manuskrip yang dikumpulkan, diolah, disimpan dan dikelola oleh sebuah perpustakaan, untuk disajikan kepada masyarakat pengguna dalam memenuhi
kebutuhan informasi. Untuk itu perpustakaan perlu menyediakan koleksi yang lengkap dan
memadai sesuai dengan kebutuhan pengguna agar koleksi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna perpustakaan.
Sutarno 2003 : 20 menyatakan bahwa : Pendorong bagi bangkitnya minat baca ialah kemampuan membaca, dan
pendorong bagi berseminya budaya baca adalah kebiasaan membaca, sedangkan kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya bahan
bacaan yang baik, menarik, memadai, baik jenis, jumlah, maupun mutunya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan minat baca, dapat dipengaruhi dari tingkat pemanfaatan koleksi suatu perpustakaan,
maka pihak perpustakaan hendaknya lebih memperhatikan lagi koleksibahan bacaan yang dimilikinya, baik dari jenis, jumlah, maupun mutunya.
2.3.1 Jenis Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan merupakan aset berharga yang harus tetap dijaga seutuh mungkin. Hal ini penting agar koleksi tersebut dapat dipergunakan secara
berkesinambungan antara satu pengguna dengan pengguna lainnya di perpustakaan. Jenis koleksi perpustakaan berbeda-beda antara satu perpustakaan
dengan perpustakaan lainnya. Namun pada umumnya koleksi dalam bentuk tercetak khususnya buku lebih populer di kalangan pengguna perpustakaan. Oleh
sebab itu penjelasan mengenai koleksi perpustakaan juga merupakan aspek yang penting dalam kaitannya terhadap penyelenggaraan pendidikan pemakai agar
pengguna mengetahui berbagai koleksi yang tersedia di perpustakaan. Rompas 1985 : 10 menyatakan mengenai koleksi di perpustakaan
sebagai berikut : Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya buku saja tetapi meliputi segala
macam dan bentuk yaitu tercetak dan terekam. Selanjutnya barang cetakan yang dimaksud terdiri atas buku-buku majalah, surat kabar, lembaran
photo, lukisan, pamplet, brosur dan bahan-bahan lepas atau terjilid lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Barang rekaman yang dimaksud terdiri dari kaset, mikrofilm, slide, piringan hitam, dan lain-lain.
Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi 1979 : 38-39
menyebutkan bahwa yang termasuk komponen koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut :
1. Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun untuk dosen, baik yang
diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu. 2.
Buku referens, termasuk buku referensi umum, referensi bidang studi khusus, alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan,
kamus, ensiklopedia, katalog, buku pegangan dan lain-lain.
3. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan
pemakai selain dari bidang studi dasar. 4.
Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lain-lain. 5.
Penerbitan perguruan tinggi yaitu penerbitan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut
bernaung maupun penerbitan perguruan tinggi lainnya.
6. Penerbitan pemerintah yaitu penerbitan resmi baik yang bersifat umum
maupun yang menyangkut kebutuhan perguruan tinggi yang bersangkutan.
7. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan,
seperti koleksi tentang kebudayaan daerah tertentu, subjek tertentu dan sebagainya.
8. Koleksi bukan buku yaitu berupa koleksi audio visual seperti film,
tape, kaset, piringan hitam, video tape dan sejenisnya.
Sementara itu Yuyu Yulia, dkk 1993 : 3-4, yang menyatakan kategori koleksi perpustakaan sebagai berikut :
1. Karya cetak, seperti buku dan terbitan berseri.
2. Karya noncetak, seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman
video, bahan grafika, dan bahan kartografi. 3.
Bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan micropaque. 4.
Karya dalam bentuk elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan memiliki berbagai macam jenis koleksi perpustakaan, baik
berbentuk cetak maupun digital dan audio visual. Adapun keberadaan koleksi di perpustakaan pada dasarnya harus dapat
memuaskan kebutuhan informasi pengguna. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Gelfand 1971 : 68 yang menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
Collection should satisfy all curricular needs of both graduate and undergraduate students and enable the faculty to keep abreast of new
developments in their fields of interest. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penyediaan koleksi perpustakaan
harus memperhatikan kebutuhuan pengguna. Pengadaan yang tidak relevan biasanya hanya menjadikan koleksi perpustakaan sebagai pajangan dan pelengkap
saja. Namun sebaliknya, adanya kesesuaian koleksi yang disediakan perpustakaan dengan kebutuhan pengguna akan menjadikan perpustakaan sebagai jantung
sebuah perguruan tinggi dimana mahasiswa merasa aman. Hal ini disebabkan karena ketika mereka mengalami kendala informasi saat kuliah, maka
perpustakaan selalu dapat menjadi jawaban bagi kesulitan mereka.
2.4 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan