BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Proses pelaksanaan peningkatan status tanah dari Hak Guna Bangunan menjadi
Hak Milik di Perumnas Martubung Medan yaitu pada mulanya Perumnas tersebut dibangun dengan sertifikat Hak Guna Bangunan. Selanjutnya pembeli rumah
Perumnas Martubung dapat melakukan peningkatan status hak atas tanah yang semula Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik dengan melalui prosedur dan
melengkapi syarat-syarat yaitu sertipikat Hak Guna Bangunan yang dimohon untuk diubah menjadi Hak Milik, Akta Jual Beli atau surat perolehan mengenai
tanah beserta rumah yang bersangkutan, surat persetujuan dari pemegang Hak Tanggungan apabila tanah tersebut dibebani Hak Tanggungan, Kartu Identitas
Pemohon, dan Surat Rekomendasi dari pihak Perum Perumnas. 2.
Kantor Pertanahan Kota Medan memegang peranan paling penting dalam proses peningkatan hak atas tanah dari Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik di
Perumnas Martubung, disamping itu Pejabat Pembuat Akta Tanah berperan dalam hal peralihan hak dari pengembang kepada pihak pembeli berkaitan dengan
peningkatan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik, selain itu Pejabat Pembuat Akta Tanah juga membantu masyarakat yang ingin meningkatkan hak atas
tanahnya dari Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor penghambat dalam pelaksanaan peningkatan status tanah dari Hak Guna
Bangunan menjadi Hak Milik di Perumnas Martubung Medan, adalah masih terdapatnya penyimpangan tentang pemberian luas tanah yang telah ditetapkan.
Selain itu banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang tata cara peningkatan status hak tanahnya menjadi Hak Milik, karena rendahya pendidikan,
rendahnya penghasilan, dana yang diperlukan serta cara kerja dari pihak Kantor Pertanahan Kota Medan yang dianggap lama sehingga tidak sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ditemui maka dari itu sangatlah perlu dilakukan upaya-upaya seperti sosialisasi kepada
masyarakat terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di Perumnas di Kota Medan khususnya di Perumnas Martubung Medan, sosialisasi tersebut dapat
dilakukan dalam format penyuluhan mengenai status hak atas tanah baik yang langsung ditempati maupun status tanah yang ada di lingkungan mereka. Selain
sosialisasi juga upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi faktor penghambat ini adalah dengan melakukan upaya penekanan pada dana tersebut dan juga
melakukan pendekatan kepada pihak pihak pengembang serta kepada Pejabat Pembuat Akta tanah PPAT.
B. Saran