sang penyiar seperti membalikan halaman koran atau majalah. Karena bersifat sepintas lalu, informsi yang disampaikan penyiar radio harus jelas dengan bahasa
yang mudah dicerna oleh pendengar. Radio menciptakan gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan
kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara, yang disebut dengan theatre of mind. Pendengar hanya
bisa membayangkan apa yang dikemukakan termasuk sosok sang penyiar radio.
47
2. Sejarah dan Pekembangan Radio
Proses perkembangan radio hingga menjadi media komunikasi seperti sekarang ini cukup memakan waktu yang lama. Sebagaimana yang dikutip Onong
Uchjana, Donald McNicol dalam bukunya “Radio of Space”, mengatakan tentang “the conquest of space of radio, yaitu terkalahkannya ruang angkasa oleh radio
yang dimulai pada tahun 1802 oleh Dane, merupakan penemuan sederhana mengenai suatu penerimaan pesan massage, dengan menggunakan kawat listrik
dan jarak yang pendek. Kemudian Onong juga mengutip pernyataan David C. Philips, John M.
Grogan dan Earl H Ryan, dalam bukunya Instruction to Radio and Television bahwa kemajuan radio ditemukan karena ketekunan tiga orang cendekiawan
muda. Di antaraya James Maxwell seorang ahli teori ilmu alam berkebangsaan Inggris, berusia 29 tahun, pada tahun 1865 berhasil menemukan rumus-rumus
yang diduga menciptakan gelombang elektro magnetik. Teorinya menyatakan
47
Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scriftwriter, Reporter, Jakarta: Penebar Plus, 2007, Cet 1, h.6
bahwa gerak magnetis dapat mengurangi ruangan angkasa secara bergelombang dengan kecepatan cahaya.
48
Heinrich Hertz yang berusia 26 tahun, pada tahun 1884 membuktikan adanya gelombang elektro magnetis tersebut, dan terbukti benar. Selain itu Hertz
juga membuktikan bahwa melalui logam yang cocok gelombang dapat direfleksikan kepada suatu cahaya. Kemudian Guglemo Marconi yang terkenal
sebagai penemu telegraf tanpa kawat, mulai menggunakan ilmu pengetahuan itu untuk keperluan praktis. Pada tahun 1895 ia dapat menerima tanda-tanda tanpa
kawat dalam jarak satu mil dari sumbernya, dan setahun kemudian jaraknya menjadi delapan mil.
49
Dr. Lee De Forest 1906 mengenalkan lampu vakumnya, yang dengan lampu ini memungkinkan suara dapat disiarkan. Melalui eksperiman DR. Lee ini
kampanye dalam pemilihan presiden Amerika Serikat antara Wilson dan Hughes telah disiarkan kepada masyarakat tetapi waktu itu belum mendapat respon atau
sambutan dari masyarakat Amerika. Dan mulai tahun 1920 masyarakat Amerika Serikat telah mendapat siaran
radio secara teratur dengan berbagai programnya. Dan pada 20 November stasiun KDKA menyiarkan pemilihan umum presiden Harding-Cox Presidential
Election yang dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan
teratur kepada masyarakat. Sejak saat itu radio mengalami kemajuan, pada Januari
48
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, h. 146.
49
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, h. 47.
1922 hanya ada 30 stasiun radio maka pada bulan Maret 1923 mencapai 556 stasiun radio.
50
Kemudian radio memasuki masa keemasannya sebelum Perang Dunia ke- II. Pada waktu itu radio merupakan wahana informasi, hiburan sekaligus teman.
Bagi individu radio begitu spesial waktu itu. Di awal tahun 1960, siaran radio memasuki masa penting dalam perkembangannya, karena teknologi siaran yang
mengunakan frekuwesi FM. Walaupun sebenarnya teknologi FM telah ditemukan tahun 1930-an. Daya jangkaunya lebih rendah, tetapi dibanding dengan AM,
siaran FM lebih jelas dan punya efek suara stereo.
51
Di Indonesia dimulai pada Zaman belanda radio siarannya adalah Bataviase Radio Veriniging
BRV di Jakarta yang diresmikan 16 Juni 1925 yang berstatus swasta. Setelah BRV, berdiri juga badan-badan radio siaran di kota lain
seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta. Dan yang terbesar waktu itu adalah NIROM Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij di Jakarta, Bandung dan
medan karena dikucuri dana dari pemerintah Hidia Belanda. Zaman Jepang radio yang tadinya berstatus swasta kemudian dinonaktifkan oleh jawatan khusus
bernama Hoso Kanri Kyoku, yang berpusat di Jakarta dan mempunyai cabang di kota lain. Pada waktu itu masyarakat tidak boleh mendengarkan radio selain Hoso
Kanri Kyoku.
52
Tanggal 14 Agustus 1945 terdengar kabar bahwa Jepang menyerah kalah terhadap tentara sekutu. Kemudian pada tanggal 17 Agustus hari kemerdekaan,
50
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, h. 148.
51
Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, cet. 2. h. 27.
52
Elvinro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, ed. Revisi, h. 125.
pembacaan proklamasi tidak bisa disiarkan secara langsung karena masih dikuasai Jepang, baru pada pukul 19.00 dapat disiarkan itupun hanya dapat didengar di
Jakarta saja. Dan pada tanggal 18 Agustus 1945 pembacaan proklamasi dapat disiarkan ke luar batas tanah air. Kemudian tanggal 11 November 1945 mendapat
kesepakatan medirikan organisasi sebuah radio.
53
Kemudian zaman orde baru sampai akhir 1966 RRI satu-satunya radio siaran di Indonesia yang menjadi corong pemerintah. Pada masa ini fungsi radio
selain sebagai media informasi dan hiburan, menyajikan acara pendidikan dan persuasi. Dengan perkembangan teknologi bermunculan radio amatir, dan tidak
dapat dihindari. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai radio pemerintah dan nonpemerintah. Kemudian untuk mewadahi radio swasta
pemerintah mendirikan PRSSNI Persatuan Siaran Swasta Niaga Indonesia. Dan perkembangan terakhir yaitu di zaman reformasi, radio tidak
diwajibkan lagi menjadi anggota PRRSNI dan berhak menyiarkan berita secara mandiri. Pada waktu itu juga lahir regulasi bagi media elektronik yang tidak
bertumpu kepada pemerintah melainkan kepada masyarakat dengan dibentuknya Komite Penyiaran Indonesia KPI.
54
3. Karakteristik Radio