Gambaran Film “12 Menit” Analisis semiotik makna mimpi dalam film 12 menit

“Orang yang paling benar mimpinya adalah orang yang paling jujur ucapannya”. dalam riwayat Imam Muslim no. 4200 dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu secara marfu’ 2 : “Apabila hari kiamat telah dekat, maka jarang sekali mimpi seorang muslim yang tidak benar. Dan orang yang paling benar mimpinya di antara kalian adalah yang paling benar ucapannya. Mimpi seorang muslim adalah sebagian dari 45 macam nubuwwah wahyu. Mimpi itu ada tiga macam: 1 Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. 2 Mimpi yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari syetan. 3 dan mimpi yang timbul karena ilusi, angan-angan, atau khayal seseorang. Karena itu, jika kamu bermimpi yang tidak kamu senangi, bangunlah, kemudian shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada or ang lain.” Dari beberapa ayat di atas dapat kita simpulkan bahwa mimpi sesuatu yang dikenal dalam islam, dan lebih dari itu Allah menisyaratkan adanya kabar gembira melalui mimpi yang baik. Dan mimpi di sini datangnya dari tiga aspek. Yang pertama: datang dari Allah sebagai petunjuk kabar gembira, yang kedua datang dari syetan dan yang terakhir datang karena berdasarkan ilusi atau angan-angan.

B. Pengertian Semiotik dan Semiotik Model Roland Barthes

1.Pengertian Semiotik dan Sejarah Secara etimologi istilah semiotik berasal daribahasa Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda adalah sesuatu yang terdiri pada sesuatu yang lain atau menambah dimensi yang berbeda pada sesuatu, dengan memakai apa pun yang dapat dipakai untuk 2 Artikel, diakses Kamis08, Januari 2015 pukul 12.59 WIB dari http:radio.sasfmsurabaya.net mengertikan sesuatu hal yang l ainnya. C.S Pierce menyebut tanda sebagai “suatu pegangan seseorang akibat keterkaitan sesorang dengan tanggapan atau kapasitasnya” 1958,2:228. 3 Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelaji sederetan luas objek-objek, peristiwa, peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. 4 Menurut kamus besar bahasa Indonesia semiotika adalah “ilmu atau teori tentang lambang dan tanda dl bahasa, lalu lintas, kode morse, dsb”. 5 Pengertian paling sederhana mengenai semiotik dapat diartikan sebagai studi mengenai tanda dan bagaimana tanda itu bekerja. 6 Studi sistematis tentang tanda- tanda dikenal dengan semiologi.Artinya adalah “kata- kata mengenai tanda- tanda”. Menurut Ferdinan de Saussure di dalam bukunya “Course in General Linguistik. Bahasa adalahsuatu sistem tanda yang mengekspresikan ide-ide gagasan-gagasan dan karena itu dapat dibandingkan dengan sistem tulisan, huruf-huruf untuk orang bisu-tuli, simbol-simbol keagmaan, aturan-aturan sopan santun, dan sebagainya. 7 Awal mulanya konsep semiotik diperkenalkan oleh Ferdinan de Saussure melalui dikotomi system tanda: signified dan signifier atau signified dan significant yang bersifat atomistis. Konsep ini melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan antara yang ditantai signified dan yang menandai signifier dengan sebuah idea tau petanda signified. Dengan kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”. Tanda-tanda itu seperti selembaran kertas. Satu sisi adalah penanda sisi yang lain menjadi petanda dan kertas itu sendiri adalah tanda. Ferdinan de Saussure. 3 Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010, h. 1. 4 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Suatu Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 95. 5 Artikel, diakses Jumat, 2 Mei 2014 pukul 17.52 WIB dari kbbi.web.idsemiotika 6 Andry Masri, Strategi visual, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 166. 7 Ferdinan de Saussure dikutip oleh Artur Asa Berger dalam bukunya Pengantar Semiotika: Tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010 cet. 1 h. 4