Perencanaan ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Perencanaan

Program Mutiara Pagi The Power of Life di siarkan melalui radio Trijaya FM secara network, tentunya program ini mempunyai perencanaan. Namun tidak hanya pada acara Mutiara Pagi The Power of Life, perencanaan di radio Trijaya FM dilakukan pada setiap program, baik program baru maupun program yang sedang berjalan. Perencanaan dalam membuat program baru di radio Trijaya mempunyai beberapa proses: 1. Untuk program baru yang akan dibuat, Trijaya selalu mempelajari kebutuhan dari audien. Misalnya ketika melihat ada suatu trend di masyarakat, radio Trijaya akan melihat itu. Mungkin mereka membutuhkan sesuatu yang memberi inspirasi, maka Trijaya ingin memenuhi kebutuhan itu terlebih dahulu, dan kemudian dari situ mencoba untuk menuangkannya ke dalam sebuah bentuk program. 2. Program acara yang akan dibuat kemudian dibahas secara internal di bagian program. Kira-kira jika membuat program seperti ini tanggapan dari audien bagaimana, bentuknya seperti apa, dan sebaginya. Selain itu yang terlibat tidak hanya orang-orang bagian program, tetapi di bagian news, sales, marketing comunication semuanya juga terlibat. 3. Apabila di internal telah disepakati bahwa program tersebut dapat dijalankan, selanjutnya baru kemudian mencari partner untuk acara tersebut. 80 Program acara di radio Trijaya antara acara baru dan acara lama saling berkaitan, sama halnya antara evaluasi dan perencanaan. Prosesnya yaitu melalui evaluasi acara lama terlebih dahulu, kemudian dari hasil evaluasi diketahui apakah program tersebut berhasil atau tidak. Jika diketahui tidak berhasil, misalnya acara tersebut kurang diminati pendengar, mungkin materinya terlalu berat, salah cara penyajiannya, dan lain-lain maka biasanya acara tersebut akan diganti. Adapun untuk proses penggantian program acara yang sudah berjalan dengan program acara baru dapat di lakukan dengan beberapa tahap, antara lain: 1. Untuk mengetahui kelayakan suatu acara yang akan dibuat, di radio Trijaya biasanya melibatkan audien dan mengadakan Facus Group Discusion FGD. FGD ini biasanya menyewa konsultan, kemudian konsultan tersebut merekrut orang dan mendidiknya untuk melakukan penilaian terhadap program acara di radio Trijaya. Misalnya, keinginan mereka yang ditampilkan dalam acara tersebut seperti apa, atau isi materinya apa, dan lain-lain. Dengan FGD ini dapat diketahui apa keinginan mereka. Bahkan rencananya dalam waktu dekat tahun ini akan mengadakan FGD meskipun belum diketahui pasti waktunya. 2. Dari hasil FGD tentunya diketahui keinginan merekaaudien itu apa, kemudian pihak program dan stasiun membahasnya dalam sebuah meeting. Dari meeting akan ditentukan tentang program yang akan dibuat tersebut bentuknya seperti apa, materinya apa dan sebagainya. 80 Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, station manager Trijaya, Jakarta 20 April 2010. 56 3. Setelah program acaranya ditentukan, dari pihak program atau stasiun kemudian mengajukan tentang program tersebut kepada BOD Based of Board of Director . BOD ini yang berperan apakah acara tersebut layak untuk dijadikan acara baru atau acara lama tetap dipertahankan. Seandainya acara lama dipertahankan, tetapi tetap ada beberapa perubahan, misalnya host-nya diganti, mungkin mencari narasumber yang lebih berbobot, yang lebih komunikatif dari yang sebelumya. Atau sedikit merubah format acara yang tadinya dalam durasi satu jam hanya dialog, kemudian diberi selingan lagu yang disukai pendengar dan tentunya lebih variatif. Yang memutuskan acara baru dapat realisasikan dalam bentuk siaran atau tidak adalah BOD Board of Director . 81 Tahapan di atas merupakan perencanaan dalam membuat program acara baru. Kemudian untuk perencanaan dalam program Mutiara Pagi The Power of Life tidak terlalu sulit, sebab acara ini telah berjalan cukup lama sejak tahun 2007. Dengan target pendengar sudah jelas yaitu professional muda yang mandiri, punya komitmen tinggi terhadap profesi, mapan dalam kehidupan pribadi dan profesi, up to date dalam informasi, dan gigih dalam mengejar karir. Sedangkan untuk narasumbernya yaitu para motivator yang berkompeten dalam bidang motivasi dari Institut Kemandirian. Maka untuk perencanaan dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life, antara lain: 1. Perencanaan materi yang akan disampaikan pada setiap siarannnya. Untuk perencanaan materi tidak ada jadwal khusus dalam penentuan tema, sebab 81 Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010. yang menyiapkan materi narasumber, dan mereka sudah cukup menguasai materi-materinya. Sebagimana diungkapkan Mas Zainal Abidin: “Ini adalah ilmu yang setiap hari kita geluti ya..., jadi juga tidak banyak persiapan khusus kita lakukan, paling ya... menuliskan script kalau memang memungkinkan, menulis script yang hanya untuk durasi dua atau tiga menit, setelah itu acaranya lancar, karena memang materinya telah kita kuasai”. 