Komunikasi Komunikasi Massa Kerangka Teori

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan memperkaya khasanah penelitian di bidang ilmu komunikasi, khususnya mengenai dunia penyiaran radio. 2. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan penulis mengenai ilmu komunikasi, khususnya di bidang media massa. 3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menyusun pola penyiaran radio.

I.5 Kerangka Teori

Menurut Nawawi 2001:39 suatu penelitian memerlukan kejelasan titik tolak landasan berpikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu disusun kerangka teori yang memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disorot. Menurut Kerlinger, teori adalah sekumpulan konstruk atau konsep, definisi, dan dalil yang saling terkait yang menghadirkan suatu pandangan sistematis tentang gejala dengan menetapkan hubungan diantara beberapa variabel, dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Dalam Black and Champion, 2001:48 Adapun teori-teori yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari kata latin Communicatio, dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Universitas Sumatera Utara Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham, melakukan sesuatu perbuatan, dll.Effendi, 2004:9. Selanjutnya menurut Muhammad Arni 2005:5 dalam bukunya “ Komunikasi Organisasi “, disebutkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau pengoperan lambang-lambang dalam bentuk informasi, sehingga terjadi perubahan pada diri si komunikan. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilangsungkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The structure And Function Of Communication In Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut: “ Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect “. Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5 unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:Effendi, 2004:10. a. Komunikator Communicator, Source, Sender. b. Pesan Message c. Media Channel d. Komunikan Communicant, Communicate e. Efek Impact, Influence

