Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pegetahuan dan teknologi khususnya dibidang komunikasi dan informasi, membawa manusia pada perkembangan pola pikir dan perasaanya. Kemajuan yang dicapai manusia telah dapat melahirkan media yang sanggup menjangkau seluruh komponen manusia yang heterogen, dan lokasi yang berbeda hingga pelosok bumi ini. Sebagaimana yang dikutip Wawan Kusnadi, dalam Majalah Analisis CSIS Abdul Muis mengatakan bahwa dengan kemajuan teknologi dan informasi melahirkan beranekaragam saluran media yang makin lama semakin canggih serta dapat memungkinkan dalam berbagai macam kejadian. 1 Media yang dimaksud adalah media massa yang mempunyai karakteristik dan memiliki kemampuan dalam menarik perhatian khalayaknya secara serempak simultaneous dan serentak instantaneous. Maka sesuai dengan sifatnya yang digunakan sebagai penyampai pesan-pesan komunikasi massa, media massa harus benar-benar mendapatkan perhatian yang lebih, dan pengawasan, karena hal ini bersangkutan dengan khalayak yang akan diterpa media tersebut. 2 Salah satu media massa elektronik yang cukup berpengaruh dan berhasil menarik perhatian khalayak adalah radio. Saat ini radio begitu terkenal di 1 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa; Sebuah Analisis Media TV, Jakarta: Rineka Putra, 1996, Cet. 1, h. 2. 2 Elvinaro Ardianto, dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004, h. 39. 1 masyarakat dengan mempunyai khalayak yang spesifik karena kemampunnya yang luar biasa yaitu menciptakan “theatre of the mind” dalam pikiran pendengarnya. Selain itu radio mempunyai kemampuan untuk mengirimkan transmisi dengan jangkauan yang sangat luas hingga pelosok-pelosok pedesaan. Dengan kemajuan teknologi media, radio sekarang ini telah menggunakan satelit dan internet radio web yang memungkinkan orang dapat mendengarkan radio dari berbagai penjuru dunia, walaupun berada di negara berbeda. 3 Radio adalah salah satu media massa elektronik yang mampu merealisasikan tujuan serta efisien dan murah. Radio merupakan media auditif hanya bisa didengar yang relatif murah, dapat dibawa ke mana-mana. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai imajinasi dalam menstimulasikan faktual melalui telinga pendengarnya. 4 Media radio yang sifatnya khusus sebagai media audio media dengar, mempunyai kelebihan yaitu pesan yang disampaikan komunikator penyiar dapat diolah menjadi sebuah kisah yang dipadukan dengan musik ilustrasi backsound serta efek suara sound effect yang mendramatisir kisah tersebut. 5 Menurut Julian Newbay dalam Inside Broadcasting yang dikutip Masduki menyebutkan bahwa radio is the birth of broadcasting radio adalah anak pertama dunia penyiaran. Karena dalam sejarah media, penyiaran diawali dengan ditemukannya teknologi radio oleh Guglielmo Macroni. Kemudian radio berperan 3 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, Cet. 2, h. 132. 4 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar,, Yogyakarta; PT. LKiS Pelangi Aksara, 2000, h. 9 5 Elvinro, dan Lukiati, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004, h. 40. dalam mendokumentasikan kejadian dan turut mempengaruhi dalam pergeseran dunia politik, ekonomi serta perubahan sosial masyarakat global. 6 Kemudian radio adalah suara. Dalam penyiaran radio, suara merupakan modal utama terpaan radio kepada pendengar dan stimulus yang dikoneksikan kepadanya oleh khalayak. Secara psikologis suara merupakan imajinasi yang terpersepsikan ke dalam kemasan auditif. Menurut Stanley R. Alten yang dikutip Masduki, suara adalah efek dari gesekan molekul-molekul yang ditransmisikan melalui medium elastis dalam suatu interaksi yang dinamis antara molekul itu dengan lingkungannya. 7 Kecepatan radio bahkan melebihi kecepatan dari media online. Radio is the magic medium . Dan menurut McLuhan seperti yang dikutip Masduki, radio effects most people intimately, offering a world of unspoken communication between writer, speaker, and listener. 8 Radio mempengaruhi kebanyakan orang melalui kedekatannya dengan cara komunikasi yang tak terucapkan antara penulis, penyiar dan pendengar. Sebagai medium komunikasi yang diperlukan oleh masyarakat yang aktif bekerja, dengan berbagai kesibukan, dan tanpa mengganggu aktifitasnya, radio memiliki tiga kekuatan. Yaitu; Pertama, mobilitas tinggi; radio bisa membawa pendengar ke mana-mana dengan imajinasinya, meskipun sambil tetap beraktifitas di suatu lokasi. Kedua, realitas; radio menggiring pendengar ke dalam kenyataan dengan suara-suara aktual dan bunyi dari fakta yang terekam dan disiarkan. Ketiga , kecepatan; radio menyajikan informasi dan petunjuk yang dibutuhkan 6 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, 2005, Cet. 2, h. 15. 