17 mencerminkan kekayaan yang merupakan hasil penggunaan dalam
berbagai bentuk. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan yang dinilai dari jumlah assets yang dimiliki perusahaan tersebut besar
atau kecil, maka hal ini dapat mempengaruhi laba yang akan diperoleh perusahaan.
The firm size was calculated at the beginning of each month as the natural log of the total number of shares outstanding multiplied by the
closing share price of the previous day s trading. It is important to note, however, that De Bondt and Thaler believe that firm size measured by
assets gives a more permanent measure of size Ed Vos and Byron Pepper, 1997: 35
Menurut Lisa Linawati Utomo 1999 dalam Eka setiawati 2009:49 Hubungan atau pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur
keuangan perusahaan berdasarkan kenyataan bahwa apabila perusahaan semakin besar menanamkan modalnya pada berbagai jenis usaha, lebih
mudah memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan membayar bunga yang lebih rendah untuk dana yang dipinjamnya.
Jadi ada petunjuk bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan dan berpengaruh secara positif terhadap struktur financial perusahaan.
2. Book to Market
Fama dan French 1992 dalam Damodaran 2002:511-512 setelah melakukan penelitian tentang tingkat pengembalialn yang diterima oleh
perusahaan dengn rasio book to market yang rendah dapat menyimpulkan
18 bahwa Excess return yang terjadi terus-menerus pada perusahaan dengan
rasio book to market yang tinggi dapat mengindikasikan adanya pasar yang tidak efisien atau rasio book to market dapat mewakili resiko ekuitas.
Dengan kata lain, pasar akan memandang perusahaan dengan rasio book to market yang tinggi, lebih beresiko dibandingkan perusahaan dengan rasio
book to market yang rendah. Dengan demikian tingkat pengembalian perusahaan dengan rasio book to market yang tinggi, lebih sesuai dengan
resiko yang ada pada perusahaan tersebut. Rumus yang digunakan untuk menghitung ratio book to market adalah: Damodaran, 2002:511-512.
Nilai Buku
Ekuitas per
lembar BM=
Harga Saham per lembar
The third faktor is the book value of equity divided by the market value of equity, or the book to market ratio BM. if the market value is
larger than the book value, then investors are optimistic about the stocks future. on the other hand, if the book value is larger than the market value,
then investors are pessimistic about the stocks future, and it is likely that a ratio analysis will reveal that the company is experiencing sub-par
operating performance and possibly even financial distress. in other words, a stock with a high BM ratio might be risk, in which cash investors
would require a higher expected return to induce them to invest in such a stock Michael C. Ehrhardt, 2008:154
19 Book to Market ratio adalah rasio keuangan digunakan untuk
membandingkan perusahaan nilai buku terhadap harga pasar saat ini. Nilai buku adalah sebuah istilah akuntansi yang menunjukkan bagian dari
perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham, dalam kata lain, perusahaan total aset berwujud kurang total kewajiban. Perhitungan dapat
dilakukan dengan dua cara, tetapi hasilnya harus sama dengan cara masing-masing. Pada cara pertama, perusahaan kapitalisasi pasar dapat
dibagi dengan total perusahaan nilai buku dari neraca. Cara kedua, menggunakan nilai-nilai per saham, adalah untuk membagi perusahaan
saat ini harga saham dengan nilai buku per saham nilai buku yaitu dibagi dengan jumlah saham yang beredar. http:wikipedia.com
Book to market merupakan faktor resiko yang harus diperhatikan oleh para investor, karena ratio book to market yang tinggi dapat
dijadikan sebagai indikator bahwa perusahaan tersebut masih undervalue. Apabila para investor tidak memperhatikan hal ini maka biasa menjadi
boomerang bagi dirinya sendiri, sebab dengan dinilainya perusahaan sebagai perusahaan yang undervalue maka biasa dikatakan kondisi
perusahaan tersebut kurang bagus sehingga kurang menguntungkan pula bagi para investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut
http:investorword.com .
20
3. Kurs Valas