Penutup Dalam berisi Kesimpulan, Saran-saran.

mengertikan sesuatu hal yang l ainnya. C.S Pierce menyebut tanda sebagai “suatu pegangan seseorang akibat keterkaitan sesorang dengan tanggapan atau kapasitasnya” 1958,2:228. 3 Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelaji sederetan luas objek-objek, peristiwa, peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. 4 Menurut kamus besar bahasa Indonesia semiotika adalah “ilmu atau teori tentang lambang dan tanda dl bahasa, lalu lintas, kode morse, dsb”. 5 Pengertian paling sederhana mengenai semiotik dapat diartikan sebagai studi mengenai tanda dan bagaimana tanda itu bekerja. 6 Studi sistematis tentang tanda- tanda dikenal dengan semiologi.Artinya adalah “kata- kata mengenai tanda- tanda”. Menurut Ferdinan de Saussure di dalam bukunya “Course in General Linguistik. Bahasa adalahsuatu sistem tanda yang mengekspresikan ide-ide gagasan-gagasan dan karena itu dapat dibandingkan dengan sistem tulisan, huruf-huruf untuk orang bisu-tuli, simbol-simbol keagmaan, aturan-aturan sopan santun, dan sebagainya. 7 Awal mulanya konsep semiotik diperkenalkan oleh Ferdinan de Saussure melalui dikotomi system tanda: signified dan signifier atau signified dan significant yang bersifat atomistis. Konsep ini melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan antara yang ditantai signified dan yang menandai signifier dengan sebuah idea tau petanda signified. Dengan kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”. Tanda-tanda itu seperti selembaran kertas. Satu sisi adalah penanda sisi yang lain menjadi petanda dan kertas itu sendiri adalah tanda. Ferdinan de Saussure. 3 Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010, h. 1. 4 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Suatu Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 95. 5 Artikel, diakses Jumat, 2 Mei 2014 pukul 17.52 WIB dari kbbi.web.idsemiotika 6 Andry Masri, Strategi visual, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 166. 7 Ferdinan de Saussure dikutip oleh Artur Asa Berger dalam bukunya Pengantar Semiotika: Tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010 cet. 1 h. 4 Untuk menyederhanakannya kemudiann Umberto Eco dalam bukunya A Theory of Semiotics menjelaskan dan mempertimbangkan bahwa: Semiotika berkaitan dengan segala hal yang dapat dimaknai tanda-tanda.Suatu tanda adalah segala sesuatu yang dapat dilekati dimaknai sebagai pengganti yang signifikan untuk sesuatu lainnya.Segala sesuatu itu tidak terlalu mengharuskan perihal adanya atau mengaktualisasikan perihal dimana dan kapan suatu tanda memaknainya. Umberto Eco juga menyebutkan tanda tersebut sebagai “kebohongan”, dalam tanda ada sesuatu yang tersembunyi dibaliknya dan bukan merupakan tanda itu sendiri. Manurut Saussure, persepsi dan pandangan kita tentang realitas, dikonstruksi oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial. 8 Semiotika seperti yang kita ketahui dapat dikatakan baru karena berkembang sejak awal abad 20. Memang sebelumnya pada abad 18 dan 19 banyak ahli teks khususnya Jerman mengurai berbagai masalah yang berkaitan dengan tanda, namun mereka tidak menggunakan pengertian semiotik. 9 Semioitika oleh Ferdinan de Saussure di dalam Course in General Linguistik. Sebagai ilmu yang mengakaji tentang sebagian tanda dari kehidupan sosial. 10 Sedangkan semiotika menurut Roland Barthes adalah ilmu mengenai bentuk form.Studi ini mengkaji signifikasi yangterpisah dari sisinya content. Semiotika tidak hanya meneliti mengenai signifier dan signified, tetapi juga hubungan yang mengikat mereka. Tanda yang berhubungan secara keseluruhan. 11 8 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, cet. 6, h. 87. 9 Tommy Cristomy, Semiotik Budaya, Depok: Universitas Indonesia, 2004, cet. 1, h. 81. 10 Ferdinan de Saussure dikutip oleh Yasraf Amir Piliang dalam buku Hiper Semiotik Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, Yogyakarta: Jalasutra,2003h. 256. 11 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, cet. 6, h. 122.