Analisis Statistik ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

E. Analisis Statistik

Data yang diperlukan baik dalam proses analisis statistik maupun analisis komparatif adalah data yang bersumber dari ikhtisar keuangan Laporan Tahunan PT. BPRS Amanah Ummah berupa data rasio CAR, BOPO, dan ROA mulai dari tahun 1998 hingga tahun 2009 sebagai berikut: Tabel 4.1 CAR, BOPO, dan ROA BPRS Amanah Ummah 1998- 2009 CAR BOPO ROA TAHUN TAHUN TAHUN 1998 16.61 1999 84.89 1999 3.18 1999 13.24 2000 80.65 2000 2.86 2000 11.94 2001 85.01 2001 2.61 2001 18.64 2002 78.40 2002 3.62 2002 17.20 2003 82.17 2003 2.93 2003 16.69 2004 79.92 2004 2.92 2004 11.93 2005 81.93 2005 2.26 2005 11.46 2006 79.91 2006 3.96 2006 15.13 2007 81.26 2007 3.83 2007 15.35 2008 74.67 2008 3.88 2008 16.03 2009 74.17 2009 4.01 Sumber: Laporan Tahunan PT. BPRS Amanah Ummah Langkah awal dalam melakukan analisis statistik adalah mengolah data pada tabel 4.1 di atas dengan menggunakan rumusan statistik inferensial dalam program SPPS for Windows versi 13.0 yang kemudian menghasilkan output statistik dengan analisis sebagai berikut: 1. Fungsi Regresi Tabel 4.2 Fungsi Regresi Berganda Coefficients Unstandardized Coefficients Model B Standar Error Constant 11,606 4,163 CAR 0,030 0,068 BOPO -0,109 0,047 Sumber: Data olahan SPSS 13.0 Berdasarkan tabel 4.2 maka fungsi regresi yang terbentuk adalah: Y = 11,606 + 0,03 CAR - 0,109 BOPO Standar Eror = 4,163 0,068 0,047 2. Interpretasi Fungsi Regresi Interpretasi fungsi regresi di atas adalah sebagai berikut: a. Nilai konstanta = 11,606, menunjukkan bahwa jika nilai CAR dan BOPO adalah nol maka nilai profitabilitas Y ROA adalah 11,606. Nilai 4,163 adalah besarnya standar eror dari konstanta fungsi regresi. b. Nilai koefisien regresi CAR = 0,03, menunjukkan bahwa jika CAR mengalami kenaikan 1 maka ROA akan mengalami kenaikan pula sebesar 0,03 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap ceteris paribus. Hubungan searah ini dapat dilihat dari koefisien CAR pada fungsi regresi yang bernilai positif. Nilai 0,068 merupakan standar eror bagi penghitungan CAR dalam fungsi regresi. c. Nilai koefisien regresi BOPO = - 0,109, menunjukkan bahwa jika BOPO mengalami kenaikan sebesar 1 maka ROA akan mengalami penurunan sebesar 0,109 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap ceteris paribus. Hubungan berlawanan arah ini terlihat dari koefisien BOPO pada fungsi regresi yang bernilai negatif. Nilai 0,047 adalah standar eror bagi penghitungan BOPO dalam fungsi regresi. 3. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian signifikansi terhadap hipotesis, perlu dilakukan uji asumsi klasik terhadap fungsi regresi sebagai berikut: a. Uji Heteroskedasitas Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedasitas 2 1 - 1 Regression Standardized Predicted Value 2 1 - 1 - 2 R e g re s s io n S tu d e n ti ze d R e s id u a l Dependent Variable: ROA Scatterplot Sumber: Data olahan SPSS 13.0 Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa plotnya tidak membentuk pola tertentu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada fungsi regresi tersebut terbebas dari masalah heteroskedasitas. b. Uji Multikolinieritas Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant CAR 0,928 1,077 BOPO 0,928 1,077 Sumber: Data olahan SPSS 13.0 Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa angka VIF baik untuk variabel CAR maupun BOPO sebesar 1,077 VIF  10 dan angka tolerance untuk variabel CAR dan BOPO adalah 0,928 nilai Tolerance  0,1, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi tersebut terbebas dari masalah multikolinieritas. c. Uji Autokorelasi Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 0,673 a 0,452 0,315 0,50339 1,701 Sumber: Data olahan SPSS 13.0 Pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai Durbin Watson adalah sebesar 1,701 nilai Durbin Watson ada diantara -2 hingga +2 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi tersebut terbebas dari masalah autokorelasi. d. Uji Normalitas Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b Dependent Variable: ROA Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Data olahan SPSS 13.0 Berdasarkan gambar 4.2 nampak bahwa plotnya mendekati garis diagonal atau tersebar di sepanjang garis 45 , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi tersebut telah memenuhi asumsi normalitas. Dari uji asumsi klasik di atas diketahui bahwa fungsi regresi yang terbentuk merupakan model regresi yang baik dan layak digunakan karena terbebas dari masalah multikolinieritas, heteroskedasitas, dan autokorelasi, serta telah memenuhi asumsi normalitas. 4. Uji F Tabel 4.5 Hasil Uji F ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1,674 2 0,837 3,303 0,09 Residual 2,027 8 0,253 Total 3,701 10 Sumber: Data Olahan SPSS 13.0 Dari tabel 4.5 terlihat bahwa nilai F hitung adalah sebesar 3,303 Sedangkan F tabel didapat dengan cara menghitung: Numerator df1 = k - 1  3 - 1 = 2 Denumerator df2 = n - k  11 - 3 = 8 Derajat kebebasan  = 0,05 maka nilai F tabel = 4,46 Dari perhitungan nilai F diketahui bahwa F hitung  F tabel 3,303  4,46 maka Ho diterima dan Ha ditolak F hitung berada di daerah penerimaan Ho. Gambar 4.3 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho dalam Uji F Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Diterima F tabel F hitung F tabel -4,46 3,303 4,46 Selain itu, dari tabel 4.5 diketahui pula bahwa nilai probabilitas sig penelitian  0,05 0,09  0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, secara statistika dapat disimpulkan bahwa kecukupan modal CAR dan efisiensi operasional BOPO secara simultan bersama- sama tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas ROA pada PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor. 5. Uji t a. Uji Variabel CAR Tabel 4.6 Hasil Uji t Coefficient Model t Sig. 1 Constant 2,788 0,024 CAR 0,434 0,676 BOPO -2,325 0,049 Sumber: data olahan SPSS 13.0 Dari tabel 4.6 tertera nilai t hitung untuk variabel CAR sebesar 0,434. Sedangkan t tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan DK = n – k  11 – 3 = 8 adalah sebesar 2,306. Sedangkan, dari penghitungan nilai t untuk variabel CAR diketahui bahwa t hitung  t tabel 0,434  2,306 maka Ho diterima dan Ha ditolak t hitung berada pada daerah penerimaan Ho. Gambar 4.4 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho dalam Uji t Variabel CAR Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Diterima t tabel t hitung t tabel -2,306 0,434 2,306 Selain itu, dari tabel 4.6 diketahui pula bahwa nilai probabilitas sig penelitian untuk variabel CAR  0,05 0,676  0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, secara statistika dapat disimpulkan bahwa kecukupan modal CAR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas ROA pada PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor. b. Uji Variabel BOPO Berdasarkan tabel 4.6 tertera nilai t hitung untuk variabel BOPO adalah sebesar –2,325. Sedangkan t tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan DK = n – k  11 – 3 = 8 adalah sebesar 2,306. Sedangkan dari penghitungan nilai t untuk variabel BOPO diketahui bahwa nilai t hitung  t tabel -2,325  -2,306, maka Ho ditolak dan Ha diterima t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Gambar 4.5 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho dalam Uji t Variabel BOPO Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Diterima t hitung t tabel t tabel -2,325 -2,306 2,306 Selain itu, dari tabel 4.6 diketahui pula nilai probabilitas sig penelitian untuk variabel BOPO  0,05 0,049  0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, secara statistika dapat disimpulkan bahwa efisiensi operasional BOPO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas ROA pada PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor. 6. Koefisien determinasi R 2 Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 0,673 a 0,452 0,315 0,50339 1,701 Sumber: Data olahan SPSS 13.0 Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,452. Angka tersebut menunjukkan bahwa variabel ROA dapat dijelaskan oleh variabel CAR dan BOPO sebesar 45,20. Atau dengan kata lain, secara statistika besarnya kontribusi pengaruh kecukupan modal CAR dan efisiensi operasional BOPO terhadap perubahan tingkat profitabilitas ROA pada PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor adalah sebesar 45,20. Sedangkan sisanya sebesar 54,80 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan dalam analisis penelitian ini. 7. Koefisien Determinasi Parsial Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi Parsial Coefficients Correlations Model Zero- order Partial Part CAR 0,287 0,152 0,114 BOPO -0,663 -0,635 -0,608 Sumber: Data Olahan SPSS 13.0 a. Kontribusi CAR terhadap ROA Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa angka korelasi parsial Partial Correlations untuk variabel CAR sebesar 0,152 maka koefisien determinasi parsial untuk variabel CAR adalah sebesar: 0,152 2 X 100 = 2,31 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara statistika, kontribusi pengaruh kecukupan modal CAR terhadap perubahan tingkat profitabilitas ROA pada PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor adalah sebesar 2,31, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. b. Kontribusi BOPO terhadap ROA Berdasarkan tabel 4.8 diketahui pula bahwa angka korelasi parsial Partial Correlations untuk variabel BOPO sebesar -0,635 maka koefisien determinasi parsial untuk variabel BOPO adalah: - 0,635 2 X 100 = 40,32 Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara statistika, varibel yang memberikan kontribusi pengaruh paling besar terhadap perubahan tingkat profitabilitas ROA pada PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor adalah efisiensi operasional BOPO yakni sebesar 40,32, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lain.

