BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional, untuk mengetahui prevalensi relasi skeletal pada kasus
pencabutan dan non-pencabutan di Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik PPDGS Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara di Jl. Alumni No.2 Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 – Mei 2015.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah data rekam medis pasien yang berkunjung ke Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU untuk mendapatkan perawatan piranti ortodonti
cekat dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 sebanyak 136 orang.
3.4 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini berupa data rekam medis pasien yang telah selesai menjalani perawatan ortodonti cekat di Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU dari tahun
2006 sampai dengan tahun 2010. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana sampel yang dipilih adalah yang memenuhi syarat
kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel pada penelitian ini sebesar 122 sampel.
3.4.1 Kriteria Inklusi
Dalam penelitian ini, sampel dipilih berdasarkan kriteria-kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Rekam medis dari pasien yang telah selesai menjalani perawatan ortodonti di Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.
2. Data rekam medis masih lengkap dan dalam keadaan baik.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: 1. Perawatan dengan pesawat fungsional.
2. Adanya gigi supernumerary teeth.
3.5 Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel penelitian yang terdapat di dalam penelitian ini, yaitu:
1. Relasi skeletal 2. Perawatan piranti ortodonti cekat dengan pencabutan.
3. Perawatan piranti ortodonti cekat non-pencabutan. 4. Analisis Sefalometri Steiner
3.6 Definisi Operasional
1. Rekam medis pasien perawatan piranti ortodonti cekat adalah rekam medis dari seluruh pasien yang telah selesai menjalani perawatan piranti ortodonti cekat di
Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. 2. Relasi skeletal adalah relasi antara rahang atas dengan rahang bawah dalam
bidang antero-posterior. Berdasarkan analisis Steiner yang dilihat dari sudut ANB. a. Pola skeletal Klas I
: ANB = 2
o
± 2
o
b. Pola skeletal Klas II : ANB 4
o
c. Pola skeletal Klas III : ANB 0
o
3. Sudut ANB adalah sudut yang terbentuk oleh titik pertemuan antara garis yang menghubungkan Nasion ke titik A dengan Nasion ke titik B. Menunjukkan posisi
maksila dan mandibula terhadap satu sama lain. 4. Perawatan ortodonti cekat dengan pencabutan adalah perawatan ortodonti
menggunakan piranti cekat, dengan prosedur pencabutan gigi premolar pertama, premolar kedua danatau molar untuk mendapatkan ruang untuk menggerakkan gigi
ke posisi yang ideal. 5. Perawatan ortodonti cekat tanpa pencabutan adalah perawatan ortodonti
menggunakan piranti cekat, tanpa melakukan prosedur pencabutan gigi untuk menyediakan ruang yang dibutuhkan.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian