Tempat dan Waktu Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Populasi dan Sampel

32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang akan dijadikan objek penelitian ditetapkan di SMA Negeri 29 Jakarta yang beralamat di Jl. Kramat No. 6 Kebayoran Lama. Adapun waktu yang diperlukan oleh peneliti untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu selama 3 bulan dimulai dari bulan April - Juni 2010.

B. Variabel Penelitian

”Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. 1 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan empiris mengenai kegiatan keputrian terhadap pembentukan akhlak siswa, yaitu: 1. Variabel bebas variabel independen, yaitu variabel yang dapat memberikan pengaruh terhadap variabel lain, yaitu kegiatan Keputrian Rohis variabel X. 2. Variabel terikat variabel dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, yaitu pembentukan akhlak siswa variabel Y. 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 13, h. 118.

C. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan menggambarkan dan menjelaskan permasalahan tentang efektivitas kegiatan keputrian pada ekstrakurikuler Rohis terhadap pembentukan akhlak siswa, maka penulis menggunakan penelitian kuanitatif dengan metode deskriptif-analisis. Menurut Margono dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan menyatakan bahwa ”Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”. 2 Di dalam metode deskriptif-analisis terdapat upaya untuk menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. 3

D. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh pelajar putri yang ikut serta dalam kegiatan keputrian Rohis di SMA N 29 Jakarta dengan populasi sebanyak 232 pelajar putri yang terdiri dari kelas X dan kelas XI. Dan dalam pengambilan sampel penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa “apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya lebih dari 100 dapat diambil 10-15 atau 20-25”. 4 Berdasarkan hal tersebut maka, penulis mengambil sampel sebanyak 25 dari populasi keseluruhan yang berjumlah 232 siswa yaitu sebanyak 58 pelajar putri yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. 2 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, Cet. 6, h. 105. 3 Sukardi , Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. 7, h. 157. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu ..., h. 134. Adapun teknik penarikan sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana Simple Random Sampling, dimana semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Selain pelajar putri penulis pun menjadikan Kepala Sekolah, Pembina Rohis, Pembina Keputrian dan Ketua Keputrian sebagai responden yaitu dengan melakukan wawancara untuk memperoleh data penunjang.

E. Teknik Pengumpulan Data