Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP
2.1.1. Pengertian PMTP
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP adalah makanan yang diberikan kepada bayi atau balita yang bertujuan untuk membantu mencukupi
kebutuhan akan zat-zat gizi Depkes, 2003. Menurut Depkes 2005, Pengertian PMTP adalah :
a. Makanan bergizi yang diberikan disamping Air Susu Ibu ASI kepada bayi
usia 6-11 bulan dalam bentuk bubur. b.
Makanan bergizi yang diberikan disamping Air Susu Ibu ASI kepada anak usia 12-24 bulan dalam bentuk biskuit.
c. Pemberian Makanan Tambahan PMT berupa susu tepung yang diberikan
kepada balita dan dikonsumsi dengan cara menambah air matang.
2.1.2. Sasaran dan Tujuan PMTP
Sasaran Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP adalah : Depkes, 2005.
a. Sasaran PMTP bubur adalah bayi usia 6-11 bulan dari keluarga miskin di
seluruh Indonesia. b.
Sasaran PMTP biskuit adalah anak usia 12-24 bulan dari keluarga miskin di seluruh Indonesia.
Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
c. Sasaran PMTP susu tepung adalah anak usia 25-59 bulan dari keluarga miskin
di seluruh Indonesia. Tujuan PMTP adalah untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya gizi
buruk dan gizi kurang sekaligus mempertahankan status gizi baik pada bayi dan anak balita Depkes, 2005.
Pemberian Makanan Tambahan PMT bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak, penyesuaian kemampuan alat cerna dalam mencerna
makanan tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi, pemberian makanan
tambahan merupakan salah satu proses pendidikan dimana bayi diajar mengunyah dan menelan makanan padat dan membiasakan selera-selera baru agar tidak terjadi
status gizi buruk dan status gizi kurang Krisnatuti, 2000.
2.1.3. Syarat-Syarat Makanan Tambahan Pemulihan
Makanan tambahan pemulihan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: mengandung nilai energi dan protein yang tinggi, memiliki nilai
suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral, dapat diterima oleh pencernaan bayi dan balita, harga relatif murah, bersifat padat gizi dan kandungan
serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah yang sedikit. Kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan mengganggu pencernaan bayi dan balita
Krisnatuti, 2000.
Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 2.1. Komposisi Zat Gizi pada Makanan Tambahan Pemulihan bubur dalam 100 gram
No Zat Gizi
Kadar Satuan
1. Energi
360-460 Kkal
2. Protein kualitas protein tidak kurang
dari 70 kasein 15-20
Gram 3.
Lemak kadar asam linoleat min. 300 mg per 100kkal atau 1,4 gram per 100
gram produk 10-15
Gram
4. Karbohidrat
- Gula Sukrosa
- Serat
10-15 Maks.5
Gram Gram
5. Vitamin A
250-350 RE
6. Vitamin D
7-10 µg
7. Vitamin E
3-4 mg
8. Vitamin K
7-10 mg
9. Thiamin
0,3-0,4 mg
10. Riboflavin 0,3-0,5
mg 11. Niasin
2,5-3,8 mg
12. Vitamin B12 0,06-0,1
µg 13. Asam folat
22-32 µg
14. Vitamin B6 0,4-0,6
mg 15. As.Pantotenat
1,5-2,1 mg
16. Vitamin C 25-35
mg 17. Besi
10-12 mg
18. Kalsium 300-400
mg 19. Natrium
240-400 mg
20. Seng 5-6
mg 21. Iodium
50-70 µg
22. Fosfor 200-250
mg 23. Selenium
13-15 µg
24. Air Maks.4
gram Sumber : Depkes RI, 2005
Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 2.2. Komposisi Zat Gizi pada Makanan Tambahan Pemulihan biskuit dalam 100 gram
No Zat Gizi
Kadar Satuan
1. Energi
400 Kkal
2. Protein kualitas protein tidak kurang
dari 70 kasein 8-12
Gram 3.
Lemak kadar asam linoleat min. 300 mg per 100kkal atau 1,4 gram per 100
gram produk 10-15
Gram 4.
Karbohidrat 15-20
Gram 5.
Vitamin A 350
mcg 6.
Vitamin D 5-12
mcg 7.
Vitamin E 5
mg 8.
Vitamin K 7-10
µg 9.
Thiamin 0,6
mg 10. Riboflavin
0,6 mg
11. Niasin 8,0
mg 12. Vitamin B12
1,0 µg
13. Vitamin B6 0,8
mg 14. Folid Acid
40 mcg
15. Besi 6
mg 16. Iodium
70 µg
17. Zink 3
mg 18. Kalsium
200 mg
19. Selenium 13-15
mcg 20. Air
5 Sumber : Depkes RI, 2005
Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 2.3. Komposisi zat gizi pada Makanan Tambahan Pemulihan Susu Bubuk dalam 100 gram.
No. Zat Gizi
Kadar Satuan
1 Energi
Min 400 Kkal
2 Protein
8 – 15 Gram
3 Lemak
Kadar asam linoleat DHA
Mi. 3 40
Gram mg
4 Karbihidrat
Laktosa Sukrosa
Min 45 Mak. 5
10 – 15 Gram
Gram 5
Vitamin A 2000
mcg 6
Vitamin D 450
mcg 7
Vitamin E 3-6
mg 8
Vitamin B1 Thiamin 0,7
mg 9
Vitamin B2 Riboflavin 1 - 3
mg 10
Vitamin B6 Pyridoksin 0,8 – 1
mg 11
Vitamin B12 1,0
mcg 12
Niasin 8,0 – 14
mg 13
Folic Acid 120 -150
mcg 14
Iron 6 – 10
mg 15
Biotin 10 – 20
mcg 16
Zinc 6
mg 17
Fosfor 425
mg 18
Taurin 40
mg 19
Inositol 25
mg 20
Mangan 40 – 44
mg 21
Tembaga 0,2 – 0,7
mg
Sumber : Depkes RI, 2005 2.1.4. Lama dan Jumlah Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan
Lama dan jumlah pemberian makanan tambahan pemulihan yang diberikan adalah sebagai berikut : Depkes, 2003
a. Setiap sasaran yang berumur 6-11 bulan akan mendapat makanan tambahan
pemulihan berupa bubur sebanyak 200 grhari yang diberikan dalam 3 kali penyajian selama 90 hari.
Betti Agustina : Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMTP Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, 2009.
USU Repository © 2009
b. Bubur dikemas dalam ukuran 200 gram. Setiap satu kemasan diberikan kepada
bayi untuk dikonsumsi selama 2 hari sehingga perlu disimpan dengan baik. c.
Setiap sasaran yang berumur 12-24 bulan akan mendapatkan makanan tambahan pemulihan berupa biskuit sebanyak 120 grhari selama 90 hari.
d. Biskuit dikemas dengan berat bersih 120 gram, setiap 7 kemasan 120 gram selama
1 minggu. e.
Apabila jumlah sasaran lebih banyak dari ketersediaan makanan tambahan pemulihan, sebaiknya diseleksi berdasarkan status gizi.
f. Susu bubuk 2,5 sendok 27 gram makan dicampurkan dengan air matang
sebanyak 150 ml 1 gelas lalu masukkan 1 sendok gula pasir kemudian diaduk hingga rata-homogen
g. Susu bubuk diberikan dalam 1 hari 3x penyajian atau minum susu waktu
pemberian disesuaikan kebutuhan anak pagi, siang, sore,malam.
2.1.5. Pengelolaan PMTP