Stock Return Tingkat Pengembalian Saham

13 dan lain-lain. Sedangkan investasi pada asset-asset riil dapat berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.Abdul halim, 2004:4. Investment is the commitment of a number of funds or other funding sources are done at this time, with the aim of obtaining a number of advantages in the future Michell Suhardi, 2005:116.

2. Stock Return Tingkat Pengembalian Saham

Return atau tingkat keuntungan merupakan persentase dari kekayaan pemegang saham untuk sesuatu jangka waktu. Peningkatan dalam rupiah adalah sama dengan deviden tunai yang diterima dalam satu jangka waktu ditambah dengan perubahan dalam nilai saham yang berlaku dalam jangka waktu tersebut. Ahmad Rodoni dan Othman Yong, 2002;11. Menurut Irham Fahmi 2009:151 return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Adapun menurut RJ.Shook dalam Irham Fahmi return merupakan laba investasi, baik melalui bunga ataupun deviden. Kelaziman yang sering dijumpai adalah bahwa semakin besar return yang diharapkan expected, semakin besar pula peluang risiko yang terjadi. Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan. Sebaliknya juga semakin kecil return yang diharapkan, semakin kecil pula risiko yang harus ditanggung. 14 Return tingkat keuntungan adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukan. Return dapat berupa realisasi yang sudah terjadi ataupun return yang belum terjadi,akan tetapi diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Return realisasi dapat digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan dapat juga digunakan sebagai dasar penentu return ekspektasi dan resiko dimasa yang akan datang Widaryanti,2006:38. Telah dikemukaan pada bagian sebelumnya bahwasanya antara tingkat pengembalian return investasi dalam instrument saham dan risiko yang terkandung didalamnya terdapat suatu pengaruh yang searah. Artinya semakin besar tingkat pengembalian return yang diharapkan akan diterimanya oleh seorang investor melalui investasi dalam instrument saham yang dilakukannya, maka akan semakin besar pula resiko yang umum dihadapinya. Menurut Agus Sartono 2001:169, jenis risiko yang umum dihadapi investor dapat dibedakan menjadi: 1. Risiko yang sistematis Risiko yang terjadi karena factor perubahan secara keseluruhan, seperti misalnya karena perubahan tingkat suku bunga yang mengakibatkan meningkatnya tingkat keuntungan yang diisyaratkan atas sekuritas secara keseluruhan, inflasi, resesi ekonomi, perubahan kebijakan Risiko yang sistematis. Risiko yang terjadi karena factor 15 perubahan secara ekonomi secara menyeluruh, perubahan pengharapan investor terhadap perkembangan ekonomi. 2. Risiko yang tidak sistematis atau risiko yang unik Risiko yang terjadi karena karakteristik perusahaan atau institusi keuangan yang mengeluarkan sekuritas, berbeda satu dengan lain seperti misalnya dalam hal kemampuan manajemen, kebijakan investasi, kondisi dan lingkungan kerja. Karena perbedaan atau keunikan itu maka masing-masing sekuritas memiliki kepekaan yang berbeda terhadap setiap perubahan pasar. Menurut Zidny Rahmawati 2005:37 return saham adalah keuntungan dari hasil investasi baik itu berupa dividen tunai atau berbentuk saham maupun capital gain. Biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang diinvestasikan kembali. Besarnya deviden yang dibagikan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS perusahaan tersebut. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengembalian keuntungan yang berasal dari investasi selama beberapa periode adalah perubahan harga pasar ditambah dengan kas yang diterima karena hak kepemilikan, dibagi dengan harga pasar awal investasi. Tujuan suatu investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha untuk memaksimumkan keuntungan dapat mewujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan. Secara umum dikatakan bahwa nilai 16 perusahaan yang meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang tinggi. Sedangkan untuk pemegang saham, peningkatan nilai kinerja perusahaan tercermin dari tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh saham atau disebut dengan stock return Abdul Halim,2004:45.

B. Variabel-variabel yang mempengaruhi stock return saham 1. Frim Size

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

15 198 120

Pengaruh Tingakt Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2008

1 32 100

Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 57 85

ANALISIS PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM, DAN HARI PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Periode 2011 2

0 7 83

Analisis Pengaruh Hutang Jangka Panjang Dan Modal Terhadap Profitabilitas Bumn Yang Gopublic Di Bei Periode 2008-2013

0 5 49

PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 13

Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI Tahun 2012-2014 cover

0 0 16

PENGARUH FREKUENSI PERDAGANGAN, VOLUME PERDAGANGAN, DAN KAPITALISASI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

3 7 81

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

0 0 67

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80