Setiap individu memilih media yang mampu memenuhi kebutuhannya. Adapun yang menjadi kebutuhan individu atau individual needs adalah:
1. Kebutuhan Kognitif
Cognitive Needs Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi,
pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan penyelidikan.
2. Kebutuhan Afektif
Afektive Needs Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-
pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. 3.
Kebutuhan Pribadi Secara Integratif Personal Integrative Needs
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari
hasrat dan harga diri. 4.
Kebutuhan Sosial Secara Integratif Social Integrative Needs
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi.
5. Kebutuhan Pelepasan Escapist Needs
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan upaya menghindari tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.Effendy,
2004:294
I.6 Kerangka Konsep
Universitas Sumatera Utara
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai.
Untuk itu kerangka konsep dapat berupa teori-teori baru yang akan diuji atau pengembangan teori-teori yang sudah ada dan bahkan berupa kemungkinan-
kemungkinan implementasi hasil penelitian bagi kehidupan nyata. Perumusan kerangka konsep itu merupakan bahan yang akan menuntun dalam merumuskan
hipotesis penelitian. Nawawi, 2001:40 Kerangka konsep disusun sebagai perkiraan teoritis dan hasil yang akan
dicapai, secara dianalisa secara kritis berdasarkan bahan persepsi pengamatan yang dimiliki dan kerangka konsep disusun sebagai perkiraan teoritis dan hasil
yang dicapai. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel, yaitu pola penyiaran
Radio Bahana Kusuma FM dalam menarik minat dengar khalayak Kabanjahe. Berdasarkan kerangka teori yang telah dipaparkan sebelumnya maka ada
beberapa konsep yang harus dioperasionalisasikan: 1.
Variabel bebas X, merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lain Rakhmat, 2004:12.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola penyiaran Radio Bahana Kusuma Fm 99,5 MHz.
2. Variabel terikat Y, variabel yang merupakan akibat atau yang
dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Rakhmat, 2004:12. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat dengar
anak muda kota Kabanjahe.
Universitas Sumatera Utara
3. Variabel antara Z, sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol,
akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas Nawawi, 2001:58. Variabel antara dalam penelitian ini
adalah karakteristik responden.
I.7 Model Teoritis
I.8 Operasional Variabel
Operasional variabel berfungsi untuk memudahkan kerangka konsep dalam penelitian. Maka berdasarkan kerangka konsep dibuatlah operasionalisasi
variabel-variabel untuk membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian.
Komponen Indikator
Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM 99,5 MHz
a. Fungsi Siaran
b. Tujuan Siaran
c. Program Siaran
d. Jadwal Acara
e. Target Siaran
f. Strategi Siaran
g. Kekuatan Siaran
h. Kelemahan Siaran
Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM 99,5
Minat Dengar Anak Muda Kota Kabanjahe
Karakteristik Responden
Universitas Sumatera Utara
Minat Dengar Anak Muda Kota Kabanjahe a.
Motif b.
Manfaat Bagi Pendengar c.
Kepuasan yang Diperoleh d.
Frekwensi Mendengarkan Radio e.
Waktu Mendengarkan f.
Tempat Mendengarkan g.
DurasiHari h.
Program yang Didengarkan i.
Acara Favorit j.
Penyiar Favorit k.
Materi yang Disukai Karakteristik Responden
a. Umur
b. Pekerjaan
c. Jenis Kelamin
d. Kepemilikan Radio
I.9 Defenisi Operasional