsumen untuk mengetahui, mengamati dan
memahami dari suatu produk yang ditawarkan. Strategi distribusi yang dilakukan oleh Wakala al Waqif yaitu dengan
memberikan fasilitas yang memudahkan konsumen seperti dengan adanya layanan pesan antar. Dengan layanan pesan antar, konsumen tidak perlu
repot-repot mendatangi Wakala al Waqif. Cukup dengan memesan melalui telepon dan akan diantarkan jumlah Dinar yang dipesan dimana jumlah
minimal Dinar yang harus dipesan adalah dua Dinar oleh Wakala al Waqif dengan biaya pengiriman sesuai jarak yang ditempuh. Cara
pembayarannya sendiri bisa langsung dibayar tunai melalui petugas pengantaran ataupun ditransfer ke nomor rekening bank yang ditunjuk
oleh Wakala al Waqif. Selain itu, Wakala al Waqif sendiri juga bertempatkan lokasi yang
strategis yaitu di pusat perkantoran, dekat dengan pusat perbelanjaan dan jalan raya sehingga mudah dijangkau dari berbagai arah. Lokasi yang
strategis seperti ini tentu saja memberikan kemudahan bagi para konsumen yang ingin membeli Dinar di Wakala al Waqif.
4. Strategi Promosi
Promosi adalah
kegiatan-kegiatan untuk
mengomunikasikan kelebihan-kelebihan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya.
Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang berusaha mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku para konsumen dan membujuk mereka
untuk dapat menerima konsep-konsep tertentu. Selain itu, promosi juga dapat digunakan sebagai alat untuk
memperkenalkan fasilitas yang ada sehingga konsumen dapat memperoleh kemudahan dan keuntungan dari perusahaan. Dengan adanya promosi,
maka konsumen dapat memberikan tanggapan atau reaksi apakah produk tersebut memenuhi selera mereka atau tidak.
Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh Wakala al Waqif dalam memasarkan produk Dinarnya yaitu:
a. Periklanan Advertising
Iklan adalah setiap bentuk penyajian dan promosi akan barang atau jasa tertentu yang diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk
membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Promosi yang dilakukan bisa dalam bentuk tayangan atau gambar, atau kata-kata yang tertuang
dalam iklan majalah, spanduk, brosur, souvenir seperti payung, kalender, mug dan lain-lain. Adapun media yang digunakan Wakala al
Waqif dalam memasarkan produk Dinarnya adalah:
1 Brosur
Brosur merupakan alat bantu penjualan yang bermanfaat sebagai sarana peningkatan penjualan. Brosur sangat efektif untuk
mengubah calon pembeli menjadi pembeli. Hal inilah yang disadari oleh Wakala al Waqif betapa pentingnya melakukan
kegiatan promosi melalui brosur. Brosur yang dibuat oleh Wakala al Waqif memiliki headline
yang menarik sehingga dapat membuat pembacanya tertarik untuk membeli produk Dinar. Selain itu, Wakala al Waqif juga
menyiasati pembuatan brosur dengan kertas mengkilap sehingga
terlihat menarik dan menggunakan bahan yang tidak terlalu mahal karena umumnya, umur brosur tidak terlalu lama di tangan
konsumen.
2 Internet
Seiring dengan kemajuan komunikasi, banyak perusahaan- perusahaan baik besar maupun kecil menggunakan media internet
sebagai sarana pemasaran produk-produk yang dijualnya. Internet sering kali menjadi pilihan bagi para produsen atau penjual karena
kemudahannya, kecepatannya dan keefektifannya menjaring pasar. Atas dasar itulah, Wakala al Waqif kemudian menggunakan
media internet dalam kegiatan pemasarannya. Dengan membuat tampilan homepage yang menarik, Wakala al Waqif berusaha
menarik calon pembeli untuk membeli produk Dinarnya. Sayangnya, meskipun sudah menggunakan media internet
dalam kegiatan pemasarannya, Wakala al Waqif masih dapat dikatakan “menumpang” pada situs Tabung Wakaf Indonesia,
sehingga para calon pembeli harus mencari melalui option-option yang ada terlebih dahulu.
b. Penjualan Pribadi Personal Selling
Penjualan pribadi merupakan interaksi langsung antara pemasar dengan satu atau lebih calon pembeli guna melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesanan.
66
Salah satu cara yang digunakan Wakala al Waqif dalam memasarkan produk
Dinarnya adalah dengan melakukan kegiatan semacam seminar. Kegiatan pemasaran melalui seminar adalah salah satu kegiatan
yang efektif untuk mempromosikan produk-produk perusahaan. Melalui kegiatan seminar ini, Wakala al Waqif melakukan promosi-
promosi ke perusahaan-perusahaan tertentu. Pada praktiknya, Wakala al Waqif melakukan kunjungan ke
perusahaan-perusahaan yang di dalamnya memiliki kegiatan semacam pengajian atau kajian tentang ekonomi Islam. Wakala al Waqif
biasanya mengirim salah seorang karyawannya, untuk mengisi acara sebagai pembicara dalam acara tersebut sekaligus memberikan
pengenalan mengenai Wakala al Waqif dan produk-produknya. Biasanya, sebelum melakukan kegiatan promosi ini, Wakala al Waqif
melakukan sedikit pengenalan atau penjelasan mengenai dinar dan dirham.
Dengan melakukan kegiatan pemasaran melalui cara ini, Wakala al Waqif biasanya cukup direspon dengan baik dan biasanya
pula para peserta tertarik untuk mengenal lebih jauh Dinar sebagai alat investasi dan berujung pada pembelian produk Dinar tersebut.
66
Teddy, ”Penjualan Pribadi”, artikel diakses pada 22 Agustus 2010 dari http:Teddykw.wordpress.com.
Selain kegiatan-kegiatan promosi di atas, Wakala al Waqif sebagai salah satu cabang dari Wakala Induk Nusantara, mendapatkan keuntungan
dari promosi mengenai produk Dinar yang dilakukan secara tidak langsung melalui serangkaian kegiatan festival hari pasaran. Festival yang
berada di bawah naungan Wakala Induk Nusantara ini, merupakan sebuah simulasi pasar di zaman Rasulullah yang dikembangkan oleh Jaringan
Wirausahawan dan Pengguna Dinar dan Dirham JAWARA. Di dalam festival hari pasaran, para pedagang dan pembeli
menggunakan dinar dan dirham sebagai alat untuk bertransaksi. Untuk memfasilitasi masyarakat memperoleh dinar dan dirham, pada tiap festival
beroperasi sebuah Wakala yang berperan layaknya money changer. Hingga saat ini, telah dikembangkan kampung JAWARA, yakni tempat-
tempat yang banyak pedagangnya menerima dinar dan dirham sebagai alat bertransaksi. Dua kampung JAWARA yang kini aktif ada di Kampung
Nelayan, Cilincing dan Tanah Baru, Depok.
B. Perkembangan Penjualan Produk Investasi Emas Dinar Wakala Al Waqif