2. Komunikasi Massa

Komunikasi Massa sebagai bagian dari komunikasi memiliki definisi sederhana dikemukakan oleh Brittner, yakni; komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang Ardianto, Universitas Sumatera Utara 2004:3. Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh Gerbner. Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berdasarkan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri Dalam Ardianto, 2004:4. Joseph A. Devito dalam bukunya, Communicology: An Introduction To The Study Of Communication, menampilkan definisinya mengenai komunikasi massa dengan lebih tegas, yakni sebagai berikut: Dalam Ardianto, 2004:3 Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang mebaca atau semua orang yang menonton TV, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: TV, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita. Seperti yang dikatakan oleh Severin dan Tankard, Jr, komunikasi massa adalah keterampilan, seni, dan ilmu, dikaitkan dengan pendapat Devito bahwa komunikasi massa itu ditujukan kepada massa dengan melalui media massa dibandingkan dengan jenis komunikasi lainnya, maka komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Ciri- cirinya adalah sebagai berikutDalam Effendi, 2004:22-25:  Berbeda dengan komunikasi antarpersona yang berlangsung dua arah two-way traffic communication, komunikasi massa berlangsung satu arah one-way communication. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik Komunikasi massa berlangsung satu arah Universitas Sumatera Utara dari komunikan kepada komunikator. Setidaknya komunikator tidak mengetahui tanggapan komunikannya secara langsung.  Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga. Komunikator melembaga  Pesan yang disalurkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. Pesan yang bersifat umum  Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan- pesan yang disebarkan. Hal inilah yang merupakan ciri yang paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. .  Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Dalam keberadaannya secara terpencar-pencar dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam berbagai hal: jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, pandangan hidup, keinginan, cita-cita, dan sebagainya. Heterogenitas khalayak seperti itulah yang menjadi kesulitan seorang komunikator dalam menyebarkan pesannya melalui media massa karena setiap individu dari khalayak itu menghendaki agar keinginannya dipenuhi. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen Media massa atau pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media massa yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering disingkat menjadi media. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumberahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu www.wikipedia.comwikimedia_massa Media massa yang pertama kali muncul adalah surat kabar. Oleh sebab itu surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Untuk pertama kalinya surat kabar diterbitkan di Bremen a. Sejarah Media Massa Universitas Sumatera Utara Jerman pada tahun 1609. di Inggris juga terbit surat kabar pada tahun 1621. sedangkan di Amerika Serikat terbit surat kabar Pensylvania Evening Post dan Daily Advertiser pada tahun 1783. Diikuti pula oleh surat kabar yang terbit di Indonesia yang ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1828, terbit Javasche Courant di Jakarta. Pada zaman Jepang, zaman kemerdekaan, zaman orde lama, dan zaman orde baru. Untuk selanjutnya terbitlah media massa majalah. Edisi perdana majalah diluncurkan di Amerika pada pertengahan 1930-an memperoleh kesuksesan besar. Sebagaimana surat kabar, sejarah majalah diawali dari negara-negara Eropa dan Amerika. Di Inggris terbit majalah review yang diterbitkan oleh Daniel Depoe pada tahun 1704. Di Amerika, Benjamin Franklin telah mempelopori penerbitan majalah di Amerika tahun 1740, yakni General Magazine dan Historical Chronicle. Tahun 1820-an sampai 1840-an merupakan zamannya majalah the age of magazines. Di Indonesia keberadaan majalah sebagai media massa dimulai pada massa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. [a]. Awal kemerdekaan, Soemanang, SH. yang menerbitkan majalah Revue Indonesia, dalam salah satu edisinya pernah mengemukakan gagasan perlunya koordinasi penerbitan surat kabar, yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. [b]. Zaman Orde Lama, pada masa ini perkembangan majalah tidak begitu baik, karena relatif sedikit majalah yang terbit. [c]. Zaman Orde Baru, awal orde baru 1966 banyak majalah yang terbit dan cukup beragam jenis, diantaranya adalah majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis. Universitas Sumatera Utara Setelah surat kabar dan majalah, berkembanglah radio siaran di Indonesia dimulai dari masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, zaman kemerdekaan dan zaman Orde Baru. [a]. Zaman Belanda, radio siaran yang pertama di Indonesia Nederland Indie – Hindia Belanda, ialah Bataviase radio siaran Vereniging BRV di Batavia Jakarta tempo dulu yang resminya didirikan pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat Indonesia masih dijajah Belanda, dan berstatus swasta. [b]. Zaman Jepang, ketika Belanda menyerah pada Jepang tanggal 8 Maret 1942, sebagai konsekuensinya, radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dinonaktifkan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku.n [c]. Zaman kemerdekaan, Dibuat pemancar gelap dan berhasil berkumandang di udara radio siaran dengan stasiun call “Radio Indonesia Merdeka” pada tanggal 11 September 1945 diperoleh kesepakatan dari hasil pertemuan antara para pemimpin radio siaran untuk mendirikan sebuah organisasi radio siaran. [d]. Zaman Orde Baru, sampai akhir tahun 1966 RRI adalah satu- satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Selain berfungsi sebagai media informasi dan hiburan, pada masa orde baru, radio siaran melalui RRI menyajikan acara pendidikan dan persuasi. Selanjutnya Televisi, pada tahun 1928 General Electronic Company mulai menyelenggarakan acara siaran televisi secara regular. Pada tahun 1939 Presiden Franklin D. Roosevelt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran televisi komersial di Amerika dimulai pada tanggal 1 September 1940. Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962. Media massa film juga muncul pada tahun 1903. Film yang pertama kali diperkenalkan kepada publik Amerika Serikat adalah The Life of an American Universitas Sumatera Utara Fireman dan film The Grent Train Robbery yang dibuat oleh Edwin S. Porter pada tahun 1903. Dari catatan sejarah perfilman di Indonesia, film pertama yang diputar berjudul Lady Van Java yang diproduksi di Bandung pada tahun 1926 oleh David. Pertumbuhan dan kelarisan internet juga perlu dipahami. Di satu sisi internet dapat dibandingkan dengan perkembangan mesin faksimili pada akhir dasawarsa –an. Sistem faksimili yang mendunia itu tidaklah dibangun dalam waktu semalam, ia berkembang dari beberapa mesin faksimili di sini dan di sana. Media massa terdiri dari media massa cetak, elektronik, dan media online seperti dibawah ini Ardianto, 2004 : 104-144: 1. Surat Kabar Secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah : 1 to inform, 2 to Comment, dan 3 to provide. Sedangkan fungsi sekunder media adalah : 1 untuk kampanye proyek- proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu, 2 memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun, dan cerita-cerita khusus, dan 3 melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak. Surat kabar sebagai media massa memiliki lima karakteristik, yaitu: publisitas, periodisitas, universalitas, aktualitas, dan terdokumentasikan. 