Fungsi Radio Radio 1. Pengertian Radio

proses yang cepat. Dan untuk mengimformasikan suatu kejadian tanpa harus mempersiapakan gambar atau menulis, bisa langsung dilaporkan. 5. Radio bersifat partisipasi Rasa persahabatan dan kesetian pada sebuah stasiun radio tertentu membuat para pendengar mengembangkan sebuah rasa keterlibatan. Pendengar menggunakan imajinasi untuk mengisi warna siaran radio. 56

4. Fungsi Radio

Pada dasarnya fungsi radio tidaklah berbeda dengan fungsi media massa pada umumnya. Yang mana fungsi media massa adalah memberikan informasi to inform , memberikan pendidikan to educate, memberikan hiburan to entertain, dan mempengaruhi to influence. Kemudian dalam peraturan pemerintah RI no. 55 tahun 1970 pasal 2 ayat 1, bahwa fungsi radio sebagai media massa antara laian; ”radio siaran harus berfungsi sosial yaitu alat pendidik, alat penerangan dan alat hiburan. 57 Namun selain fungsi utama media massa radio di atas, ada juga beberapa fungsi radio yang bisa dimanfaatkan, antara lain: a. Fungsi radio sebagai media dakwah Media dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti perantara, tengah atau pengantar. Dari pengertian ahli komunikasi merupakan alat yang dipakai komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan. Kemudian media dakwah menurut Asmuni Syukir 1983 yang dikutip Moh. Ali Aziz adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai 56 Harley Prayuda, Radio: Penyiar Its Not Just A Talk, 12-15 57 Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran; Teori dan Praktik, Bandung: Alumni, 1987, h. 65. tujuan dakwah yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Wardi Bachtiar Asmuni juga mengutip, media dakwah adalah peralatan yang dipakai dalam menyampaikan materi-materi dakwah kepada madu. 58 Radio merupakan media komunikasi elektronik yang digunakan untuk mengirimkan informasi dalam jarak jauh yang dapat ditangkap oleh pendengarnya melalui frekuensi yang diinginkan. Khalayak bisa mendapatkan berbagai informasi tentang kemajuan zaman, hiburan dan pendidikan. Bahkan dengan radio bisa mengubah persepsi pendengarnya. Dengan hal itu radio dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membentuk akhlak umat, menyebarkan siar keagamaan atau dakwah islamiah. Keberadaan radio dalam kegiatan dakwah sangat penting sebagai media penyampai materi dakwah. Hal ini bisa disampaikan dalam bentuk ceramah, pidato atau interaktif. Dengan kelebihan radio yang bisa menjangkau mad’unya dalam jarak jauh dan meluas, oleh sebab itu radio merupakan media yang efektif untuk menjangkau mad’unya dalam menyampaikan dakwah bagi semua kalangan. 59 Ini merupakan peluang bagi pelaku dakwah untuk dapat memaksimalkan sesuatu yang sudah tersedia. Kelebihan dakwah melalui radio terletak pada efektifitas dan efesien berdakwah. Hal ini terlihat dari hubungan yang sederhana antara da’i dan mad’unya tanpa harus bertemu atau bertatap muka. Da’i hanya duduk di studio atau bahkan di suatu majlis, kemudian memberikan ceramahnya dan pendengar 58 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, edisi Revisi, Cet. 2, h. 403 59 M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah , Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997, cet.1 h. 37 duduk di rumah serta menyimak apa yang disampaikan da’i tanpa harus pergi jauh-jauh datang bertemu dengan da’i, bahkan bisa langsung berinteraksi. b. Fungsi sosial radio Dalam proses komunikasi sosial, sebagai media publik idealnmya radio berperan mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya, yaitu mendapatkan informasi, pendidikan dan hiburan. Tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut, maka radio kehilangan fungsi sosialnya, kehilangan pendengar, dan pada akhirnya akan digugat masyarakat karena tidak berguna bagi mereka. Para paraktisi radio dewasa ini sadar betul bahwa fungsi sosial radio sedang disorot. Program hiburan sebagai primadona harus dikaji kembali, guna memenuhi kebutuhan pendengar, program hiburan harus disinergikan dengan muatan informasi dan pendidikan sekecil apapun persentasenya. 60 Sebagai media publik ada beberapa tingkat peran sosial yang diemban radio, atau yang dikenal dengan konsep radio for society. Pertama, radio sebagai media penyampai informasi dari satu pihak ke pihak lain. Kedua, radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan. Ketiga, radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbedadiskusi untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan. Keempat, radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran. Beberapa fungsi tersebut bisa diemban sekaligus, tetapi ada kalanya hanya salah satu saja, yang penting adalah konsistensi dan optimalisasi pada satu pesan. 61 60 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar, Yogyakarta; PT. LKiS Pelangi Aksara, 2006, h. 2. 61 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar, h.3. c. Radio sebagai the fifth estate Disamping fungsi sebagai pemberi informasi, menghibur, mendidik dan melakukan persuasi, radio juga dapat melakukan fungsi sebagai kontrol sosial seperti surat kabar. Untuk itu radio diberi julukan the fifth estase atau sebagai kekuatan kelima. Sudah banyak dibutikan kekuatan radio dalam mempengaruhi khalayaknya dari masa ke masa. Seperti pada pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945, melalui “Radio Pemberontak” Bung Tomo dengan meletusnya revolusi Indonesia, gaya yang khas berhasil membakar semangat bertempur para pemuda untuk melawan Belanda. 62 Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran antara lain: 1. Daya Langsung Daya langsung radio yaitu berkaitan dengan penyusunan dan penyampaian pesannya pada pendengar yang relatif cepat, berbeda dengan surat kabar. Selain itu proses dalam penyampainnya pun tidak terlalu kompleks. Berbeda dengan surat kabar yanga harus melewati percetakan dahulu serta pendistribusiannya. 2. Daya Tembus Dengan jarak yang sangat jauh, tidak menjadi halangan untuk mendengarkan berita dari BBC London, atau ABC Australia. Karena melalui benda namanya radio tidak mengenal jarak dan rintangan, untuk itu radio mempunyai kekuatan yaitu daya tembus. Bagaimanpun jauhnya jarak yang dituju, melalui lautan, gunung, lembah, tidak menjadi halangan untuk sampainya informasi dari radio. 62 Elvinaro Ardianto, dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004, h.119. 3. Daya Tarik Kekuatan ketiga radio yaitu mempunyi daya tarik radio ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yaitu musik, kata-kata, dan efek suara sound efect. 63 Dengan harga yang relatif murah radio dapat memberikan hiburan, penerangan dan pendidikan. Selain itu, untuk bisa menikmatinya hanya menggunakan indera pedengaran dan tanpa harus menggangu dalam melakukan aktifitas lainnya, seperti sambil bekerja, berdiri, makan, memasak, ngetik, bahkan mengendarai mobil sekalipun. 63 Elvinaro dan Lukiati, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, h. 120-122