82 Narasumber yang menentukan tema, mereka yang lebih berkompeten, lebih tahu apa yang dibutuhkan pendengar, tiap pekan temanya bisa berbeda- beda. Persiapan materi berbeda-beda setiap narasumbernya, sekitar dua atau tiga hari sebelumnya dan paling lama satu minggu, bahkan kalau jadwal narasumber lagi padat, terkadang mereka menyiapkan materi beberapa jam sebelum acara. 83 Materitema ditentukan berdasar pengalaman yang dialami, hasil obrolan-obrolan, dari film yang telah ditonton, buku yang dibaca, dan lain-lain. Dan apabila sempat, terkadang materi tersebut dibuatkan uraiannya dan di upload di facebook narasumber. 84 Sementara itu dalam menentukan tema Mba Niek Nikmah Nursyam mengemukakan, “…temanya saya upayakan yang berkaitan dengan Mindtechnology , karena bidang minat saya yang amat besar di situ dan manfaat yang telah dirasakan dari ilmu tersebut, dan kadang juga berdasarkan problematika yang dialami pendengar yang mereka keluhkan by email…”. 85 2. Persiapan penyiar dan narasumber dalam membahas tema yang akan disampaikan. Namun itu pun tidak membutuhkan waktu yang lama langsung 82 Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin Mas Zay, narasumber Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret 2010. 83 Wawancara lewat massage facebook, dengan Supardi Lee dan Mba Niek. 84 Wawancara lewat massage facebook, dengan Supardi Lee, narasumber Mutiara Pagi, 24 April 2010. 85 Wawancara lewat massage facebook, Nikmah Nursyam, narasumber Mutiara Pagi, 26 April 2010. saat itu juga. Hanya perlu sekitar lima menit dengan narasumber sebelum melakukan siaran, untuk menentukan arah siarannya ke mana. Karena antara penyiar dan para narasumber sudah cukup lama saling berinteraksi, satu sama lain sudah saling mengerti, dan memahami arah bahasannya seperti apa, dan selanjutnya acaranya akan berjalan mengalir dengan sendirinya. 86 3. Penentuan jadwal siaran untuk narasumber. Jadwal untuk mengisi siaran sudah otomatis diatur dari Institut Kemandirian dan sudah berlangsung sejak dari dulu. Kebijakannya ada di Institut Kemandirian yang mengatur siapa dan di hari apa, bahkan untuk penentuan narasumber yang berhalangan hadir, yang menentukan penggantinya dari Institut Kemandirian. Koordinasi Trijaya dengan Institut Kemandirian, terutama dengan Mas Zainal Abidin sebagai koordinatornya. 87 Tak hanya sampai di situ perencanaan juga mengarah pada bagaimana caranya menjadwalkan waktu siaran acara sehingga dapat menarik banyak pendengar. Sebuah program dapat dikatakan baik dan menarik apabila mempunyai kualitas yang berbeda dengan program lainnya. Acara Mutiara Pagi dihadirkan pagi-pagi secara live setiap hari, ini cukup membekali pendengar untuk memulai program sepanjang harinya dengan mendapatkan motivasi. Sehingga waktunya dirasa cocok untuk memberi semangat bagi pendengar ketika memulai aktivitas sepanjang harinya. 88 Dalam hal ini untuk perencanaan Program Mutiara Pagi The Power of Life cukup bagus dan teratur, penentuan waktu siaran di pagi hari ini cocok untuk 86 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, penyiar Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret 2010. 87 Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010. 88 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010. memotivasi orang dalam memulai aktivitas sepanjang harinya. Kemudian jadwal siaran bagi narasumber sudah terkoordinasi dengan baik, sebab pengaturan jadwal dari Institut Kemandirian dengan mempunyai koodinator untuk mengatur itu semua. Meskipun untuk perencanaan tema, ini tidak ada penjadwalan khusus, dan sangat memungkin adanya keterulangan tema yang dibahas, baik oleh narasumber yang sama, apalagi narasumber yang lain. Namun itu semua dapat diatasi, karena sebagimana diungkapkan Mas Supardi Lee, “…kita juga jadi pendengar Mutiara Pagi The Power of Life, jadi kesamaan tema bisa dihindari…”. 89 Tapi walaupun demikian alangkah baiknya ada jadwal khusus dalam penentuan tema. Perencanaan memang sangat diperlukan dalam program acara di radio, baik untuk membuat program baru seperti menentukan target pendengar, memilih narasumber dan penyiar. Ataupun untuk program yang sudah berjalan tentunya memerlukan suatu perencanaan terlebih dahulu seperti penentuan waktu dan tema siaran, baik harian, mingguan, bulanan bahkan dalam setahun. Atau perencanaan yang terpusat pada bagaimana mengelola sebuah materi siaran menjadi sajian acara yang memikat pendengar di udara. Suatu program tanpa perencanaan dinilai kurang baik, karena tidak ada ukuran untuk hasil yang akan dicapai.

B. Produksi