2. Majalah Mengacu pada sasaran khalayaknya yang spesifik, maka fungsi utama media berbeda satu dengan yang lainnya. Majalah berita lebih berfungsi sebagai media informasi. Majalah wanita lebih bersifat menghibur, majalah pertanian fungsi utamanya adalah memberi pendidikan mengenai cara bercocok tanam. Majalah memiliki karakteristik tersendiri sebagai media cetak, yaitu: penyajian lebih dalam, nilai aktualitas lebih lama, gambarfoto lebih banyak, dan cover sebagai daya tarik. 3. Radio siaran Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja. Selain itu, radio memiliki kemampuan menjual pada khalayak bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu. Radio siaran juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu: imaginatif, auditori, dan gaya percakapan yang akrab. 4. Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni memberikan informasi , mendidik, menghibur , dan membujuk. Tetapi fungsi Universitas Sumatera Utara menghibur lebih dominan. Televisi memiliki beberapa karakteristik, yaitu: audiovisual, berpikir dalam gambar, dan pengoperasian yang lebih kompleks. 5. Film Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informatif, maupun edukatif, bahkan persuasif. Faktor-faktor yang dapat menunjukkan karakteristik film adalah layar lebar, pengambilan gambar, konsentrasi penuh, dan identifikasi psikologis. 6. Komputer dan Internet Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi menenai suatu peristiwa tertentu dapat ditransisikan secara langsung, sehingga membuatnya menjadi piranti meriah yang sangat efektif. Selain memiliki ciri-ciri, komunikasi massa juga memiliki fungsi. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat terdiri dari surveillance pengawasan, interpretation penafsiran, linkage ketertarikan, transmission of values penyebaran nilai, dan entertainment hiburan Ardianto, 2004 : 16 – 20. b. Fungsi Media Massa a. Surveillance pengawasan fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama : 1 warning or beware surveillance pengawasan peringatan ; 2 instrumental surveillance pengawasan instrumental b. Interpretation penafsiran fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. c. Linkage pertalian Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. d. Transmission Fungsi ini juga disebut socialization sosialisasi. Sosialisasi kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. e. Entertainment Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak. c. Proses Komunikasi Massa Universitas Sumatera Utara Gejala umum yang dapat dilihat dari suatu proses adalah bahwa proses merupakan suatu peristiwa yang berlangsung secara kontinyu, tidak diketahui kapan mulainya dan kapan akan berakhirnya. Dalam operasionalnya, proses memerlukan berbagai komponen elemen penunjang. Demikian pula dengan komunikasi yang pada hakikatnya merupakan suatu proses, berlangsungnya komunikasi sudah pasti memerlukan berbagai komponen elemen. Pengertian komponen di sini adalah bagian-bagian yang terpenting dan mutlak harus ada pada suatu keseluruhan atau kesatuan. Ardianto, 2004 : 32. Willbur Schramm mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diperlukan tiga komponen yaitu source, message, destination atau komunikator, pesan, komunikan. Apabila salah satu dari ketiga komponen tersebut tidak ada, maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Namun demikian, selain ketiga komponen tersebut masih terdapat komponen lainnya yang berfungsi sebagai pelengkap. Artinya, jika komponen tersebut tidak ada, maka tidak berpengaruh terhadap komponen lainnya. Oleh karena itu, komponen- komponen utama komunikator – pesan – komunikan mutlak harus ada pada proses komunikasi. Pengertian proses komunikasi massa pada hakikatnya merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang berarti, yang dilakukan melalui saluran channel, biasanya dikenal dengan media printed press, media auditif radio, media visual gambar, lukisan atau media audio visual televisi dan film. Yang dimaksud dengan media di sini adalah alat yang digunakan untuk mencapai massa sejumlah orang yang tidak terbatas. Dari uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa komunikasi massa merupakan suatu proses yang melukiskan bagaimana Universitas Sumatera Utara komunikator menggunakan teknologi media massa secara proporsional guna menyebarluaskan pesannya melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak. Harold D. Lasswell seorang ahli politik di Amerika Serikat mengemukakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapan tersebut merupakan suatu formula dalam menentukan scientific study dari suatu proses komunikasi massa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: who siapa, says what berkata apa, in which channel melalui saluran apa, to whom kepada siapa, with what effect dengan efek apa? Masing –masing unsur dalam Formula Lasswell mengandung problema tertentu. Formula tersebut, meskipun sangat sederhana telah membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur kajian bidang komunikasi massa. Selain dapat menggambarkan komponen dalam proses komunikasi massa, Laswell sendiri menggunakan formula ini dengan tujuan untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: Formula Lasswell WHO SAYS WHAT IN WHICH CHANNEL TO WHOM WITH WHAT EFFECT Siapa Berkata Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa Komunikator Pesan Media Penerima Efek Universitas Sumatera Utara Control Studies Analisis Pesan Analisis Media Analisis Khalayak Analisis Efek Ardianto, 2004 : 33 Dengan mengikuti Formula Lasswell dapat dipahami bahwa dalam proses komunikasi massa terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsure dalam proses komunikasi yaitu : Ardianto, 2004: 33-34 a. Who siapa: komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan unsur “siapa” memerlukan analisis control control analysis yaitu analisis yang merupakan subdivisi dari riset lapangan. b. Says what apa yang dikatakan: pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini, pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah analisis pesan. c. In which channel melalui saluran apa: media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. Dalam hal ini dapat digunakan primary technique, secondary technique, direct communication atau indirect communication. d. To whom kepada siapa: komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khalayak audience analysis. e. With what effect dengan efek apa: hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju berkaitan dengan efek ini dipelukan adanya analisis efek.

3. Media Massa Radio

Dokumen yang terkait

Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus (Studi Kualitatif Opini Peserta Audisi Penyiar Tentang Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus)

0 37 133

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 19 105

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA “SEMARAKATA” DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ Strategi Penyiaran Program Acara Semarakata Di Radio Swara Slenk FM 92,5 mhz (studi deskriptif kualitatif tentang strategi Penyiaran radio swara slenk fm dalam program acara se

0 0 12

PENDAHULUAN Strategi Penyiaran Program Acara Semarakata Di Radio Swara Slenk FM 92,5 mhz (studi deskriptif kualitatif tentang strategi Penyiaran radio swara slenk fm dalam program acara semarakata terhadap minat dengar masyarakat kota Solo).

0 4 50

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA “SEMARAKATA” DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ Strategi Penyiaran Program Acara Semarakata Di Radio Swara Slenk FM 92,5 mhz (studi deskriptif kualitatif tentang strategi Penyiaran radio swara slenk fm dalam program acara se

1 5 16

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 11

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 1

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 28

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 26

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 4