1. Peningkatan Hak adalah perubahan hak yaitu penetapan Pemerintah mengenai
penegasan bahwa sebidang tanah yang semula dipunyai dengan sesuatu hak atas tanah tertentu,, atas permohonan pemegang haknya, menjadi tanah negara
dan sekaligus memberikan tanah tersebut kepadanya dengan hak atas tanah baru yang lain jenisnya.
36
2. Hak Guna Bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-
bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu paling lama 30 tahun.
37
3. Hak Milik adalah kewenangan menguasai atas benda jika dibuktikan menjadi
Hak Milik atas tanah, dan dalam Pasal 20 Undang Undang Pokok Agraria disebutkan bahwa Hak Milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh
yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan pasal 6. Hak Milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain
38
4. Perum Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang berbentuk
Perusahaan Umum Perum dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah dan khusus menangani masalah perumahan.
G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
36
Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1998 .
37
Pasal 35 Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960.
38
AP,Parlindungan, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Mandar Maju, Bandung Thn.1998.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu suatu penelitian yang bertujuan menggambarkan dan menganalisis data secara sistematis, faktual dan akurat
berdasarkan data yang diperoleh dari studi dokumen dan wawancara terhadap responden tentang Proses Peningkatan Hak Atas Tanah dari status Hak Guna
Bangunan menjadi Hak Milik pada Perumahan Nasional Martubung Medan Jenis penelitian hukum yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah
penelitian yuridis empiris, yaitu menelusuri tentang peningkatan hak kepemilikan dari Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik yang dimulai dari proses pengajuan hak
kepemilikan kepada Kantor Pertanahan serta berkas-berkas yang disiapkan untuk memenuhi dan melengkapi persyaratan pengajuan peningkatan Hak Guna Bangunan
menjadi Hak Milik dan juga didukung dari hasil wawancara dengan beberapa staff Perumnas Martubung, Pegawai Kantor Pertanahan Kota Medan serta NotarisPPAT
di Kota Medan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Perum Perumnas Martubung Kota Medan, Sumatera Utara, dipilihnya lokasi penelitian di Kota Medan ini karena di Perum
Perumnas Martubung Kota Medan status tanah atas perumahan tersebut masih atas status Hak Guna Bangunan sesuai dengan sertifikat yang di pegang oleh pemilik
Rumah dan Perum Perumnas membuka kesempatan untuk dilakukannya peningkatan hak tersebut menjadi Hak Milik.
Universitas Sumatera Utara
3. Populasi dan Sampel
Data atau materi pokok dalam penelitian ini diperoleh langsung dari para responden melalui penelitian lapangan field research dengan melakukan wawancara
kepada beberapa sumber, yaitu 5 lima orang dari 130 seratus tiga puluh orang masyarakat yang sudah ditingkatkan haknya, sebagai sampel yang memiliki Hak
Guna Bangunan yang sudah ditingkatkan menjadi Hak Milik, dalam upaya untuk mengetahui prosedur, tata cara serta hambatan dalam proses pelaksanaan peningkatan
hak atas tanah di perumnas Martubung Medan. Untuk menunjang kelengkapan data dalam penelitian ini maka perlu diambil
nara sumber atau informan yang berkompeten yang berhubungan dengan permasalahan dalam tesis ini sebanyak 4 empat orang antara lain yaitu:
a. 1 satu orang staf Kantor Perum Perumnas Martubung b. 2 dua orang staf Kantor Pertanahan Kota Medan
c. 1 satu orang Notaris di Kota Medan Sedangkan
data sekunder
diperoleh melalui bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder serta bahan hukum tersier yaitu melalui penelitian kepustakaan library research berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku, laporan hasil
penelitian terdahulu, dokumen resmi dan bahan-bahan kepustakaan lainnya berbentuk tertulis yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
4. Tekhnik Pengumpulan Data