Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
4.6. Status Kesehatan Balita
Status kesehatan balita dapat diketahui dengan mewawancarai ibu tentang keadaan kesehatan balita selama 1 bulan terakhir. Hal ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.15. Distribusi Balita Gizi Kurang Berdasarkan Status Kesehatan Dalam 1 Satu Bulan Terakhir di Puskesmas Tambusai Kecamatan
Tambusai Kabupaten Rokan Hulu
No Status Kesehatan
Jumlah n
1. Pernah sakit
20 41,7
2. Tidak Pernah Sakit
28 58,3
Jumlah 48
100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa balita gizi kurang berdasarkan status kesehatan dalam 1 bulan terakhir terbanyak adalah balita yang tidak pernah sakit
yaitu sebanyak 28 orang 58,3 dan balita yang pernah sakit sebanyak 20 orang 41,7.
Tabel 4.16. Distribusi Balita Gizi Kurang Berdasarkan Jenis Penyakit Dalam 1 Satu Bulan Terakhir di Puskesmas Tambusai Kecamatan
Tambusai Kabupaten Rokan Hulu
No Jenis Penyakit
Jumlah n
1. Demam
4 8,3
2. BatukISPA
15 31,3
3. Diare
28 58,3
4. Asma
1 2,1
Jumlah 48
100,0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa balita gizi kurang berdasarkan jenis penyakit dalam 1 bulan terakhir terbanyak balita yang menderita penyakit diare
Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
sebanyak 28 orang 58,3 dan yang paling sedikit adalah balita yang menderita penyakit asma sebanyak 1 orang 2,1.
Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Status Gizi Sebelum dan Sesudah PMTP
Status gizi adalah suatu keadaan yang memberikan petunjuk tentang keadaan gizi seseorang. Dalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku
rujukan antropometri yaitu WHO NCHS. Pada penelitian ini indikator yang digunakan adalah indeks BBU, TBU dan BBTB.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa status gizi balita yang dilihat dari hasil pemantauan berdasarkan indeks BBU setelah mendapatkan PMTP selama 3 bulan
mengalami peningkatan. Dimana sebelum mendapatkan PMTP balita dengan status gizi kurang sebanyak 48 orang 100 tetapi setelah mendapatkan PMTP pada bulan
I status gizi balita menjadi gizi baik sebanyak 21 orang 43,3 dan status gizi kurang sebanyak 27 orang 56,2 serta tidak terdapat balita yang mempunyai status
gizi lebih dan gizi buruk. Pada bulan II balita dengan status gizi baik sebanyak 33 orang 68,8 dan status gizi kurang sebanyak 13 orang 27,1 dan status gizi
buruk sebanyak 2 orang 4,1 serta tidak terdapat balita yang mempunyai status gizi lebih. Sedangkan pada bulan III balita dengan status gizi baik sebanyak 36 orang
54,2, kurang sebanyak 9 orang 18,8 dan buruk sebanyak 3 orang 6,2 serta tidak terdapat balita dengan status gizi lebih. Masih terdapatnya 3 orang balita dengan
status gizi buruk disebabkan karena balita sering mengalami sakit terutama penyakit infeksi seperti diare dan ISPA.
Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut Pudjiadi 2003, mengatakan dampak penyakit infeksi terhadap pertumbuhan dan status gizi adalah menurunnya berat badan. Keadaan demikian
disebabkan oleh hilangnya nafsu makan pada penderita penyakit infeksi ISPA sehingga masukan zat gizi dan energi kurang dari kebutuhan.
Status gizi berdasarkan indeks BBTB sebelum PMTP, balita dengan status gizi normal sebanyak 27 orang 56,3, kurus 18 orang 37,5 dan sangat kurus 3
orang 6,2. Setelah mendapatkan PMTP pada bulan I status gizi balita mengalami perubahan menjadi balita yang mempuyai status gizi normal sebanyak 33 orang
68,8, balita yang kurus sebanyak 12 orang 25,0, balita yang sangat kurus sebanyak 3 orang 6,2 dan tidak terdapat balita yang gemuk. Pada bulan II balita
dengan status gizi normal sebanyak 36 orang 75,0, kurus sebanyak 9 orang 18,8 dan sangat kurus sebanyak 3 orang 6,2 serta tidak terdapat balita yang
gemuk. Sedangkan pada bulan III balita dengan status gizi normal sebanyak 39 orang 81,3, kurus sebanyak 9 orang 18,7 dan tidak terdapat balita yang gemuk dan
sangat kurus. Sebelum PMTP status gizi balita berdasarkan indeks TBU yang terbanyak
adalah balita dengan status gizi pendek yaitu sebanyak 26 orang 54,2 dan yang paling sedikit balita dengan status gizi sangat pendek yaitu 1 orang 2,1.
Sedangkan setelah mendapatkan PMTP pada bulan I balita dengan status gizi normal sebanyak 25 orang 52,1, pendek sebanyak 22 orang 45,8 dan balita yang
sangat pendek sebanyak 1 orang 2,1. Pada bulan II balita dengan status gizi normal sebanyak 26 orang 54,2, pendek sebanyak 19 orang 39,6 dan sangat
Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.