c. Klas III: mandibula pada posisi protruded dalam hubungannya dengan
maksila. Terjadi pertumbuhan berlebihan pada mandibula dengan sudut bidang mandibula yang tumpul. Profil pada maloklusi skeletal Klas III adalah
prognasi pada mandibula.
2.1.4 Gigi Berjejal Dental Crowding
Gigi berjejal merupakan permasalahan ortodonti yang paling umum, dan sebagian besar disebabkan oleh diskrepansi antara ukuran gigi dan ukuran lengkung
gigi.
1,10
Gigi berjejal merupakan salah satu manifestasi yang umum dari maloklusi Klas I. Umumnya gigi berjejal terjadi sebagai hasil dari disproporsi antara ukuran gigi
dengan panjang lengkung. Penurunan yang relatif dari panjang lengkung atau peningkatan dari material gigi dapat menyebabkan gigi berjejal.
12
Faktor herediter juga dapat membantu perkembangan gigi berjejal, dimana lebar rahang dipengaruhi oleh
ukuran rahang yang berada dibawah kontrol genetik. Pengaruh lingkungan juga dapat menjadi faktor etiologi gigi berjejal, seperti kebiasaan makan makanan lunak yang
hanya membutuhkan kekuatan fungsi pengunyahan yang minimal, sehingga memicu pengurangan ukuran rahang. Serta, tanggalnya gigi desidui sebelum waktunya juga
dapat menciptakan atau memperparah gigi berjejal.
10
Sangat penting untuk mengukur tingkat keparahan dari gigi berjejal seakurat mungkin. Idealnya, lebar mesio-distal gigi
dalam lengkung gigi harus diukur dan bandingkan dengan ukuran panjang lengkung.
Gambar 1. Klasifikasi maloklusi skeletal.
10
Berdasarkan tingkat keparahannya gigi berjejal dapat di bedakan menjadi 3 tingkat Gambar 2, yaitu:
1
a. Gigi berjejal ringan 0 - 4 mm
b. Gigi berjejal sedang 5 - 8 mm
c.
Gigi berjejal parah 9 mm
2.2 Macam-macam Perawatan Maloklusi
Dalam mengoreksi mayoritas permasalahan maloklusi, sebagian besar perawatan membutuhkan ruang untuk menggerakkan gigi ke posisi yang ideal. Ruang dibutuhkan
untuk menyelaraskan gigi berjejal, meretraksi gigi yang proklinasi, mengoreksi hubungan molar, meratakan kurva spee, dan lain-lain.
12,14
Perawatan Maloklusi untuk mendapatkan ruang yang dibutuhkan terbagi menjadi perawatan tanpa pencabutan gigi
dan perawatan dengan pencabutan gigi.
2.2.1 Perawatan Tanpa Pencabutan Gigi 2.2.1.1 Pemotongan Proksimal Gigi
Reproximation
Pemotongan proksimal gigi adalah metode dimana permukaan proksimal dari gigi dilakukan pemotongan dengan maksud untuk mengurangi lebar mesio-distal gigi
tersebut untuk mendapatkan ruang. Pemotongan proksimal gigi biasanya diindikasikan pada kasus dengan kebutuhan ruang yang minimal. Gigi yang sering dilakukan
A B
C
Gambar 2. Tingkat Keparahan Gigi Berjejal A Gigi Berjejal Ringan; B Gigi Berjejal Sedang; dan C Gigi Berjejal Parah.
1