7 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, h. 17 8 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, h.18 pendengar dengan cepat, bahkan secara langsung di saat kejadian. Selain itu pendengar bisa berinteraksi langsung dengan penyiar secara mudah melalui fasilitas telepon, SMS, email dan lain-lain. 9 Dalam kehidupan sehari-hari, radio merupakan perlengkap yang digunakan untuk mendengarkan berita, musik, serta mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa penting. Selain itu radio juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang efektif. Menurut Oemar Hamalik yang dikutip Basyirudin, mengemukakan bahwa ”Radio is a power full education tool; teacher can use if effectively at all educational levels and in nearly all phase of education ”. Bahwa kekuatan radio dapat dijadikan sebagai alat pendidikan yang digunakan secara efektif untuk seluruh level dan pase dalam pendidikan. 10 Kecanggihan teknologi komunikasi radio juga turut serta mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kegiatan dakwah. Dengan mengetahui kelebihannya, maka media radio dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Sebab sangat diharapkan dengan dakwah yang dilakukan melalui program siaran radio, dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebagai salah satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan dan agama. 11 Pada dasarnya program yang dibuat setiap media massa, dituntut akan kebutuhan profit yang dihasilkan. Namun tidak berarti bahwa program yang dihasilkan media massa khususnya radio mengabaikan nilai-nilai kebaikan. Program yang dihasilkan radio harus memuat nilai kebaikan dan pendidikan sekecil apapun persentasenya. Dan pada perkembangan radio sekarang ini, telah 9 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, hal. 18. 10 M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002, h. 84. 11 M. Bahri Ghajali, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikatif Dakwah Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997.h. 33. banyak isi program siarannya yang memuat materi-materi dakwah. Dengan berbagai konsep yang menarik, sehingga tidak kalah menariknya dengan program- program hiburan. Bahkan saat ini ada beberapa radio yang khusus sebagai radio religi atau radio dakwah. Radio Trijaya Network merupakan radio dengan jaringan terluas yang bisa didengarkan melalui jaringan radio-radio lokal yang berada di kota-kota besar di Indonesia, channel 500 indovision, dan via satelit. Beberapa jaringan Trijaya antara lain: 104,6 Trijaya FM Jakarta, 91,3 Trijaya FM Bandung, 89,8 Trijaya FM Semarang, 97 Trijaya FM Jogyakarta, 104,7 SCFM Trijaya Surabaya, 95,1 Prapanca FM Trijaya Medan, 87,6 Trijaya FM Palembang, 95,3 Trijaya FM Manado, 100,5 Trijaya FM Dumai, 97,5 Trijaya FM Pontianak, 92,4 FM Radio Gema Kendari, 106 FM Radio Pendawa Madiun, dan 103,4 Trijaya FM Banjarmasin. Siarannya bukan hanya musik dan lagu yang bersifat menghibur, tetapi juga berita-berita “aktual dalam maupun luar negeri”, dengan segmentasi pendengarnya antara 24-40 tahun. Selain itu Trijaya FM mempunyai program dakwah dan motivasi, yaitu acara Mutiara pagi The Power of Life. Mutiara pagi The Power of Life disiarkan dari frekuensi 104,6 Trijaya FM Jakarta, kemudian direlay ke stasiun radio jaringan Trijaya Nasional. Mutiara Pagi The Power of Life , adalah sebuah program yang membekali profesional muda dengan berbagai motivasi kehidupan untuk memulai aktivitas sepanjang hari. Motivasi dari para narasumber mencakup banyak bidang seperti kehidupan pribadi dan bisnis dengan sisipan berupa siraman rohani sebagai penyejuk. Mutiara pagi bukan hanya acara siraman rohani bagi umat Islam, tetapi juga tempat di mana umat dapat menemukan jawaban dari berbagai masalah yang seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, serta mendapat pecerahan keagamaan dalam menjalani kehidupan. 12 Sebagian besar program-program acara yang disajikan bagi professional muda di radio Trijaya FM adalah Program News dan Lifestyle musik entertaiment . Kemudian Trijaya FM yang notabene merupakan radio news dan lifestyle , membuat acara Mutiara pagi The Power of Life. Acara ini berupa acara motivasi kehidupan tetapi kaya akan muatan pesan dakwah. Atas dasar alasan itu sekiranya penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai program Mutiara pagi The Power of Life tersebut. Karena kebanyakan acara dakwah biasanya berasal dari stasiun radio religi dakwah atau hadir pada saat-saat tertentu misalnya bulan Ramadlan. Namun acara ini hadir setiap hari dan bukan berasal dari radio religi. Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan diberi judul: ”Analisis Program Mutiara Pagi The Power of Life di Radio Trijaya FM ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah