1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkat keuntungan return adalah konsep penting dalam setiap keputusan investasi, karena merupakan tolak ukur investasi. Suatu investasi
dinyatakan berhasil apabila kekayaan investor meningkat. Sebaliknya investasi itu rugi atau gagal apabila kekayaan investor menurun.
Pada dasarnya return memiliki dua komponen yang dapat menaikan atau menurunkan, yaitu berdasarkan cash yang diterima dari cash dan
berdasarkan keuntungan atau kerugian dari suatu investasi “ This return will usually have two component. First, you may receive some cash directly while
you own the investment. This called the income component of your return. Second, the value of the asset your purchase will often change inthis case. You
have a capital gain or capital loss on your investment” Ross, Westernfield, Jordan, 2008 : 382
Investasi juga perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika return saham agar bisa mengambil keputusan tentang saham
perusahaan yang layak untuk dipilih. Informasi yang diperlukan bagi investor diantaranya informasi yang berhubungan dengan kinerja ekonomi makro.
Peranan informasi kinerja ekonomi makro sangat penting bagi para investor untuk pengambilan keputusan. Dari kinerja ekonomi makro tersebut para
2 investor dapat memperoleh informasi tentang faktor-faktor ekonomi makro
yang dapat mempengaruhi return saham. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi
dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia
menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut.
Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan investasinya. Return
memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan
yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam
menentukan nilai dari suatu investasi syarifah,2009:2. Secara umum dikatakan bahwa nilai perusahaan yang meningkatkan
menunjukkan kinerja perusahaan yang tinggi. Sedangkan untuk shareholder peningkatan nilai atau kinerja perusahaan tercermin dari return yang
dihasilkan oleh saham tersebut yang berupa deviden dan capital gainloss atau dapat kita sebut sebagai stock return Abdul Halim,2004:32. Deviden
merupakan pendapatan yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi sedangkan capital gain loss adalah keuntungan kerugian yang diperoleh dari
perubahan harga saham.
3 Kondisi pasar atau kondisi perekonomian nasional yang selalu berubah-
rubah membuat ketidakpastian bagi investor untuk mendapatkan return yang terjadi penyimpangan yang besar terhadap return yang diharapkan. Dengan
kata lain apabila dari suatu kesempatan investasi yang tinggi, maka risiko yang ditanggung akan semakin tinggi.
Perkembangan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal merupakan suatu indikator penting untuk mempelajari tingkah laku
pasar, yaitu investor. Dalam menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar modal, biasanya ia akan mendasarkan keputusannya pada
berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai
bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan
harga dan volume perdagangan saham. Dengan demikian, seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat disimpulkan dengan
mempelajari kaitan antara pergerakan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut.
Tingkat likuiditas pasar modal juga merupakan factor yang penting untuk kesuksesan suatu pasar modal karena walaupun saham dan obligasi
merupakan instrument jangka panjang tetapi sekali saham obligasi itu dicatat di Bursa Efek Indonesia BEI berarti sifat jangka panjangnya dapat
berubah menjadi jangka pendek. Hal ini sangat tergantung dari prilaku pemodal apakah mereka membeli saham untuk jangka panjang atau jangka
4 pendek. Dengan meningkat jumlah volume perdagangan, nilai perdagangan,
dan jumlah transaksi berarti saham merupakan investasi yang dapat diperjualbelikan setiap saat.
Investor yang melakukan transaksi dipasar modal, biasanya mendasarkan keputusan pada berbagai informasi pribadi yang dimiliki, baik informasi yang
tersedia di public maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor. Jika keberadaan informasi tersebut
menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan saham dan volume perdagangan saham.
Apabila pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor maka akan berpengaruh terhadap return dan volume perdagangan saham. Meningkatnya
volume perdagangan memberi petunjuk bahwa saham semakin liquid, sehingga dapat memberi manfaat bagi pemodal dalam bentuk peningkatan
likuiditas investasi. Pengaruh perubahan lingkungan ekonomi makro yang terjadi seperti
perubahan suku bunga pemerintah, perubahan permintaan dan penawaran uang, perubahan tingkat bunga obligasi jangka panjang pemerintah maupun
swasta, perubahan pada neraca perdagangan serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, turut berpengaruh pada
fluktuasi harga saham dan volume perdagangan dipasar modal. Sementara itu, Salomon Brothers menyatakan bahwa return sekuritas dipengaruhi oleh tujuh
variabel yaitu pertumbuhan ekonomis, siklus bisnis, suku bunga jangka
5 panjang, suku bunga jangka pendek, inflasi, nilai tukar mata uang kurs dan
indeks pasar Tuti Amalia 2008:3. Hubungan Antara Size Perusahaan Dengan Return Saham2006 yakni,
Ukuran size perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang
menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik
dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding
perusahaan dengan total asset yang kecil Indriani,2005. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang
berkembang emerging market yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makroekonomi secara umum. Krisis ekonomi yang dimulai
tahun 1998 merupakan awal runtuhnya pilar-pilar perekonomian nasional Indonesia. Ini ditandai dengan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap
perbankan Indonesia dalam bentuk penarikan dana besar-besaran rush oleh deposan untuk kemudian disimpan di luar negeri capital flight. Tingkat suku
bunga yang mencapai 70 dan depresiasi nilai tukar rupiah kurs terhadap dolar AS sebesar 500 mengakibatkan hampir semua kegiatan ekonomi
terganggu. Dampak lain dari menurunnya kepercayaan masyarakat berimbas sampai ke pasar modal. Harga-harga saham menurun secara tajam sehingga
6 menimbulkan kerugian yang cukup signifikan bagi investor. Bagaimana
tidak, jika saham yang dijual dengan harga hanya Rp 10,- per lembar dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pernah turun sampai di bawah 300.