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO TRIJAYA FM

A. Perkembangan Radio Trijaya FM

Diawali pada tahun 1990, PT. Radio Trijaya Shakti beralih ke sistem FM Frequency Modulation, yaitu pada frekuensi 104.75 Mhz, setelah sebelumnya sejak tahun 1970 berada pada operasi siaran AM Amplitude Modulation. Pada tahun 2004, Trijaya FM Jakarta yang menjadi pusat dari Trijaya Network melakukan pergeseran frekuensi siaran dari 104, 75 ke kanal 104.6 Mhz sesuai dengan aturan pemerintah. Bersamaan dengan perubahan itu, maka profil target pendengar Trijaya dicetuskan lebih spesifik yaitu Profesional Muda, komunitas baru di Indonesia saat itu. Perubahan profil pendengar yang dicetuskan secara spesifik oleh Trijaya Network adalah the new finding community for Indonesia. Pendengar Trijaya Network diperhitungkan sebagai komunitas dengan nilai komersial yang tinggi sesuai dengan status individual yang digolongkan sebagai seorang profesional elite dalam usia yang relatif muda. Selain perubahan-perubahan itu, Radio Trijaya FM juga telah mempelopori dimulainya radio yang fokus pada berita dan menjadikan Talk Show sebagai program unggulan. Awalnya Trijaya Jakarta menempati kawasan Jakarta Barat tepatnya berada di komplek stasiun televisi swasta pertama di Indonesia RCTI, jalan raya Perjuangan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Namun dengan pergantian kepemilikan, tahun 2005 radio Trijaya 35