Uji Antimikroba Ekstrak Metanol Daun P. guajava daging-buah Merah Terhadap Bakteri Uji

Hasil uji aktivitas ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah putih dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen 1. E. coli, 2. S. aureus, 3. S. dysenteriae, 4. B. subtilis, 5. S. marcescens.

4.2 Uji Antimikroba Ekstrak Metanol Daun P. guajava daging-buah Merah Terhadap Bakteri Uji

Ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah merah dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. dysenteriae, B. subtilis dan S. marcescens masing-masing 14,70; 14,47 dan 11,83 mm sedangkan pada E. coli dan S. aureus menunjukkan adanya penghambatan yang kecil dengan zona hambat masing-masing 9,81 dan 7,87 mm. Data pengamatan zona hambat dari ekstrak metanol daun P. guajava dapat dilihat pada dan dari hasil Analysis of Variance menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun P. guajava memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan bakteri uji. Data pengamatan pengaruh ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah merah terhadap diameter zona hambat bakteri dapat dilihat dari Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Diameter Zona hambat mm Ekstrak Metanol Daun P. guajava daging- buah merah Kadar Diameter Zona Hambat mm Ekstrak E. coli S. aureus S. dysenteriae B. subtilis S. marcescens 5,00a 5,00a 5,00a 5,00a 5,00a 15 5,13ab 6,03abc 9,13fghi 8,40efghi 7,53ghij 30 9,97efghi 6,63ijf 10,80cdef 8,10bcd 6,93jk 45 8,31ki 8,83defgh 12,23m 13,00hij 7,33cdefg 60 9,81m 11,83mj 14,70def 14,47def 7,87cde Keterangan: Notasi berbeda pada kolom dan baris yang sama berbeda sangat nyata pada taraf 5 huruf kecil menurut Duncan New Multiple Range Test DNMRT. Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hasil pengujian ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah merah, hambatan terbesar terdapat pada B. subtilis, S. dysenteriae, dan S. aureus sedangkan pada E. coli dan S. marcescens masih menunjukkan hambatan Universitas Sumatera Utara yang kecil. Pengaruh konsentrasi dai ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah merah juga mempengaruhi besarnya zona hambat yang terbentuk. Melalui uji Duncan Multiple Range Test DNMRT juga sangat menunjukkan hasil yang signifikan yaitu parameter yang digunakan yaitu besarnya konsentrasi ekstrak dan jenis bakteri juga sangat berbeda sangat nyata Lampiran H. Halaman 39. Penelitian Lutterodt 1999 bahwa ekstrak etanol daun P. guajava dapat menghambat pertumbuhan S. aureus, S. dysenteriae dan Salmonella typhi. Adanya aktivitas antimikroba ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah merah dapat dilihat dari zona hambat daerah jernih di sekitar cakram yang terlihat pada Gambar 4.2.1. Terbentuknya daerah bening di sekitar kertas cakram menunjukkan terjadinya penghambatan pertumbuhan koloni bakteri akibat pengaruh senyawa bioaktif yang terdapat pada ekstrak Nursal et al, 2006. Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa senyawa fenol, terpenoid dan flavonoid merupakan senyawa produk metabolisme sekunder tumbuhan yang aktif menghambat pertumbuhan bakteri. Senyawa triterpenoid yang terdapat pada ekstrak daun Premna schimperi dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis pada konsentrasi 20-25 μgml Habtemariam et al 1990 dalam Nursal et al, 2006. Terjadinya penghambatan terhadap pertumbuhan koloni bakteri diduga disebabkan karena kerusakan yang terjadi pada komponen struktural membran sel bakteri. Senyawa golongan terpenoid dapat berikatan dengan protein dan lipid yang terdapat pada membran sel dan bahkan dapat menimbulkan lisis pada sel Nursal et al, 2006. 45 60 45 60 15 30 15 30 15 30 15 30 15 30 3 4 5 1 2 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2.1 Hasil uji aktivitas ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah merah dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen 1. E. coli, 2. S. aureus, 3. S. dysenteriae, 4. B. subtilis, 5. S. marcescens. Dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat dilihat hasil yang menunjukkan pengujian ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah merah lebih memiliki efektivitas yang tinggi dibandingkan dengan daging-buah putih Gambar 4.3. Pada konsentrasi 60 masing-masing ekstrak metanol daun P. guajava memiliki hasil yang berbeda pada S. dysenteriae yaitu daging-buah merah 14,70 mm dan daging-buah putih yaitu 14,40 mm, begitu juga dengan konsentrasi yang lainnya pada bakteri yang sama juga. E fektifnya suatu ekstrak tumbuhan sebagai antimikroba disebabkan oleh senyawa aktif yang terdapat pada tumbuhan tersebut Rochman, 2008. Dimana pada tumbuhan selain menghasilkan metabolit primer juga menghasilkan metabolit sekunder seperti: alkaloid, flavonoid, terpenoid, fenolat, saponin dan sebaginya. Alkaloid yang berasal dari tanaman memiliki sifat antimikroba, mekanisme kerja antimikroba dari alkaloid dihubungkan dengan kemampuan alkaloid untuk berikatan dengan DNA. Fenolat bersifat toksik terhadap mikroba, mekanisme yang dianggap bertanggungjawab terhadap toksisitas fenol pada mikroorganisme meliputi inhibisi enzim penting dari mikroorganisme dan perusakan senyawa protein dari mikroorganisme. Flavonoid akan merusak dinding sel bakteri karena sifatnya yang lipofilik. Sedangkan saponin yang bersifat surfaktan yang merupakan bahan aktif permukaan akan menyerang batas lapis sel bakteri melalui pembentukan ikatan senyawa polar saponin dengan lipoprotein dinding sel dan gugus nonpolar saponin dengan lemak dinding sel bakteri. Sehingga terjadi gangguan semipermeabilitas membaran sitoplasma yang akan mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi sel, diikuti dengan pecahnya sel dan kematian sel mikroba Schlege Schmidt, 1994. 45 60 45 60 45 60 Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.3 dapat dilihat juga bahwa pemberian konsentrasi yang tepat juga mempengaruhi ekstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Perbandingan diameter zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak metanol daun P. guajava berbanding lurus dengan penambahan konsentrasi ekstrak metanol daun Lutterodt, 1999. Menurut Cappucino Sherman 1996 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya zona hambat adalah kemampuan difusi bahan antimikroba ke dalam media dan interaksinya dengan mikroba yang diuji, jumlah mikroba yang diinokulasikan, kecepatan tumbuh mikroba yang diujikan, dan tingkat sensitifitas mikroba terhadap bahan antimikroba yang bersangkutan. Pengaruh ekstrak metanol daun P. guajava daging-buah putih dan daging-buah merah terhadap diameter zona hambat pertumbuhan bakteri uji lebih menunjukkan zona yang lebih besar dibanding dengan pengaruh antibiotik kloramfenikol dan penisilin dilihat dari Gambar 4.3 di bawah ini:

4.3 Pengaruh Ekstrak Metanol Daun P. guajava daging-buah putih dan daging-