Perencanaan Pemasaran 1. Pengertian Perencanaan Pemasaran

pemasaran sebenarnya lebih luas dari kegiatan tersebut. 19 Demikian pula dengan M. Amin Suma yang memahami pemasaran tidak hanya mengisyaratkan sebagai sebuah ilmu, akan tetapi pada saat bersamaan pemasaran juga sekaligus mencerminkan dirinya sebagai sebuah seni. 20 Dari definisi-definisi pemasaran di atas, dapat dipahami bahwa pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dimana antara individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan melalui pertukaran barang dan nilai. Pada intinya dalam pemasaran itu, terdapat elemen-elemen yang mendukung: kebutuhan, keinginan, permintaan produk dan jasa, pertukaran nilai, kepuasan dan kualitas, pertukaran, transaksi dan relasional.

B. Perencanaan Pemasaran 1. Pengertian Perencanaan Pemasaran

Perencanaan adalah proses mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan menentukan strategi yang harus digunakan untuk mencapai sasaran organisasi di masa depan. 21 Sedangkan pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerialnya yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh yang mereka 19 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, cet. ke 7 h. 4. 20 Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah Dan Asuransi Konvensional: Teori, Sistem, Aplikasi dan Pemasaran , Ciputat: Kholam Publishing, 2006, cet. ke 1 h. 80. 21 Lamb, dkk, Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, 2001, h. 36. butuhkan dan yang mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. 22 Perencanaan pemasaran yaitu upaya mendesain kegiatan yang berhubungan dengan sasaran pemasaran. Perencanaan pemasaran merupakan dasar untuk semua strategi dan keputusan pemasaran. 23 Dengan menentukan sasaran yang ingin dicapai, dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, rencana pemasaran dapat menjadi dasar bagi pihak manajemen guna melakukan perbandingan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja yang telah dicapai. Rencana pemasaran menjelaskan semua kegiatan yang membantu para karyawan dalam memahami dan bekerja dengan tujuan yang ingin dicapai bersama.

2. Sasaran Rencana Pemasaran

Sebelum rincian rencana pemasaran dapat dibuat, tujuan dan sasaran rencana tersebut harus ditetapkan. Tanpa sasaran, tidak akan ada dasar untuk pengukuran keberhasilan suatu kegiatan rencana pemasaran. Sasaran pemasaran adalah sebuah pernyataan dari apa yang harus diperoleh melalui kegiatan pemasaran. Agar berguna, penetapan sasaran harus realistis, dapat diukur dan berjangka waktu tertentu. Memang kita sering tergoda untuk membuat sasaran yang terdengar sangat baik. 22 Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 5. 23 Lamb, dkk, Pemasaran, h. 36. Contohnya, “Menjadi Pemasar Terbaik Untuk Produk Sepeda Motor XYZ”. Akan tetapi, apa yang “terbaik” bagi suatu perusahaan bisa berupa penjualan sepeda motor sebanyak satu juta unit per bulan, dan bagi perusahaan lain “terbaik” mungkin berarti mendominasi pasar. Mungkin juga, hal ini tidak realistis bagi perusahaan baru atau produk baru untuk langsung mendominasi pangsa pasar, dengan ada pesaing lain di dalamnya. Dan akhirnya, kapan tujuan tersebut akan tercapai ? Sasaran yang lebih realistis mungkin akan berbunyi, “Mencapai Pangsa Pasar Sebesar 10 persen di Pasar Khusus Untuk Produk Sepeda Motor XYZ Selama Satu Tahun Sejak Produk Tersebut Diperkenalkan”. Penetapan sasaran rencana secara hati-hati mempunyai beberapa kegunaan. Pertama, sasaran-sasaran tersebut dapat meberikan arahan bagi manajer pemasaran sedemikian rupa, sehinggga usaha-usaha pemasaran menuju arah yang sesuai. Kedua, penetapan sasaran yang baik, juga berfungsi sebagai penggerak agar para karyawan mau bekerja keras. Bila sasaran dapat dicapai, maka hal ini dapat memotivasi para karyawan yang diberi tugas untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. 24 24 Ibid., h. 43.

3. Analisis Situasi

Sebelum aktivitas pemasaran tertentu dilakukan, para pemasar harus memahami lingkungan yang ada saat ini dimana suatu produk akan dipasarkan. Dalam hal ini, perusahaan harus mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internalnya dan juga mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar. 25 Katika mengkaji kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, manajer perusahaan harus memusatkan perhatiannya pada sumber daya perusahaan, seperti biaya produksi, sumber keuangan, citra perusahaan, kemampuan karyawan dan lain sebagainya. Sebagai contoh, kelemahan potensial bagi Pegadaian Syariah adalah kesalahan penaksir dalam melakukan transaksi jaminan emas. Jika sang penaksir terlalu tinggi dalam menaksir harga emas yang dijaminkan, dan barang tersebut tidak ditebus saat jatuh tempo, maka hal ini tentu akan merugikan perusahaan itu sendiri. Sedangkan kekuatan yang potensial adalah prosedur pembiayaan gadai syariah yang sederhana, dengan persyaratan yang mudah dan proses yang cepat. Pada saat menganalisis peluang dan ancaman eksternal, para pemasar harus menganalisis aspek-aspek lingkungan pemasaran. Proses ini disebut sebagai pemindaian lingkungan. Pemindaian lingkungan adalah pengumpulan dan penafsiran informasi mengenai faktor-faktor dan 25 Ibid., h. 44. kejadian-kejadian dalam lingkungan eksternal yang mungkin berpengaruh pada masa depan perusahaan atau implementasi rencana pemasaran. 26 Pemindaian lingkungan membantu mengidentifikasi peluang ataupun ancaman pasar dan memberikan arahan dalam mendesain strategi pemasaran. Misalnya, peluang dari Pegadaian Syariah yaitu potensi market yang sangat besar, antara lain karena adanya tradisi masyarakat yang suka menggunakan emas perhiasan. Selain itu, seluruh lapisan masyarakat dapat memanfaatkan produk gadai syariah dari Pegadaian Syariah. Hal ini tentu mendorong pihak Pegadaian Syariah untuk memperluas pangsa pasarnya antara lain dengan mendirikan banyak cabang-cabang pembantu.

C. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi Pemasaran