D. Pengaruh Kecukupan Modal CAR terhadap Profitabilitas ROA
Setiap penciptaan
aktiva, disamping
berpotensi menghasilkan
keuntungan juga berpotensi menimbulkan risiko. Oleh karena itu, pemenuhan kecukupan modal CAR yang harus disediakan bank menjadi penting untuk
diukur guna menjaga keamanan pemilik dana terutama dana masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas investasi pada aktiva.
34
Tingginya CAR mencerminkan kemampuan bank dalam menanggung risiko yang mungkin timbul dan menunjukkan kapabilitasnya dalam
mengantisipasi adanya penurunan aktiva sehingga dana nasabah terlindungi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Selain itu, CAR yang tinggi
yakni adanya permodalan yang cukup mampu menambah aktiva dan membuat pembiayaan menjadi lebih luas dengan tingkat risiko yang kecil sehingga
semuanya itu akan berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA bank. Penambahan modal dapat juga mengurangi profitabilitas, jika dengan
penambahan modal tersebut bank menanamkannya dalam bentuk aktiva yang kurang produktif atau menanamkannya dalam bentuk aktiva produktif tetapi
tidak menggunakan prinsip kehati-hatian investasi yang rugi sehingga tidak akan mendatangkan cash flow secara maksimal. Dengan demikian laba bank
akan tetap atau bahkan turun dan menyebabkan ROA turun pula.
34
Zainul Arifin, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabet, 2005, h.135.
E. Pengaruh Efisiensi Operasional BOPO terhadap Profitabilitas ROA
Hasil akhir dari aktivitas bank akan menghasilkan biaya dan juga pendapatan operasional. Kedua hal ini mempengaruhi tingkat efisiensi
operasional bank yaitu kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan dari penggunaan aktiva agar dapat menutupi biaya-biaya operasional. Semakin
efisien biaya operasional, maka semakin efisien pula bank tersebut dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan keuntungan.
Tingkat efisiensi operasional diukur dengan rasio BOPO. Semakin rendah BOPO menunjukkan semakin tinggi efisiensi operasional bank yakni
semakin efisien
aktiva bank
dalam menghasilkan
keuntungan yang
ditunjukkan dengan meningkatnya profitabilitas ROA. Sebaliknya, tingginya rasio BOPO mencerminkan inefisiensi operasional bank yang ditandai dengan
tingginya beban operasional dan akan berakibat pada berkurangnya laba dan menurunkan rasio ROA.
Dengan tingginya biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan keuntungan yang dicapai bank, maka akan mengakibatkan rendahnya efisiensi
operasional bank dan selanjutnya berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas yang semakin menurun. Tetapi jika peningkatan biaya operasional bank
mampu diiringi dengan kenaikan pendapatan operasional yang lebih besar, maka akan berpengaruh terhadap kenaikan ROA.
BAB III DESKRIPSI DATA