Gigitan Terbalik crossbite Maloklusi Inter-lengkung

2.1.2.3 Gigitan Terbalik crossbite

Gigitan terbalik crossbite adalah keadaan dimana overjet yang berlebihan dari satu gigi atau lebih. 12 Graber mendefinisikan gigitan terbalik sebagai kondisi dimana satu atau lebih gigi yang malposisi dalam arah bukal, lingual atau labial terhadap gigi lawannya cit.Bhalajhi. 3,12 Berdasarkan lokasinya gigitan terbalik diklasifikasikan menjadi gigitan terbalik anterior dan gigitan terbalik posterior. Gigitan terbalik anterior merupakan maloklusi yang terjadi akibat posisi gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual dibandingkan gigi anterior rahang bawah. 12 Umumnya pada keadaan ini kondisi dimana overjet berlebihan dapat terlihat. 3 Gigitan terbalik anterior dapat melibatkan satu gigi atau salah satu segmen lengkung gigi. 12 Sementara itu, gigitan terbalik posterior merupakan hubungan bukolingual yang abnormal antara gigi posterior rahang atas dengan rahang bawah. Gigitan terbalik posterior dapat melibatkan satu isi lengkung rahang yang disebut unilateral, atau melibatkan kedua sisi lengkung yang disebut bilateral. 3,12 Selain itu gigitan terbalik dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan lokasi dari faktor etiologinya, yaitu gigitan terbalik dental, skeletal dan fungsional. Gigitan terbalik dental adalah kondisi lokal yang terjadi dimana adanya relasi abnormal antara satu atau lebih gigi terhadap gigi dari rahang yang berlawanan. 12 Hal ini dapat terjadi akibat diskrepansi lengkung rahang atau jalur erupsi yang abnormal. Gigitan terbalik skeletal terutama terjadi pada keadaan malposisi atau malformasi dari rahang. Hal ini dapat bersifat herediter, kongenital, atau akibat trauma yang terjadi ketika lahir atau setelahnya. 3 Gigitan terbalik skeletal berhubungan dengan diskrepansi dari ukuran rahang atas dan rahang bawah. Hal ini dapat terjadi pada regio anterior maupun posterior. 12 Sedangkan Gigitan terbalik fungsional umumnya terjadi akibat adanya gangguan oklusal ketika rahang bergerak ke posisi oklusi. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kebiasaan memajukan rahang bawah ke depan, gigi desidui yang tanggal sebelum waktunya, gigi karies, atau gigi ektopik. 3

2.1.3 Maloklusi Skeletal