F. Analisis Deskriptif Komparatif

Dokumen yang terkait

Manajemen risiko pembiayaan al-istishna' pada BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang-Bogor

4 23 141

Korelasi Harapan Nasabah Terhadap Kinerja Pelayanan Funding Officer Pada PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor

0 6 91

Pengaruh kecukupan modal, likuiditas, dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

0 6 113

Strategi Penghimpunan Dana Zakat Di Bprs Amanah Ummah Leuwiliang Bogor

2 33 77

Analisis hubungan kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan pada Pt Bank Perkreditan Rakyat Syariah (Bprs) Amanah Ummah Leuwiliang Bogor

2 27 114

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pengajuan Pembiayaan UMKM (PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang, Bogor)

0 23 97

Analisis Efektivitas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan Syariah pada Sektor Agribisnis (Studi Kasus : PT. BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang, Bogor)

2 50 337

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, RISIKO KREDIT, EFISIENSI OPERASIONAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS Pengaruh Kecukupan Modal, Risiko Kredit, Efisiensi Operasional Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Survey pada Bank Umum Konvensional di Indonesia P

0 2 22

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, RISIKO KREDIT, EFISIENSI OPERASIONAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS Pengaruh Kecukupan Modal, Risiko Kredit, Efisiensi Operasional Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Survey pada Bank Umum Konvensional di Indonesia P

0 4 22

PENGARUH RISIKO KREDIT, LIKUIDITAS, KECUKUPAN MODAL, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BPD BALI.

1 4 28