Fluktuasi kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat juga berpengaruh terhadap harga saham. Harga saham terpengaruh oleh kurs mata uang melalui
dampak perubahan kurs terhadap arus kas masuk ataupun arus kas keluar perusahaan Guntari, 1998. Selain itu tindakan investor asing yang
menggunakan saham sebagai sarana untuk mengambil keuntungan dari spekulasi mata uang turut mempengaruhi nilai dari saham tersebut. Sehingga
kondisi dimana nilai dan kinerja perusahaan terekspos terpengaruh terhadap kurs valuta Mudrajad Kuncoro, 2000: 242.
Penelitian Tarun Chordial, Avanidhar Subrahmanyam dan V. Ravi Anshuman 2000, Analyzing the relationship between equity returns and
volatility is expected and the level of trading activity, a proxy for liquidity. As a result the document contrary to initial hypothesis, namely, negative and
surprisingly strong cross-sectional relationship between stock returns and the variability of dollar trading volume and share turnover, after controlling for
size firms, book to market ratio, momentum, and the level of dollar volume or share turnover . Statistically and economically significant. The analysis shows
the importance of variables associated with trading activities in cross-section of stock returns with the Expected.
Besar kecilnya equty outstanding mempengaruhi return pada saham perusahaan tersebut.
Size effect merupakan salah satu factor yang
7 menunjukkan ketidaklaziman pasar modal. Return rata-rata dari perusahaan
yang bersize kecil cenderung melebihi return rata-rata dari perusahaan bersize besar, perusahaan yang equty outstandingnya besar, return yang didapat
rendah, sedangkan perusahaan yang equity outstandingnya kecil, return yang diperoleh tinggi.
Ajayi dan Mougoue 1996 menggunakan variabel makro ekonomi nilai tukar dan harga saham. Mereka meneliti hubungan dinamis antara harga
saham dan nilai tukar pada “Delapan Besar” pasar saham, yaitu Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat
dengan menggunakan bivariate error correction model. Hasil penelitian mereka menunjukkan hubungan yang signifikan antara nilai tukar dan harga
saham pasar modal dan pasar uang. Hasil ini kemudian didukung juga oleh Sudjono 2002 serta Sitinjak dan Kurniasari 2003 bahwa nilai tukar rupiah
kurs mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Selanjutnya Gupta 2000 yang mengadakan penelitian di Indonesia dengan menggunakan
data periode 1993-1997 menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan kualitas antara tingkat bunga, nilai tukar, dan harga saham. hasil ini bertolak belakang
dengan Sitinjak dan Kurniasari 2003 yang menemukan bahwa nilai tukar dan tingkat bunga SBI berpengaruh terhadap IHSG. Namun Saadah dan Panjaitan
variabel independent tersebut berpengaruh signifikan terhadap harga saham indosat, Tbk.
8 Berdasarkan evaluasi permasalahan diatas, maka dapat dilakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN TERHADAP STOCK RETURN”. Objek yang akan diteliti adalah perusahaan
automotif yang go publik di BEI yang dimempublikasikan harga sahamnya untuk Januari 2004-Desember 2008. Perusahaan otomotif merupakan industri
manufaktur yang berarti memiliki heterogenitas penghasilan. Selain itu perusahaan otomotif merupakan barang tersier, sehingga pendapatan yang
diperoleh perusahaan ini lebih besar dan menguntungkan, hal ini merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut,
sehingga para investor akan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dari berinvestasi. Hal tersebut merupakan pertimbangan untuk memilih
perusahaan sebagai sampel. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah perusahaan yang mempublikasikan sahamnya dari bulan Januari 2004-
Desember 2008.
B. Perumusan Masalah