Analisis Data Uji Antimikroba Ekstrak Metanol Daun P. guajava daging-buah putih terhadap Bakteri Patogen Uji

cakram dan ditunggu selama + 1 jam hingga larutan ekstrak berdifusi ke dalam cakram. Sebanyak 10ml media Mueller Hinton Agar MHA untuk bakteri dituang ke dalam cawan Petri steril dan dibiarkan memadat. Dengan menggunakan cotton bud steril pada suspensi biakan, diusapkan perlahan-lahan pada permukaan media secara merata, selanjutnya dibiarkan mengering pada suhu kamar selama beberapa menit. Dengan menggunakan pinset steril, cakram yang telah ditetesi ekstrak dengan konsentrasi yang berbeda diletakkan secara teratur pada permukaan media uji. Untuk pembanding digunakan cakram yang telah ditetesi 10 µl larutan dimetilsulfoksida, cakram berisi antibiotik standar Oxoid, Inggris kloramfenikol 30 µgml dan penisilin 10µgml sebagai bahan anti bakteri. Selanjutnya diinkubasikan pada suhu 37-38 o C untuk bakteri selama 24 jam. Setelah masa inkubasi, diameter zona hambat daerah bening di sekitar cakram diukur dengan menggunakan jangka sorong. Aktivitas ekstrak tumbuhan dapat dilihat dengan adanya zona hambat daerah bening di sekitar cakram. Menurut Cappucino Sherman 1996, kerentanan organisme terhadap obat ditunjukkan dari ukuran zona bening yang nampak pada media.

3.4 Analisis Data

Data pengamatan diameter zona hambat ekstrak metanol daun jambu biji daging-buah putih dan daging-buah merah dianalisis dengan metode Analysis of Variance ANOVA. Jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test DNMRT Sastrosupadi, 2002. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Antimikroba Ekstrak Metanol Daun P. guajava daging-buah putih terhadap Bakteri Patogen Uji

Hasil pengujian ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah putih terhadap pertumbuhan bakteri patogen uji E. coli, S. aureus, S. dysenteriae, B. subtilis, S. Universitas Sumatera Utara marcescens menunjukkan adanya aktivitas penghambatan pertumbuhan. Besarnya penghambatan pertumbuhan bakteri dilihat dan diukur dari zona hambat daerah jernih yang terbentuk di sekeliling cakram yang mengandung ekstrak daun. Hasil uji pengaruh ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah putih terhadap bakteri uji terhadap zona hambat dapat dilihat dari Tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Diameter Zona Hambat mm Ekstrak Metanol Daun P. guajava daging- buah putih Kadar Diameter Zona Hambat mm Ekstrak E. coli S. aureus S. dysenteriae B. subtilis S. marcescens 5,00a 5,00a 5,00a 5,00a 5,00a 15 5,83ab 6,86b 9,20b 7,67b 6,47b 30 6,43b 7,16b 10,40b 8,80c 6,43c 45 6,96c 8,96c 10,36c 10,36c 9,33c 60 9,60c 12,53d 14,40d 12,23d 9,43e Keterangan: Notasi berbeda pada kolom dan baris yang sama berbeda sangat nyata pada taraf 5 huruf kecil menurut Duncan New Multiple Range Test DNMRT. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa aktivitas penghambatan pertumbuhan terbesar terdapat pada S. dysenteriae dan S. aureus dengan besar zona hambat masing-masing 14,40 mm dan 12,53 mm, namun pada B. subtilis, E. coli dan S. marcescens masih rendah yaitu masing-masing 12,23; 9,60;dan 9,43 mm. Dapat dilihat juga melalui sidik ragam diameter zona hambat mm atau uji Duncan New Multiple Range Test DNMRT bahwa parameter yang digunakan yaitu besarnya konsentrasi ekstrak dan jenis bakteri menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata Lampiran F. Halaman 37. Penghambatan pertumbuhan bakteri yang berbeda pada ekstrak metanol daun P. guajava berdaging-buah putih kemungkinan disebabkan oleh sifat sensitivitas dari bakteri B. subtilis dan S. dysenteriae sehingga lebih mudah dihambat pertumbuhannya. Ekstrak metanol daun P. guajava berdaging-buah putih memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri mungkin dikarenakan keberadaan senyawa kimia yang terkandung pada ekstrak metanol daun seperti: tanin, alkaloid, minyak atsiri, asam malat dan senyawa fenolik Universitas Sumatera Utara lainnya. Menurut Indariani 2006 pada pengujian menggunakan metode Tiobarbiturik TBA, ekstrak etanol dari daun P. guajava putih lokal dapat menghambat oksidasi lipid sampai 94,19 terhadap kontrol yang tidak diberi antioksidan. Ini berarti daun biji jambu terbukti memiliki kemampuan antioksidan. Hasil uji fitokimia ekstrak daun jambu biji menunjukkan senyawa yang terdapat dalam ekstrak adalah tanin, fenol, flavonoid, kuinon, dan steroid. Rahmatan 1998, menyatakan bahwa senyawa kimia tumbuhan berpengaruh menghambat pertumbuhan mikroorganisme melalui beberapa mekanisme, seperti tanin yang bersifat sebagai anti bakteri dan anti fungi; melalui mekanisme menghambat kerja enzim selulase, pektinase, xilanase, peroksidase, laktase dan glikoltransferase sehingga aktivitas metabolisme mikroorganisme terhambat dan menyebabkan kematian sel. Kandungan antimikroba yang terdapat pada ekstrak ethanol daun jambu biji pada konsentrasi 50 dapat menghambat pertumbuhan dari bakteri E. coli dan S. aureus Helena, 2001. Universitas Sumatera Utara Besarnya daya hambat ekstrak metanol daun P.guajava daging-buah putih terhadap bakteri uji dapat diketahui dari pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan yang terbentuk di sekeliling cakram berupa wilayah jernih yang tidak ditumbuhi oleh koloni bakteri uji. E. coli dan S. marcescens tidak dapat dihambat pertumbuhannya oleh ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah putih yang dilihat dari tidak adanya zona hambat yang terbentuk di sekeliling cakram seperti pada Gambar 4.1.1, mungkin karena E. coli dan S. marcescens mengembangkan suatu mekanisme pertahanan terhadap zat antimikroba yang terdapat pada ekstrak, seperti pembentukan enzim atau mungkin karena adanya sifat resisten dari bakteri yang mempengaruhi sehingga menyebabkan tidak efektifnya senyawa antimikroba yang terdapat di dalam ekstrak. Kasim et al 2005 bahwa faktor sensitivitas bakteri uji terhadap senyawa anti bakteri dalam ekstrak tumbuhan juga mempengaruhi lebar atau sempitnya diameter zona hambat. Konsentrasi senyawa anti bakteri dan konsentrasi bakteri yang diuji juga memegang peranan dalam variasi diameter zona hambat. Apabila konsentrasi bakteri uji pada media tinggi, maka diperlukan senyawa antibakteri dengan konsentrasi yang tinggi pula. Jika konsentrasi antara keduanya tidak sebanding, maka dapat terbentuk zona bening yang lebar, sempit, bahkan tidak ada sama sekali. Gambar 4.1.1 15 30 45 60 1 45 60 15 30 2 45 60 45 60 15 30 3 4 5 45 60 45 60 15 30 15 30 15 30 zona jernih cakram Universitas Sumatera Utara Hasil uji aktivitas ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah putih dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen 1. E. coli, 2. S. aureus, 3. S. dysenteriae, 4. B. subtilis, 5. S. marcescens.

4.2 Uji Antimikroba Ekstrak Metanol Daun P. guajava daging-buah Merah Terhadap Bakteri Uji