Islam di Eropa dan Pelarangan Jilbab di Sekolah serta Niqab dan Burqa di Perancis

23 meningkat setiap tahunnya. 49 Sebagian besar Muslim yang tinggal di Eropa, terutama Eropa Barat, merupakan keturunan imigran yang kebanyakan dari mereka berasal dari migrasi ekonomi yang terjadi tahun 1950-an, 1960-an dan 1970-an. 50 Gelombang imigrasi yang terjadi di Eropa merupakan efek dari perang dunia kedua dan gejolak politik yang terjadi di Eropa Timur, Timur Tengah dan wilayah lain. 51 Imigrasi Muslim besar-besaran di Eropa dimulai ketika pada periode pasca- perang terjadi perekrutan pekerja dari selatan dan tenggara Eropa, dan kemudian dari Anatolia Turki yang dilakukan untuk memperluas pasar tenaga kerja. 52 Negara- negara di Eropa mengalami gelombang migrasi besar pada awal tahun 1950-an. Gerakan migrasi terjadi dari bagian Eropa Selatan, negara-negara Mediterania non- Eropa dan negara-negara bekas koloni menuju ke Barat dan Eropa Utara. Alasan terjadinya gerakan migrasi ini dikarenakan adanya ekspansi besar perekonomian yang merupakan rekonstruksi perekonomian negara-negara Eropa Utara ditambah dengan kurangnya tenaga kerja yang terampil serta de-kolonisasi para mantan penguasa kolonial. 53 49 Katrine Anspaha , ―The Integration of Islam in Europe: Preventing the radicalization of Muslim diasporas and counterterrorism polic y,‖ ECPR Fourth Pan-European Conference on EU Politics 2008: 2. 50 Anspaha. ―The Integration of Islam in Europe,‖ 3. 51 Jack Citrin dan John Sides , ―Immigration and the Imagined Community in Europe and the United States ,‖ Political Studies vol 56 2008: 34. 52 Dr. Christine Schirrmacher , ―Muslim Immigration to Europe – The Challenge for European Societies – Human Rights – Security Issues – Current Developments,‖ MBS – Texte 2008: 106. 53 Christian Dustmann dan Tommaso Frattini ,‖ Immigration: The European Experience,‖ Norface Migration No. 2012-01, 2012: 5. 24 Perpindahan penduduk dari bekas negara-negara koloni ke negara-negara penjajah terjadi akibat pemberian hak oleh negara bekas penjajah kepada bekas negara yang terjajah. De-kolonisasi membiarkan orang Eropa yang telah menetap di wilayah bekas koloni, bahkan yang telah menikah dengan penduduk pribumi bermigrasi kembali setelah pemerintahan kolonial telah berhenti. Selama periode ini, negara-negara seperti Belanda menerima imigran dari Indonesia pada tahun 1950an dan dari Suriname di awal tahun 1970an, Inggris menerima imigran dari Karibia, Asia dan Afrika Timur. Setelah perang Aljazair pada tahun 1962, Perancis menerima satu juta penduduk Aljazair yang berasal dari Eropa serta banyak imigran Afrika Utara. 54 Gelombang imigrasi besar yang terjadi di Eropa perlahan mulai menunjukkan penurunan ketika terjadi krisis minyak di tahun 1973 yang menyebabkan penurunan ekonomi dan peningkatan angka pengangguran di sebagian besar negara-negara Barat dan Eropa Utara. Meskipun demikian, imigrasi tidak berhenti setelah tahun 1973. Banyak imigran menetap lebih permanen dan bergabung dengan keluarga mereka. Akibatnya, terjadilah migrasi ke Eropa Utara antara tahun 1973 dan 1985 dengan alasan reunifikasi keluarga. 55 Gerakan demokrasi besar selanjutnya terjadi pada tahun 1980-an ketika terjadi liberalisasi kebijakan di Uni Soviet dan ditambah dengan runtuhnya tembok Berlin di 54 James R. McDonald, ―The Repatriation of French Algerians 1962-63,‖ dalam Immigration: The European Experience, ed. Christian Dustmann Tommaso Frattini, Norface Migration No. 2012-01, 2012: 6. 55 Dustmann dan Frattini, ―Immigration.‖ 6-7.