Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

SMA N 29 Jakarta adalah salah satu lembaga pendidikan umum yang ikut serta menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi unggulan di sekolah ini salah satunya yaitu ekskul keagamaan Rohis Kerohanian Islam. Pada ekskul ini terdapat kegiatan keputrian yang mendapat apresiasi sangat baik dari pihak sekolah. Apresiasi ini ditunjukkan dengan mengikutsertakan guru-guru untuk menjadi narasumber pada kegiatan tersebut. Dan menjadikan kegiatan keputrian sebagai kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh pelajar putri dari kelas X, XI, dan XII. Kegiatan ini diselenggarakan secara rutin pada hari Jum’at ketika berlangsungnya sholat Jum’at. Dalam hal ini kegiatan Keputrian dapat dijadikan sebagai wadah untuk saling mengingatkan khususnya kepada pelajar putri akan tugas dan peran yang akan dipikulnya di masyarakat kelak sehingga mereka tidak menjadi icon untuk hal-hal yang negatif. Yaitu dengan memberikan arahan kepada pelajar putri dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran Islam sehingga dapat terbentuk akhlak yang mulia. Keberadaan kegiatan keputrian Rohis inilah yang menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: ”EFEKTIVITAS KEGIATAN KEPUTRIAN PADA EKSTRAKURIKULER ROHIS TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SMA N 29 JAKARTA”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, diantaranya sebagai berikut: a. Lemahnya Filterisasi terhadap arus globalisasi budaya luar membawa dampak negatif bagi perkembangan akhlak individu yang cenderung mengarah kepada prilaku negatif. b. Wanita dijadikan sebagai obyek krisis mental, moral dan spiritual yang terjadi di negeri ini. c. Banyak remaja putri yang melanggar norma dan nilai-nilai agama seperti melakukan aksi pornografi, komersialisasi seks, pamer tubuh iklan, tarian erotis, dan lain sebagainya. d. Rendahnya pemahaman pelajar putri tentang tugas dan perannya, terutama tentang kewajiban-kewajiban yang disyariatkan oleh agama. e. Minimnya alokasi waktu di sekolah umum untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam membuat penyampaian materi kurang optimal. f. Penyampaian materi pendidikan agama Islam yang cenderung normatif sehingga siswa mengalami kesulitan untuk mengaktualisasikannya. g. Keterbatasan saranaprasana dalam penyampaian materi pendidikan agama Islam. h. Keefektifan kegiatan ekstrakurikuler dalam menanamkan nilai-nilai agama pada akhlak siswa.

C. Pembatasan Masalah

Setelah mengidentifikasi berbagai permasalahan yang ada, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: a. Penelitian ini di batasi kepada dua aspek, yaitu kegiatan keputrian Rohis dan akhlak siswa, siswa yang dimaksud yaitu pelajar putri. b. Rendahnya pemahaman pelajar putri tentang tugas dan perannya, terutama tentang kewajiban-kewajiban yang disyariatkan oleh agama. c. Keefektifan kegiatan ekstrakurikuler dalam menanamkan nilai-nilai agama pada akhlak siswa.

D. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diidentifikasi dan dibatasi di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ”Bagaimana efektivitas kegiatan keputrian pada ekstrakurikuler Rohis terhadap pembentukan akhlak siswa di SMA N 29 Jakarta?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian